oleh Zhang Dun
Xi Jinping baru-baru ini melakukan inspeksi ke Bendungan Tiga Ngarai. Ini merupakan pertama kalinya sejak 21 tahun lalu seorang pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok berkunjungan ke bendugan tersebut untuk melakukan inspeksi.
Li Xiaopeng, putra mantan Perdana Menteri Tiongkok Li Peng ikut mendapingi Xi Jinping.
Pada 27 hingga 28 April, Xi Jinping akan mengadakan pertemuan informal dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Wuhan, Provinsi Hubei. Menjelang acara itu, Xi Jinping dan rombongannya pada 24 April tiba terlebih dahulu di kota Yichang, Hubei untuk melakukan inspeksi ke Bendungan Tiga Ngarai.
Pada 25 April siang, Xi Jinping bersama rombongan naik kapal feri dari dermaga pelabuhan Jingzhou untuk memeriksa kondisi ekologi di sepanjang Sungai Yangtze, termasuk pengelolaan jalur lalu lintas sungainya.
Selama inspeksi, Xi Jinping memberikan arahan agar jalur sabuk ekonomi Sungai Yangtze menjadi prioritas pembangunan, terutama konsentrasi pada pemulihan kondisi ekologi Sungai Yangtze, dan kemudian tidak boleh lagi ada pembangunan dengan membuat kerusakan.
Dalam forum yang bertopik mendorong pembanguan sabuk ekonomi Sungai Yangtze yang diadakan di kota Chongqing pada bulan Januari 2016, Presiden Xi Jinping telah menegaskan bahwa Tugas utama yang harus dilakukan saat ini dan saat mendatang adalah memulihkan kondisi ekologi Sungai Yangtze, tidak boleh lagi melakukan ekspansi lahan besar-besaran.
Xi Jinping dan rombongan mengunjungi Bendungan Tiga Ngarai merupakan pertama kalinya sejak 21 tahun lalu Sekjen. PKT Jiang Zemin, Perdana Menteri Li Peng yang datang untuk melakukan upacara pengalihan aliran sungai untuk memulai pembangunan Proyek Tiga Ngarai pada tahun 1997.
Dari foto yang ditampilkan media pemerintah diketahui bahwa, Menteri Transportasi Tiongkok Li Xiaopeng, Wakil Perdana Menteri Liu He dan lainnya juga bagian dari rombongan tersebut.
Ayah Li Xiaopeng, pada tahun 1987 – 1998 adalah perdana menteri, ia bersama Jiang Zemin merupakan pemimpin Tiongkok pengambil keputusan kunci dalam Proyek pembangunan Bendungan Tiga Ngarai.
Tetapi orang luar percaya bahwa Li Xiaopeng mendampingi Xi Jinping dalam inspeksi kali ini bukan karena dia adalah putra Li Peng, tetapi karena menyangkut skop kerjanya – transportasi.
Hu Jintao tidak menghadiri upacara Bendungan Tiga Ngarai
Bendungan Tiga Ngarai merupakan satu-satunya bendungan di Tiongkok yang paling kontroversial. Pembangunan proyek bendungan tersebut sebelumnya telah mendapatkan suara penolakan dari sepertiga anggota yang hadir di Kongres Nasional tahun 1992, tetapi tetap dipaksakan pembangunanya.
Sejauh ini bendungan yang pembangunannya dimulai pada 14 Desember 1994 selesai total tahun 2009 ini adalah proyek rekayasa terbesar di Tiongkok.
Namun, pada saat upacara penting menyangkut pembangunan bendungan tersebut di bulan Juni 2003, para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao tidak hadir. Orang luar percaya bahwa ini karena kedua pemimpin tersebut tidak mau mengambil alih proyek asal jadi ini.
Sebelum bendungan tersebut siap untuk menampung air, tim inspeksi bendungan yang bertanggungjawab kepada Dewan Negara Tiongkok menemukan lebih dari 80 keretakan besar kecil pada dinding dam. Setelah penemuan ini diungkapkan media, masyarakat mulai mencurigai kualitas bendungan tersebut.
