Panen Raya Sodorkan Ekstra Soda untuk Pembuat Wine Inggris

EpochTimesId — Lupakan lahan hijau dan awan. Sinar matahari yang bersinar terik dan deretan buah anggur, kini menjadi pemandangan yang semakin meluas di pedesaan Inggris. Pemandangan yang bersiap memberikan peningkatan produksi anggur-bersoda khas lokal, yang didorong oleh panen raya tahun ini.

Pada sebuah pabrik wine (minuman fermentasi anggur) di Chapel Down di Kent, sekitar 40 mil di sebelah tenggara London, puluhan pemetik buah sibuk membawa anggur ke dalam keranjang panen. Panen tahun ini, diperkirakan meningkat sekitar 60 persen dari tahun lalu.

Pada musim panas tahun 2018 ini, Inggris adalah yang paling panas dalam catatan sejarah. Suhu panas telah menjadi keuntungan tersendiri bagi industri anggur Inggris, yang menyumbang sekitar 2 persen dari semua wine yang dibeli di Inggris.

“Kondisinya telah, terus terang, sempurna,” kata Mark Harvey, direktur pengelolaan bisnis anggur di Chapel Down.

“Kami melihat permintaan besar untuk persediaan terbatas yang dapat kami berikan ke pasar, sehingga kebutuhan untuk meningkatkan stok sangat mendesak. Untuk memiliki panen skala besar, yang kita punya tahun ini adalah yang terbaik.”

Chapel Down memiliki tanah berkapur yang mirip dengan wilayah Champagne yang terkenal di Prancis. Daerah ini menggunakan ‘Metode Tradisional’ yang sama dalam pembuatan wine. Kini, panen raya bahkan disebut datang pada saat yang tepat.

Data perdagangan dari departemen bea cukai Inggris menunjukkan impor sampanye ke Inggris telah jatuh ke level terendah dalam 17 tahun. Sebagian mencerminkan penurunan nilai mata uang poundsterling terhadap euro, pasca-Brexit.

“Harga champagne telah merangkak naik karena melemahnya pound. Apakah itu menjadikannya tempat yang lebih menarik untuk menjual anggur bersoda Inggris? Tidak diragukan lagi,” kata Harvey.

Pabrik anggur lainnya menceritakan kisah serupa.

Simon Robinson, ketua badan perdagangan ‘Wines of Great Britain’ dan pemilik pabrik anggur Hattingley Valley di Hampshire, menganggap pembuat anggur Inggris juga mendapat manfaat dari kecenderungan yang semakin besar. Terutama dalam hal produk lokal di antara konsumen dan peningkatan posisi pada kalangan kritikus anggur.

“Itu yang berubah selama beberapa tahun terakhir, terutama produsen yang lebih besar telah berkonsentrasi pada kualitas, dengan tingkat keberhasilan yang signifikan,” katanya.

Panen berlimpah telah menjadi selingan dalam menyambut isu ketidakpastian kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dan Inggris, menjelang Brexit. Dimana Inggris akan resmi meninggalkan blok perdagangan dan kerjasama regional Uni Eropa, pada bulan Maret tahun depan.

Meskipun sebagian besar anggur Chapel Down dijual di dalam negeri, proses produksinya sangat bersifat internasional.

Di luar gudangnya ada tangki logam raksasa yang dibangun oleh perusahaan Prancis, semuanya penuh dengan anggur. Di dalamnya ada garis-garis barel kayu pohon-ek Prancis, serta mesin-mesin penekan raksasa yang dibangun oleh perusahaan Jerman.

Dan di kebun-kebun anggur, tim-tim pemanen diisi oleh sebagian besar pekerja Eropa Timur, yang kebanyakan adalah orang Rumania. Mereka bertugas memilih buah anggur terbaik, ketika musim panen tiba.

Sulit atau mudahnya, bagi kilang anggur Inggris untuk mengimpor tenaga kerja musiman untuk panen setelah Brexit masih harus dilihat pada tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.

“Ini masalah besar. Ini adalah masalah dalam hal pasokan anggur ke kilang anggur di Inggris, ini adalah masalah besar bagi Kent. Ada banyak buah yang harus dipetik di Kent,” kata Harvey dari Chapel Down.

“Saya yakin bahwa kami akan menemukan solusi, tetapi jawabannya belum ada, itu pasti.”

Dan dalam jangka panjang, prospek industri anggur Inggris mungkin bergantung pada kemampuan Inggris untuk memenangkan kesepakatan perdagangan dengan negara-negara di luar Uni Eropa.

“Hattingley Valley menjual kira-kira antara sepertiga dan 40 persen dari mereknya sendiri untuk diekspor. Pasar terbesar sejauh ini adalah Amerika Serikat. Setelah itu mungkin Australia dan Jepang,” kata Robinson.

Sebaliknya, UE bukanlah pasar yang begitu besar bagi pembuat anggur Inggris. Mengingat keunggulan masing-masing negara penghasil anggur, adalah produk dalam negerinya sendiri.

“Gagasan bahwa kami akan memperkenalkan anggur Inggris agak sulit,” kata Robinson. Dia menambahkan bahwa Jerman setidaknya, tampak sedikit lebih berpikiran terbuka.

Tetapi saat ini, mustahil untuk mengatakan jika pertumbuhan cepat industri anggur Inggris akan dibantu atau dihambat oleh Brexit. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA