oleh Xu Monger
Sebuah bus wisata yang berangkat dari kota Kaifeng, Provinsi Henan, Tiongkok menuju ke Shaoshan, Propinsi Hunan terbakar pada Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 19:15 waktu setempat. Bus ini sebelumnya mengunjungi bekas kediaman Mao Zedong. Akibat kebakaran ini sejumlah orang tewas dan terluka.
Penumpang bus itu adalah wisatawan “tur merah” ke kota Shaoshan kampung halaman Mao Zedong. Bus wisata ini dengan No.pol AZ8999 mengalami kebakaran saat meluncur di jalan bebas hambatan dalam kota Changde, sekitar Kuil Taizi.
Kota Shaoshan terletak di Propinsi Hunan adalah tempat kelahiran dan kampung halaman Mao Zedong. Daerah ini dijadikan salah satu lokasi “tur merah” bagi penyelenggara wisata. Di kota tersebut terdapat bekas kediaman Mao Zedong, Museum Mao dan Goa Dishui.
Menurut laporan resmi Pemda Hunan, bus tersebut berkapasitas 59 tempat duduk dengan mengangkut 56 orang terdiri dari 53 orang penumpang, 2 orang pengemudi dan 1 orang pemandu wisata. Kebakaran hebat ini menyebabkan 26 orang tewas, 28 orang luka-luka terdiri 5 orang di antaranya luka parah. Setelah kejadian itu, 2 orang pengemudinya ditahan pihak berwenang.
Korban selamat akibat kebakaran bus itu, Mr. Xue kepada reporter ‘Shangyou Xinwen’ mengatakan bus yang ia tumpangi berangkat dari kota Kaifung dengan tujuan ke kota Shaoshan di Propinsi Hunan.
Menurut dia, bus berjalan tidak cepat dan sempat berhenti di beberapa pemberhentian resmi untuk memberikan kesempatan kepada penumpang beristirahat sejenak.
Dia menambahkan, kebanyakan penumpang dalam bus memang sudah saling mengenal meskipun tidak semuanya. Selama perjalanan, kata dia, seorang pemandu wisata dalam perjalanan terus bercerita tentang banyak tempat yang patut untuk dikunjungi di Shaoshan.
Mr Xue menuturkan, insiden kebakaran terjadi sangat cepat hingga kobaran api melahap seluruh bus nahas tersebut.
“Api berkobar dari bagian belakang bus, hanya dalam waktu sekejap api menyebar ke seluruh bagian,” cerita Mr. Xue. Ia mengaku duduk di bangku bagian depan bus. Saat kejadian, seorang berteriak api, api. Ketika menengok ke belakang, terlihat api sudah berkobar besar.
Saat kejadian, sopir langsung menghentikan laju kendaraan. Sejumlah penumpang sempat turun melalui pintu depan dan pintu belakang. Setelah penumpang berhasil menyelamatkan diri, satu menit kemudian, kendaraan besar itu sudah dilahap api.
Menurut pemberitaan ‘Apple Daily’ Hongkong, insiden itu menjadi perhatian bagi opini publik daratan Tiongkok karena perjalanannya adalah perjalanan menuju “pangkalan pendidikan merah.’
Pemerintah setempat kurang antusias dalam menangani para korban dalam insiden ini. Media resmi ‘Renmin Rebao’ bahkan selama dua hari berturut-turut tidak memberitakan ledakan besar di Jiangsu maupun kecelakaan perjalanan bus pada halaman utamanya.
Warganet mengungkapkan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan kelompok ziarah merah telah dihapus pihak berwenang.
Beberapa tahun terakhir ini, masalah yang membawa sial bagi komunis Tiongkok terus muncul silih berganti.
Pada 22 April 2018 lalu, situs web sayap kiri ‘Wuyou Zhixiang’ dan kelompok elit kelompok sayap kiri Partai Komunis Tiongkok berkunjung ke Korea Utara untuk berpariwisata merah. Rombongan yang terdiri dari 34 orang itu mengalami kecelakaan mobil hebat dalam perjalanan pulang di Shangganling. Akibatnya 32 orang tewas dan 2 orang cedera serius.
Pada tahun 2017 lalu, anggota parlemen Hong Kong dari kubu pro-Beijing menyelenggarakan perjalanan merah ke Jinggangshan, basis revolusinya Partai Komunis Tiongkok. Mereka tertimpa ambruknya jembatan kayu yang mengakibatkan 20 orang jatuh ke dalam sungai. Akibatnya 10 orang terluka. (Sin/asr)
Video Rekomendasi :
https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk