WASHINGTON – Amerika Serikat secara resmi mengeluh kepada Tiongkok setelah warga negara Tiongkok mengarahkan laser-laser pada pesawat militer AS dekat Djibouti dalam beberapa pekan terakhir, Pentagon mengatakan pada 3 Mei, sebuah laporan yang dibantah oleh Tiongkok.
Djibouti, di Semenanjung Afrika, tuan rumah bagi pangkalan militer AS yang menampung sekitar 4.000 personel, termasuk pasukan operasi khusus, dan merupakan landasan peluncuran untuk operasi di Yaman dan Somalia.
Militer AS sedang bergulat dengan laser-laser yang mengarah ke pesawat selama beberapa dekade. Bagaimanapun, tuduhan-tuduhan Pentagon menyoroti keprihatinan Amerika Serikat yang berada di dekat pangkalan militer Tiongkok hanya beberapa kilometer dari pangkalan AS di Djibouti.
“Mereka adalah insiden yang sangat serius … Kita telah secara resmi mengajukan protes pemerintah Tiongkok dan kita telah meminta Tiongkok menyelidiki insiden-insiden ini,” kata juru bicara Pentagon, Dana White, kepada wartawan.
White mengatakan Pentagon yakin laser-laser tersebut telah diarahkan oleh warga negara Tiongkok dan dalam beberapa minggu terakhir ini lebih dari 10 insiden telah terjadi. Niat dari tindakan tersebut belum jelas.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa dalam satu insiden bulan lalu, dua pilot di C-130 menderita cedera mata ringan.
Pejabat tersebut mengatakan dalam beberapa kejadian, laser-laser kelas militer dari pangkalan Tiongkok telah mengarah ke pesawat.
Baik pertahanan Tiongkok maupun kementerian luar negeri mengklaim tuduhan-tuduhan AS tersebut tidak benar.
Djibouti secara strategis terletak di pintu masuk selatan ke Laut Merah pada rute ke Terusan Suez.
Tahun ini, militer AS berusaha melawan Tiongkok, bersama dengan Rusia, di pusat strategi pertahanan nasional yang baru tersebut. (ran)
ErabaruNews