oleh Xu Jialin
Pesawat terbesar di dunia ‘Stratolaunch’ memiliki berat 227 ton, berukuran lebih besar dari Boeing 747 paling besar. Lebar sayapnya mencapai 385 kaki, lebih panjang dari panjang lapangan sepak bola. Pada 25 Februari, pesawat tersebut melakukan tes pacu di landasan.
Paul Allen, miliarder Amerika Serikat sejak tahun 2011 memulai membangun ‘Stratolaunch’ yang dirancang untuk mengangkut dan melepas roket peluncur misi ruang angkasa dari udara.
USA Today pada 28 Februari melaporkan bahwa dalam sebuah video yang dirilis oleh Allen, pesawat berbadan ganda raksasa tersebut sedang dilakukan tes pacu dengan kecepatan 40 mil per jam di landasan Mojave Air & Space Port, California. Kecepatan maksimal pesawat tersebut adalah 46 mil per jam.
‘Stratolaunch’ telah diuji tes pacu dengan kecepatan rendah pada bulan Desember tahun lalu. Saat itu, pesawat dilarikan dengan kecepatan 28 mil per jam.
Menurut NBC, pesawat ini didukung oleh 6 buah mesin turbo fan Pratt & Whitney dan dilengkapi 28 buah roda pendaratan. Pesawat dirancang untuk membawa beban maksimum 550.000 pound, dengan ketinggian terbang mencapai 35.000 kaki.
Pesawat tersebut memiliki 2 badan dengan kokpit masing-masing. Setelah merampungkan seluruh uji coba nanti, ‘Stratolaunch’ dapat digunakan untuk membawa roket yang diletakkan di antara 2 badan pesawat untuk kebutuhan peluncuran satelit atau benda lainnya dari atas udara, untuk menggantikan peluncuran dari darat.
Periset berharap peluncuran roket membawa satelit dari udara dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga daripada peluncuran dari darat. ‘Stratolaunch’ ini dirancang untuk sekaligus terbang dengan mengangkut 3 buah roket Pegasus tipe XL.
Gary Hudson, seorang pengusaha ruang angkasa memberitahu NBC bahwa ia memperkirakan program tersebut akan berhasil, sebagian alasan karena dompet Allen yang menunjang. Hudson mengatakan : “Mereka dapat memberikan layanan untuk mengorbitkan satelit menuju LEO (Orbit Bumi Rendah) dengan biaya yang jauh di bawah harga saat ini”
Menurut laporan Tech Times, penerbangan perdana ‘Stratolaunch’ akan dilaksanakan pada tahun depan. Pesawat tersebut akan menjadi yang terbesar, mengalahkan pesawat pengangkut Herculas ‘H-4’.
Herculas H-4 memiliki nama lain yakni Spruce Goose, adalah sebuah pesawat ampibi raksasa dengan lebar sayap 97 meter.
Hudson memberitahu Tech Times, meluncurkan roket dari udara memiliki keuntungan kunci, ia dapat mengurangi hambatan yang timbul pada atmosfer bumi dan bahwa ‘Stratolaunch’ dapat digerbangkan setiap saat sedangkan roket yang diluncurkan di darat perlu dibawa terlebih dahulu ke lokasi peluncuran. (Sinatra/asr)