Terjun Bebas Peso Argentina Berakhir Namun Inflasi Meningkat Tajam

EpochTimesId – Argentina berhasil menghentikan terjun bebasnya nilai mata uang Peso Selasa (15/5/2018) waktu setempat. Peso ditutup menguat 3,73 persen, senilai 24,10 peso per dolar AS.

Peso berhenti terjun bebas setelah bank sentral Argentina menjual cadangan devisa. Namun, pemerintah kemudian melaporkan bahwa inflasi per 12 bulan ada pada angka 25,5 persen.

Bank sentral mengatakan menjual 791 juta dolar AS di pasar spot untuk mendukung mata uang lokal. Mereka telah menjual miliaran dolar cadangan pada intervensi sebelumnya dan menaikkan suku bunga menjadi 40 persen.

Sementara data resmi menunjukkan harga konsumen bulan April naik 2,7 persen. Itu membawa inflasi 12 bulanan ke salah satu tingkat tertinggi di dunia.

Fundamental yang lemah, kecaman terhadap devaluasi dan keprihatinan atas panen kedelai yang dilanda kekeringan di Argentina telah membantu menempatkan ekonomi, dan peso, di bawah tekanan. Walau demikian, produk domestik bruto tetap diharapkan akan meningkat moderat tahun ini.

Mata uang mencapai rekor terendah pada hari Senin (14/5/2018), setelah melemah setiap hari perdagangan sejak 3 Mei 2018. Meskipun berbalik arah pada hari Selasa, peso tetap 14,77 persen lebih lemah sejak awal bulan dan anjlok 22,61 persen sepanjang tahun ini.

Bank sentral meningkatkan suku bunga pada sekuritas jangka pendek ‘Lebac’ menjadi 40 persen dari 26,3 persen dalam lelang bulanannya. Otoritas moneter menjual 620,930 miliar peso (25.77 miliar dolar AS) di Lebacs, dibandingkan dengan sekuritas senilai 615,877 miliar peso yang jatuh tempo.

“Argentina tidak akan menerbitkan obligasi internasional baru untuk sisa tahun ini, dan mungkin tidak menerbitkan juga pada 2019,” Menteri Keuangan Luis Caputo mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa.

Mata uang yang goyah minggu lalu mendorong pemerintah untuk meminta ‘pengaturan stand-by akses tingkat tinggi’ dari Dana Moneter Internasional. Kesepakatan itu, yang mungkin memaksakan kondisi pengetatan sabuk fiskal, sedang dinegosiasikan di Washington.

Negosiasi IMF membawa risiko politik bagi Presiden Mauricio Macri, di sebuah negara di mana banyak yang menyalahkan kebijakan yang didukung IMF untuk krisis ekonomi 2001-2002.

Kepala Kabinet, Macri Marcos Pena mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Argentina, dan bukan IMF, akan mendikte persyaratan perjanjian. Dia meminta negara untuk bekerja untuk menurunkan defisit Argentina, khususnya dalam anggaran 2019.

“Kami harus duduk, semua pihak, dengan keterbukaan besar, kedermawanan dan tanggung jawab,” untuk menuntaskan rencana pengeluaran untuk tahun depan, kata Pena.

Pemerintah awal bulan ini menurunkan target defisit fiskal pada 2018 menjadi 2,7 persen dari produk domestik bruto. Target defisit sebelumnya adalah 3,2 persen. Langkah ini menjadi upaya lain untuk menenangkan pasar. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA