Menlu Baru Amerika Bahas Agresi Rusia dengan NATO di Eropa

EpochTimesId – Sehari setelah disumpah sebagai Menteri Luar Negeri AS yang baru, mantan direktur CIA Mike Pompeo mendarat di Brussels, Belgia. Pompeo akan melakukan pembicaraan dengan sekutu kunci di Eropa.

Topik utama yang dibawa adalah mengenai agresi Rusia yang meningkat. Aliansi pertahanan militer atlantik utara itu akan membahas cara-cara untuk memperkuat sistem pertahanan NATO.

Mantan perwira Angkatan Darat yang juga anggota kongres Republik itu dikenal sebagai pendukung setia Presiden AS, Donald Trump.

Bahkan sebelum konfirmasi pada hari Kamis (26/4/2018), Pompeo sudah terlibat dalam beberapa diplomasi AS. Meskipun ini akan menjadi pertemuan pertamanya di NATO, sebuah organisasi yang didirikan pada pertahanan kolektif terhadap ancaman dari bekas Uni Soviet.

Pertemuan kali ini, adalah preview pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan NATO pada bulan Juli 2017. Para menteri terkait pertahanan akan membahas agresi Rusia di Ukraina, Georgia dan di Suriah.

Video Rekomendasi :

Mereka juga membahas rencana untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan selatan Eropa, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada wartawan.

“Pompeo juga akan menekan anggota aliansi untuk meningkatkan anggaran militer mereka guna memenuhi target 2 persen output ekonomi pada sektor pertahanan setiap tahun pada 2024,” kata pejabat itu.

Trump mengirim Pompeo ke Korea Utara tiga minggu lalu untuk bertemu dengan pemimpin negara yang terisolasi itu, Kim Jong Un. Pompeo yang kala itu masih menjabat Direktur CIA dikirim menjelang pertemuan puncak Jong-un dengan presiden AS untuk membahas program nuklir Pyongyang.

Ketika ia meninggalkan Washington pada hari Kamis, Departemen Luar Negeri mengatakan Pompeo juga akan mengunjungi Arab Saudi, Yordania dan Israel pada akhir pekan ini.

Dia harus segera menangani beragam masalah internasional yang mendesak, termasuk konflik panjang di Suriah dan Afghanistan, serta ketegasan terhadap Rusia.

Washington juga bekerja bersama dengan sekutu Eropa, Prancis, Jerman, dan Inggris untuk memperketat perjanjian nuklir 2015 dengan Iran. Nuklir Iran juga menjadi sebuah masalah yang diperkirakan akan dibahas Pompeo saat berada di Brussels.

Pompeo mengatakan selama sidang konfirmasi dia akan membahas perjanjian nuklir Iran dan pengaruh regional Iran di tempat lain seperti Yaman dan Suriah ketika dia mengunjungi Timur Tengah.

Pada pemberhentian pertamanya di Arab Saudi pada hari Sabtu, Pompeo akan bertemu Raja Salman dan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir. Di Yerusalem, ia akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan di Yordania mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah.

Para senator di lembaga perwakilan yang dikuasai Partai Republik menghasilkan suara 57-42 untuk mendukung Pompeo. Enam Demokrat dan satu independen yang biasanya memilih mendukung Partai Demokrat, kali ini mendukung Pompeo. Tak satu pun dari Partai Republik yang memilih tidak.

Pendukung Pompeo mengatakan dia melakukannya dengan baik selama 15 bulan memimpin CIA. Pendukung Pompeo juga mengatakan Amerika Serikat sangat membutuhkan seorang dengan sosok pemimpin di Departemen Luar Negeri.

Dia mengatakan bahwa di antara tugas-tugas pertamanya adalah mengisi banyak posisi di Departemen Luar Negeri yang kosong di bawah pendahulunya, Rex Tillerson, mantan eksekutif minyak yang merupakan sekretaris negara pertama Trump. (Lesley Wroughton/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA