oleh Fang Xiao
Sejak wabah penyakit paru-paru misterius atau pneumonia misterius timbul di kota Wuhan, Hubei, Tiongkok, beberapa orang sakit dengan gejala serupa terus bermunculan di banyak bagian dunia.
Berita terbaru menyebutkan, pihak berwenang kesehatan Vietnam mengatakan, bahwa sistem pengawasan penyakit menular di pihaknya untuk pertama kali menemukan 2 orang pasien yang diduga tertular penyakit infeksi paru-paru misterius Wuhan di Bandara Internasional Da Nang pada 14 Januari lalu. Kedua pasien itu berasal dari kota Wuhan, Tiongkok. Kini keduanya telah di karantina untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti dikutip dari Media Vietnam ‘Thanh Nien’ pada 15 Januari 2020, bahwa kedua orang turis yang diduga tertular infeksi paru Wuhan tersebut tiba di Vietnam dengan menumpang pesawat langsung dari kota Wuhan.
Hasil pemeriksaan suhu badan kedua orang tersebut di Bandara Internasional Da Nang menunjukkan, demam dan gejala lainnya. Sehingga perlu dikirim ke rumah sakit untuk pendalaman, perawatan termasuk mengambil sampel darah dan sebagainya. Petugas juga mencatat orang-orang yang pernah terjadi kontak dengan keduanya.
Berita menyebutkan, bahwa setelah Dinas Kesehatan Vietnam menerima laporan tersebut, mereka langsung membentuk kelompok kerja khusus untuk memperkuat tugas pencegahan terhadap menyebarnya penyakit tersebut di Vietnam.
Ton That Thanh, Direktur Pusat Pengawasan Penyakit Bandara Internasional Da Nang mengatakan, bahwa salah satu orang yang dijadikan suspect, yakni seorang anak tersebut telah dipastikan bukan tertular virus infeksi paru Wuhan setelah diperiksa. Ia didiagnosis dokter menunjukkan bahwa peningkatan suhu tubuh yang bersangkutan karena perubahan suhu di dalam pesawat. Tetapi pasien lain yang dicurigai adalah seorang dewasa.
Sedangkan, hasil tes dari Rumah Sakit Kota Danang menunjukkan, bahwa orang ini tidak memiliki penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Akan tetapi ia masih harus berada dalam ruang karantina sambil menunggu hasil tes dari institusi medis lain.
Pada 16 Januari 2020, Jepang membenarkan adanya kasus pertama pasien berpenyakit mirip infeksi paru Wuhan. Pasien tersebut adalah seorang pria warga negara Tiongkok yang baru saja kembali dari Wuhan ke Jepang.
Menurut laporan media, pria berusia 30 tahun tersebut tinggal di Prefektur Kanagawa dan sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Wuhan. Ia menderita demam pada 3 Januari lalu, dan kemudian kembali ke Jepang pada 6 Januari untuk perawatan medis dan rawat inap. Pemeriksaan terakhir menunjukkan bahwa yang bersangkutan terinfeksi virus jenis baru yakni coronavirus.
Selain Jepang, Dinas Kesehatan Masyarakat Thailand pada 13 Januari juga mengumumkan, bahwa kasus pertama infeksi coronavirus mirip penyakit baru di Wuhan itu terjadi terhadap seorang turis wanita berusia 61 tahun asal Tiongkok.
Dia saat ini berada di rumah sakit setempat untuk menerima perawatan. Ia kini telah bebas dari demam atau gejala infeksi pernapasan. Diperkirakan, ia sudah dapat keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari ke depan.Â
Saat ini, banyak tempat di dunia termasuk Hongkong, Makau, Taiwan, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam, terdengar berita tentang kasus penyakit yang memiliki gejala mirip infeksi paru Wuhan. Di antara mereka, pasien di Thailand dan Jepang yang dikonfirmasi terinfeksi mengaku tidak mendatangi Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengeluarkan peringatan pada 14 Januari, menyebutkan bahwa coronavirus tersebut diduga dapat menyebar melalui manusia ke manusia, sehingga tidak mengesampingkan kemungkinan penularan yang lebih luas.
WHO telah memberikan kepada rumah sakit di seluruh dunia tentang pedoman dalam pengendalian penyebaran infeksi. (Sin/asr)
FOTO : Seorang petugas pengawas kesehatan menggunakan alat untuk memeriksa suhu penumpang di dekat konter imigrasi di bandara Internasional Hong Kong, pada 4 Januari 2020. (AP Photo / Andy Wong)