Li Ming/Yun Tao – NTD
Komisi Kesehatan di Provinsi Hubei, Tiongkok mengumumkan situasi epidemi terbaru yang diumumkan pada Selasa, 28 Januari 2020 lalu. Hingga 27 Januari 2020, kasus kematian di Wuhan mencapai 85 orang. Namun demikian, data itu diragukan.
Hal itu terkait adanya penghapusan informasi seperti dilaporkan netizen. Menurut beberapa netizen, informasi yang diterbitkan media resmi Wuhan menyebutkan telah mendapatkan sejumlah mobil jenazah tambahan. Namun demikian berita itu dengan cepat dihapus.
Komisi Kesehatan Hubei mengumumkan situasi epidemi terbaru, tetapi angka resmi yang diumumkan pemerintah daerah setempat lagi-lagi dipertanyakan netizen Tiongkok.
Seorang netizen Tiongkok mengunggah di twitter gambar perbandingan sebelum dan sesudah direvisi atau dihapus yang dikirim di akun resmi di Weibo dari Kantor Informasi online Wuhan pada 28 Januari 2020.
Netizen itu mempertanyakan: “Sampai hari ini, total 85 kasus kematian di Wuhan? Apalagi itu adalah angka kumulatif. Sementara itu, berapa banyak kendaraan yang Anda kerahkan ? Apa yang ingin Anda sampaikan kepada kami dengan merilis pesan seperti itu? Lalu bagaimana dengan editan atau penghapusan konten terkait ? bunyi cuitannya itu.
Konten yang diunggah oleh netizen dalam dua tangkapan layar itu adalah pesan yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Sipil Wuhan. Pesan itu mengatakan bahwa lembaga tersebut memutuskan membebaskan biaya kremasi bagi pasien yang meninggal karena wabah. Mereka juga akan mengalokasikan sejumlah mobil jenazah tambahan untuk mengangkut jenazah. Namun, konten terkait alokasi mobil jenazah dalam pesan itu dengan cepat dihapus, 1 jam kemudian.
Netizen Tiongkok mengatakan, mobil jenazah sekarang bahkan sudah tidak cukup untuk mengangkut jenazah. Hal itu mengindikasikan bahwa situasi kematian karena wabah di Wuhan itu sangat serius. Sangat mustahil hanya puluhan kasus kematian yang diumumkan secara resmi.
Beberapa netizen secara ironis mengatakan bahwa berita resmi yang diumumkan oleh pejabat pemerintah daerah setempat, itu bukan sebagai “rilis resmi”, tetapi “rilis penguasa.”
Menurut laporan Voice of America, pasca merebaknya wabah di Wuhan, empat ahli biologi penyakit menular dari Universitas Lancaster, Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow, Inggris dan Universitas Florida, Amerika Serikat menelusuri secara mendalam terkait situasi epidemi dan menganalisis terhadap penyebarannya menggunakan model profesional dan data yang tersedia.
Kedua ahli tersebut menerbitkan laporan penelitian berjudul “New Coronavirus 2019: Perkiraan Epidemi dan Perkiraan Awal Parameter Epidemiologi” pada 23 Januari 2020.
Laporan menyatakan, “Jika kontrol atau penyebaran virus tidak berubah, kami perkirakan wabah virus lebih lanjut akan meledak di kota-kota lain di Tiongkok, dan virus akan terus menyebar ke wilayah luar negeri dengan lebih cepat. Model kami memperkirakan dalam 14 hari ke depan yakni tanggal 4 Februari 2020, populasi yang terinfeksi virus di Wuhan akan melampaui 250.000 orang. Kota-kota lain yang kami perkirakan akan menjadi wabah virus terbesar di Tiongkok adalah Shanghai, Beijing, Guangzhou, Chongqing, dan Chengdu. ” (jon/asr)
Video Rekomendasi :