Epochtimes.id- Untuk pertama kalinya, otoritas Arab Saudi telah membuka pendaftaran tentara untuk wanita.
Menerima wanita sebagai tentara merupakan terobosan terbaru di kerajaan tersebut, setelah pengumuman disampaikan pekan lalu.
Melansir dari Gulfnews (27/02/2018) wanita yang berminat menjadi tentara harus mengikuti sejumlah proses seperti wawancara dan tes kepribadian.
Pelamar harus warga negara Saudi yang dibesarkan di Arab Saudi. “Kecuali jika mereka bersama ayah mereka yang berada di luar negeri dalam tugas resmi,” kata Direktorat Jenderal Keamanan Umum Arab Saudi.
Pemohon harus memegang setidaknya ijazah SMA atau yang setara, berumur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 155 cm dengan rasio berat badan yang sesuai terhadap tinggi badan.
Kandidat harus lulus tes penerimaan, wawancara pribadi dengan para ahli dan pemeriksaan kesehatan.
Negara kerajaan tersebut juga mengharuskan para tentara memiliki catatan perilaku yang baik. Bahkan para calon tentara wanita tidak boleh menjadi pegawai pemerintah atau pernah bekerja di militer.
Bahkan aturan lainnya, para pemohon tidak boleh menikah dengan orang non-Saudi, harus memiliki kartu identitas independen dan tinggal di wilayah yang sama di mana pekerjaan ditawarkan.
Dirjen tersebut mengatakan bahwa kandidat yang berhasil akan ditempatkan ke lembaga di Riyadh, Makkah, Madinah, Qaseem, Aseer, Al Baha dan Provinsi Timur.
Pada Januari lalu, Otoritas Saudi untuk pertama kalinya akan merekrut 140 perempuan, namun otoritas setempat kaget karena lamaran yang masuk mencapai 107.000.
Menurut situs berita Saudi Sabq, pihak berwenang memeriksa semua aplikasi untuk memeriksa apakah kandidat memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan otoritas Saudi.
Peningkatan status wanita di Arab Saudi sebagai bagian dari Visi 2030 yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad Bin Salman.
Awal bulan ini, Anggota Dewan Syura Iqbal Darandari menyerukan agar menerapkan pelatihan wajib pada pria dan wanita Saudi sehingga semua warga Saudi dapat membela negara mereka.
“Saat ini wajib militer adalah keharusan nasional dan harus mencakup laki-laki dan perempuan,” katanya.
“Wanita harus dilatih untuk melayani negara mereka dan membela diri dan tanah air mereka jika terjadi krisis, perang atau serangan di wilayah manapun,” ujarnya. (asr)
Sumber : Gulfnews