EpochTimesId – Sergei Skripal, mantan mata-mata Rusia yang kritis akibat serangan racun saraf di Inggris lebih dari dua bulan yang lalu keluar dari rumah sakit. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh badan layanan kesehatan Inggris, akhir pekan kemarin.
Pria 66 tahun itu dan putrinya Yulia, ditemukan kolaps dan tidak sadarkan diri di sebuah bangku di kota Salisbury, Inggris selatan pada 4 Maret 2018.
Inggris menuduh Rusia berada di belakang serangan racun saraf itu. Pemerintah negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat telah mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia. Rusia membantah keterlibatannya dalam meracuni dan membalas dendam terhadap agen yang berkhianat dengan menyerahkan puluhan data agen Rusia di luar negeri kepada badan intelijen Inggris.
Mantan kolonel intelijen militer Rusia itu sempat berada dalam kondisi kritis selama berminggu-minggu. Dokter bahkan sempat khawatir bahwa, bahkan jika mereka selamat, mereka mungkin akan menderita kerusakan otak.
Namun, akhirnya kesehatan mereka mulai membaik dengan cepat. Bahkan, Yulia sudah benar-benar sehat dan meninggalkan rumah sakit bulan lalu.
“Ini adalah berita fantastis bahwa Sergei Skripal cukup sehat untuk meninggalkan Salisbury District Hospital,” kata Kepala Eksekutif rumah sakit, Cara Charles-Barks dalam sebuah pernyataan.
Polisi mengatakan mereka tidak akan membahas pengaturan keamanan untuk duo Skripal. Peneliti berharap kesehatan mereka yang membaik akan memungkinkan Skripal untuk membantu mengungkap apa yang terjadi di Salisbury.
Inspektur senjata kimia Inggris dan internasional mengatakan Skripal diracun dengan Novichok. Itu adalah sejenis racun saraf mematikan yang dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.
Seorang juru bicara untuk Perdana Menteri Inggris Theresa May, menyebut serangan itu sebagai ‘tindakan sembrono dan tercela’.
Rusia membantah terlibat dalam penggunaan pertama secara terbuka racun saraf seperti itu di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.
Kedutaan Rusia menolak berkomentar mengenai keluarnya Skripal dari rumah sakit. Namun, duta besar Rusia untuk London, Alexander Yakovenko, akan segera menggelar konferensi pers.
Dia sebelumnya telah meminta akses konsuler untuk menawarkan bantuan kepada Yulia Skripal sejak kesembuhannya, yang belum dikabulkan. Inggris mengatakan Yulia telah memilih untuk tidak mengambil tawaran bantuan Rusia. (The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA