Epochtimes.id- Ledakan di sebuah masjid di provinsi Khost, Afghanistan yang digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 33 lainnya.
Seperti ditulis Ariananews.af, Minggu (06/04/2018) seorang pejabat kesehatan setempat di provinsi Khost, yang mengkonfirmasi jumlah korban tewas, ledakan itu terjadi sekitar pukul 02:30 siang waktu setempat di masjid Yaqoobi tempat pusat pendaftaran pemilih berada.
Tidak ada pihak yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Presiden Afghanistan, Ghani, dalam sebuah pernyataan mengutuk ledakan Khost dan mengatakan musuh tidak dapat mengganggu proses pemilihan nasional.
Ghani memerintahkan institusi keamanan untuk menyelidiki dan membawa pelaku ke pengadilan.
Dalam pernyataannya, Ghani menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Saya sangat mengutuk serangan teroris di sebuah Masjid di Khost sore ini. Menyerang penyembah dan tempat-tempat suci bertentangan dengan semua nilai manusia dan agama. Teroris lagi-lagi melakukan kejahatan perang dengan menargetkan warga sipil Muslim di Masjid,” kata Chief Executive Officer Abdullah Abdullah.
Kedutaan AS di Kabul juga mengutuk serangan itu.
“Saya mengutuk serangan biadab di pusat pendaftaran pemilih di masjid #Khost dan menyampaikan belasungkawa saya kepada para korban dan keluarga mereka. Ini merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi rakyat #Afghan dan serangan terhadap konsep kewarganegaraan,” kata Duta Besar AS untuk Kabul John Bass.
Sejak 14 April, awal proses pendaftaran pemilih, tujuh serangan telah dilakukan di fasilitas-fasilitas terkait pemilihan di seluruh negeri.
Setidaknya 60 orang tewas dan 129 lainnya terluka dalam pemboman bunuh diri di Kabul di pusat pendaftaran penduduk sekitar dua minggu lalu.
Hanya beberapa jam setelah serangan Kabul, lima orang tewas dan enam lainnya terluka di kota Pul-e-Khumri di provinsi Baghlan setelah bom diledakkan di pusat pendaftaran.
Pada Jumat, 20 April, orang-orang bersenjata yang tidak dikenal menyerang pusat pendaftaran pemilih di Qala-e-Naw, pusat provinsi Badghi, di mana seorang perwira polisi yang ditugaskan untuk menjaga keamanan terbunuh.
Pada Kamis, 19 April, orang-orang bersenjata yang tidak dikenal menyerang dua anggota pasukan polisi di Kota Jalalabad yang menjaga pusat pendaftaran pemilih. Keduanya tewas dalam baku tembak yang terjadi.
Pada Selasa 17 April, orang-orang bersenjata yang tidak dikenal menyerang pusat pendaftaran pemilih di provinsi Ghor dan menculik tiga pekerja IEC dan dua polisi. Juru bicara polisi Ghor mengatakan para penyerang adalah Taliban. (asr)