Kebakaran besar-besaran yang disebabkan oleh kompor gas yang meledak, terjadi pada Kamis 31 Oktober lalu. Kebakaran itu melanda di gerbong kereta api yang melaju di Provinsi Punjab, Pakistan.
Mengutip dari The Epochtimes yang melansir dari The Associated Press, insiden kebakaran itu menewaskan sedikitnya 71 orang penumpang. Perwakilan kepolisian setempat, Deputi Komisioner Jamil Ahmed mengatakan, kebakaran terjadi ketika kompor gas meledak saat sarapan sedang disiapkan di atas kereta. Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat sejak pagi hari.
Api berkobar dan merambet melalui gerbong kereta saat kereta mendekati kota Liaquatpur di Punjab. Insiden itu adalah tragedi yang terbaru menimpa sistem kereta api Pakistan yang dinilai buruk, tidak terpelihara, dan tidak dikelola dengan baik.
Laporan The Associated Press menyebutkan, penumpang yang selamat menceritakan kembali pemandangan mengerikan pada saat itu. Ketika sesama penumpang berteriak histeris. Saat mereka melompati jendela dan turun dari kereta, sementara api masih berkobar dari gerbong kereta.
Chaudhry Shujaat bersama istri dan dua anaknya yang menaiki kereta itu hanya beberapa jam sebelumnya mengatakan, mereka bisa mendengar orang-orang menangis dan berteriak minta tolong.
Ia mengira dan keluarganya akan meninggal dunia. Padahal gerbong berikutnya sudah terbakar dan mereka merasa sangat tidak berdaya.
Kaleem Ullah, seorang pejabat dengan layanan darurat distrik setempat, mengatakan dari 43 orang terluka dan 11 orang masih dalam kondisi kritis. Pejabat kereta api setempat, Shabir Ahmed mengatakan tubuh penumpang tersebar di area seluas 2 kilometer di sekitar lokasi kebakaran.
Beberapa penumpang yang terluka melompat dari kereta – banyak yang meninggal – setelah kebakaran terjadi, sebelum akhirnya kobaran api padam.
Korban yang selamat mengatakan, kereta api membutuhkan waktu hingga 20 menit untuk berhenti setelah kebakaran berkobar. Penumpang pun mulai menjerit minta tolong. Sejumlah penumpang menarik tuas darurat untuk memberitahukan kepada konduktor.
Ghulam Abbas, seorang penumpang yang naik kereta itu di kota Nawabshah di provinsi Sindh dengan istri dan dua anaknya, menjadi saksi hidup. Ia menyaksikan penumpang yang panik melompat turun. Ia mengatakan, mengetahui setelah kejadian itu bahwa kebanyakan dari mereka yang melompat telah meninggal dunia.
Istrinya, Sulai Khan Bibi, mengungkapkan kengeriannya apa yang akan terjadi kepada dua anak mereka. Ia mengatakan, saat itu mereka sangat dekat dengan kematian. Akan tetapi yang maha Kuasa telah menyelamatkan mereka.
Saat kebakaran melanda, Warga dari desa terdekat bergegas ke kereta dengan membawa ember berisi air dan sekop untuk membantu memadamkan api. Akan tetapi tak sepenuhnya berhasil memadamkan kobaran api.
Di Pakistan, penumpang yang tak mampu sering membawa kompor gas kecil mereka sendiri di kereta untuk memasak makanan mereka sendiri. Meskipun ada peraturan yang melarangnya, menurut Menteri Perkeretaapian Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed.
Peraturan keselamatan sering diabaikan dikarenakan kondisi kereta yang penuh sesak dengan penumpang.
Sepanjang pagi hari, pekerja penyelamat dan inspektur menyusuri reruntuhan yang hangus, mencari korban yang selamat dan membantu yang terluka.
Rekaman TV Pakistan lokal dari tempat kejadian menunjukkan, terjadinya kobaran api yang hebat saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikannya.
Sejumlah pejabat mengatakan, mereka masih berusaha mengidentifikasi para korban dan daftar korban meninggal dunia. Kereta lainnya dikirim untuk membawa para korban ke kota Rawalpindi,.
Yasmin Rashid, seorang menteri provinsi di Punjab, mengatakan kepada wartawan bahwa staf medis memberikan perawatan terbaik untuk yang terluka di sebuah rumah sakit di wilayah Liaquatpur. Mereka yang terluka kritis dibawa dengan ambulans ke kota Multan, kota terbesar yang terdekat dengan lokasi kebakaran terjadi.
Saat kebakaran terjadi, Kereta api sedang dalam perjalanan dari kota pelabuhan selatan Karachi, ibukota provinsi Sindh selatan, ke kota Rawalpindi ketika api berkobar. Militer Pakistan mengatakan pasukan juga berpartisipasi dalam operasi penyelamatan kebakaran.Â
Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kesedihan mendalam mereka atas tragedi itu.
Khan dalam cuitan di Twitter menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Ia berdoa semoga korban luka segera pulih. Dia juga memerintahkan segera digelar penyelidikan atas insiden kebakaran itu.
Kecelakaan kereta api di Pakistan, kerap merupakan akibat dari buruknya infrastruktur kereta api dan kelalaian. Laporan media pada hari Kamis lalu, menunjukkan bahwa petugas kereta api tidak memperhatikan ketika ada penumpang menaiki kereta yang membawa kompor gas untuk memasak.
Pada bulan Juli lalu, sebuah kereta penumpang menabrak kereta barang di Stasiun Kereta Api Walhar di distrik Rahim Yar Khan. Insiden itu menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 74 orang.
Sebulan sebelumnya, sebuah kereta penumpang yang bepergian ke kota Lahore dari kota pelabuhan Karachi bertabrakan dengan kereta barang di kota Hyderabad yang menewaskan tiga orang. (asr)