EpochTimesId – Polisi Inggris telah mengidentifikasi beberapa orang Rusia yang mereka yakini berada di belakang serangan racun pelumpuh (agen) saraf terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya. Press Association melaporkan pada Kamis, 19 Juli 2018, mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan.
Skripal, mantan kolonel intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen dengan menyerahkan datanya kepada layanan mata-mata asing MI6 Inggris, dan putrinya Yulia, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret 2018.
Inggris menyalahkan Rusia atas serangan racun saraf itu, dan mengidentifikasi racun itu sebagai Novichok, sekelompok agen saraf mematikan yang dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an. Rusia telah berulang kali membantah keterlibatan dalam serangan itu.
Setelah menganalisis rekaman CCTV, polisi berpikir beberapa orang Rusia terlibat dalam serangan terhadap Skripal, yang menghabiskan beberapa minggu di rumah sakit sebelum dipindahkan ke lokasi rahasia, Press Association melaporkan.
“Para penyelidik yakin mereka telah mengidentifikasi para tersangka pelaku serangan Novichok,” kata sumber tak dikenal yang dekat dengan penyelidikan itu, menurut PA.
“Mereka [para penyelidik] yakin mereka [tersangka] adalah orang Rusia,” kata sumber itu, menambahkan gambar kamera keamanan telah diperiksa silang dengan catatan orang-orang yang memasuki negara itu.
Seorang juru bicara polisi menolak mengomentari laporan itu.
Setelah serangan terhadap duo Skripal, sekutu Inggris di Eropa dan Amerika Serikat memihak pandangan Inggris tentang serangan itu. Mereka kompak memerintahkan pengusiran terbesar para diplomat Rusia sejak puncak Perang Dingin.
Rusia membalas dengan mengusir para diplomat Barat. Moskow telah berulang kali membantah keterlibatan dan menuduh badan-badan intelijen Inggris melancarkan serangan itu untuk memicu histeria anti-Rusia.
Misteri mengelilingi serangan racun saraf itu.
Motif untuk menyerang Skripal, seorang pengkhianat Rusia berusia yang dipertukarkan dengan sweter mata-mata yang disetujui oleh Kremlin pada tahun 2010, masih belum jelas. Demikian juga motif untuk menggunakan agen saraf eksotis yang memiliki hubungan terbuka dengan masa lalu Soviet-Rusia.
Novichok membuat Skripal menjadi koma, meskipun setelah berminggu-minggu dalam perawatan intensif mereka dipindahkan ke lokasi rahasia untuk keselamatan mereka.
“Hidup saya telah terbalik,” kata Yulia Skripal kepada Reuters pada bulan Mei. “Pemulihan kami lambat dan sangat menyakitkan.”
Seorang wanita Inggris, Dawn Sturgess, meninggal bulan ini setelah menemukan botol kecil berisi Novichok di dekat kota Salisbury di mana Skripal diracun. Pasangannya, Charlie Rowley, masihdalam kondisi kesehatan serius di rumah sakit.
Seorang petugas polisi Inggris juga terluka oleh Novichok, ketika berinteraksi dengan Skripal pada bulan Maret. (The EPoch Times/waa)