Selama berlangsungnya pembangunan Bendungan Tiga Ngarai, peringatan dan kekhawatiran para ahli yang memberikan suara penolakan kian terbukti kebenarannya : Jika bendungan mengubah aliran Sungai Yangtze dan Ekologis dapat menyebabkan gempa bumi, sementara lumpur juga akan mengancam stabilitas reservoir bendungan, dan lain-lain.
Li Peng dalam bukunya ‘Three Gorges Diary’ yang dipublikasikan pada tahun 2003 menyebutkan : Setelah tahun 1989, semua keputusan penting mengenai pembangunan Bendungan Tiga Ngarai dibuat oleh Jiang Zemin, ia memainkan peran kunci dalam mensukseskan pembangunan proyek tersebut”
Sejumlah pakar air : Cepat atau lambat Bendungan Tiga Ngarai akan diledakkan
Pakar bendungan dan ekologi lingkungan Dr. Ing. Weiluo Wang yang kini tinggal di Jerman pada bulan Desember 2016 dalam wawancara Radio Sound of Hope pernah mengatakan bahwa, pembongkaran Bendungan Tiga Ngarai itu hanya masalah waktu, cepat atau lambat akan dihadapi oleh masyarakat Tiongkok.
Wang mengatakan, tahun 1996 ahli beton Liuchong Xi telah menulis surat yang ditujukan kepada Wakil Ketua CPPCC Qian Weichang yang isinya : Setelah mempelajari dan membandingkan usia beton antara yang digunakan dalam negeri dengan yang dipakai di luar negeri, maka gambaran bahwa Bendungan Tiga Ngarai mampu bertahan antara 500 sampai 1,000 tahun itu adalah tidak benar.
Ia telah mempelajari usia beton bendungan di Jepang, yang umumnya dirancang untuk waktu sekitar 100 tahun. Usia beton di Tiongkok adalah 50 tahun. Namun, pihak berwenang mengabaikan sarannya.
Wang percaya bahwa Bendungan Tiga Ngarai tidak akan berfungsi sebagaimana yang digembar-gemborkan pemerintah komunis itu. 50 atau sampai 100 tahun kemudian bendungan ini pasti akan dibongkar.
Wang mengatakan, pembangkit listrik tenaga air Feng Man yang dibangun tahun 1937 sudah sudah berulang kali mengalami renovasi, usianya pun tidak sampai 70 tahun. Namun, pihak berwenang komunis masih menggunakan Feng Man sebagai acuan untuk membuktikan bahwa pendapat ahli beton Liuchong Xi itu keliru.
Hidrologis terkemuka Tiongkok Huang Wanli sampai 3 kali mengirim surat kepada Jiang Zemin dengan saran agar pembangunan bendungan tersebut dibatalkan. Kalau pun sudah dibangun bendungan tersebut nantinya juga harus dibongkar karena, dari aspek geologis, lingkungan, ekologi, dan militer semua tidak akan menguntungkan.
Huang Wanli memprediksikan 12 jenis konsekuensi bencana akan terjadi setelah bendungan tersebut selesai : Tebing bagian hilir Sungai Yangtze akan ambrol. Menghambat transportasi. Masalah pemindahan penduduk. Masalah endapan lumpur. Kualitas air memburuk. Tenaga untuk pembangkit listrik menurun. Perubahan cuaca yang drastis. Frekuensi gempa bumi meningkat. Schistosoma, infeksi akibat cacing penghisap darah. Memburuknya ekologi. Air bagian hulu suangai meluap. Dan yang terakhir adalah bendungan tersebut akan diledakkan.
Para warganet Tiongkok pada tahun 2014 pernah memberitakan bahwa tinggal 1 dari prediksi Huang Wanli itu yang belum menjadi kenyataan, yaitu meledakkan Bendungan Tiga Ngarai. (Sinatra/asr)