Pemimpin Separatis Catalan Hadapi Ancaman Penangkapan di Finlandia

EpochTimesId – Mantan pemimpin daerah otonom di Spanyol, Catalan, Carles Puigdemont, menghadapi ancaman penangkapan di Finlandia. Pihak berwenang setempat menerima surat perintah internasional untuk penahanannya, yang dikeluarkan oleh Spanyol.

Surat perintah penangkapan ini adalah tindakan hukum terbaru terhadap politisi separatis dari wilayah timur laut Spanyol yang kaya.

Aksi demonstrasi oleh gerakan pro-kemerdekaan Catalan ANC (Majelis Nasional Katalan) dan Omnium Cutural, menyusul penahanan dua pemimpin mereka, Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart, di Barcelona, Spanyol, 21 Oktober 2017. (Ivan Alvarado/Reuters/TheEpochTimes).

Jika dia kembali ke Spanyol atau dideportasi, Puigdemont menghadapi ancaman 25 tahun penjara. Dia akan menghadapi tuduhan dan dakwaan pemberontakan dan hasutan dengan mengatur referendum ilegal tentang pemisahan diri Catalonia dari Spanyol, akhir tahun lalu.

Finlandia telah menerima surat perintah tersebut. Tetapi otoritas terkait meminta lebih banyak informasi dari Spanyol sebelum mengambil tindakan, seperti diutarakan Inspektur Hannu Kautto kepada Reuters, Sabtu (24/3/2018) lalu.

Dalam wawancara dengan stasiun radio Spanyol Catalunya Radio sebelumnya, pengacara Puigdemont, Jaume Alonso-Cuevillas, mengatakan kliennya akan menyerahkan diri kepada polisi Finlandia.

Puigdemont pergi ke pengasingan di Belgia tahun lalu, tak lama setelah parlemen Catalan membuat deklarasi simbolik kemerdekaan Catalonia dari Spanyol. Dia tiba di Finlandia pada Kamis 22 Maret 2018 untuk bertemu dengan anggota parlemen dan menghadiri konferensi.

Pada hari Jumat, hakim Mahkamah Agung Spanyol Pablo Llarena memutuskan total 25 politisi separatis, termasuk Puigdemont. Mereka akan menghadapi persidangan untuk pemberontakan, penggelapan, atau ketidakpatuhan terhadap negara.

Dari para terdakwa, lima orang langsung dikirim ke penjara pra-sidang, di antaranya Jordi Turull, sekutu dekat Puigdemont yang dijadwalkan diajukan untuk pemungutan suara kedua pada hari Sabtu untuk menjadi presiden regional berikutnya.

Keputusan pengadilan berarti pemungutan suara pada kepemimpinan Turull tidak dapat dilanjutkan karena kehadirannya adalah wajib. Meski terus digembosi pemerintah pusat Spanyol, speratis politis yang damai dari Catalan sulit dipadamkan.

Video pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=Fg6mLmT7GTM

Juru bicara parlemen Catalan, Roger Torrent, mengatakan pada hari Jumat, bahwa dia akan melanjutkan sesi pemilihan presiden. Dia akan membacakan pernyataan untuk mendukung para pemimpin pro-kemerdekaan, meskipun ada perlawanan dari pemerintah dan partai-partai serikat buruh di Catalonia.

Pada hari Sabtu, sumber-sumber pemerintah pusat menegaskan kembali surat himbauan resmi untuk Torrent. Madrid meminta Torrent untuk membatalkan sesi pemilihan dan mengatakan akan mempelajari tindakan apa yang harus diambil jika berjalan sesuai rencana. (Reuters/The Epoch Times/waa)