Trump: Dunia Menjadi Korban Karena Epidemi yang Ditutupi Komunis Tiongkok

NTD Asia Pasifik

Presiden Amerika Serikat, DonaldĀ Trump dalam briefing terkait epidemi Virus Komunis Tiongkok di Gedung Putih pada Kamis 19 Maret, mengkritik Komunis Tiongkok karena menyembunyikan epidemi, sehingga menyebabkan “virus komunis Tiongkok” menyebar ke seluruh dunia.

Seperti dikutip NTD Asia Pasifik, Trump terus menggunakan istilah “virus Tiongkok” selama briefing terkait epidemi Virus Komunis Tiongkok di Gedung Putih pada Kamis 19 Maret lalu. Menurutnya jika komunis Tiongkok lebih awal melaporkan wabah, mungkin tidak akan menyebar ke dunia.

“Itu bisa jauh lebih baik, jika kita mengetahuinya beberapa bulan yang lalu. Epidemi bisa saja dikendalikan dari awal sumbernya di suatu tempat di Tiongkok,” tegas Trump. 

Trump menilai, sebenarnya akan lebih mudah menghentikan epidemi itu jika diketahui lebih awal. Komunis Tiongkok menyembunyikan epidemi, sehingga membuat dunia harus membayarnya dengan harga yang mahal, kehilangan nyawa akibat wabah.Ā 

Trump menyayangkan tindakan Komunis Tiongkok yang menyembunyikan informasi sejak awal. Epidemi itu sebenarnya bisa dihentikan. Dunia tahu Komunis Tiongkok menyembunyikan epidemi tersebut.

Sayangnya, Komunis Tiongkok memutuskan untuk tidak mengumumkannya kepada public, sehingga dunia dilanda bencana karenanya. 

“Dunia harus membayar mahal karena epidemi ditutupi. Semua orang tahu, dan kita juga tahu itu,” kata Trump. 

Mengenai laporan komunis Tiongkok tentang tidak ada kasus baru dalam waktu 24 jam, Trump mengisyaratkan bahwa komunis Tiongkok membuat kebohongan. 

“Menurut apa yang mereka laporkan, saya harap itu benar. Siapa yang tahu? Tapi saya harap itu benar,” kata Trump. 

Trump juga menyebut Wall Street Journal dan the New York Times melaporkan berita palsu, dan bahkan menggaungkan publisitas komunis Tiongkok. 

Trump menyebut kedua media itu berdiri di pihak Komunis Tiongkok.

Sebagai bentuk serangan balik atas fitnah terhadap militer Amerika Serikat oleh komunis Tiongkok, Trump pada minggu lalu mulai menyebut virus yang menyebabkan wabah itu sebagai “virus Tiongkok.” Dan istilah “virus Tiongkok” ini telah menyebar dengan cepat di media.

Bahkan ada yang mentweet, “Beijing mengklaim bahwa tidak ada kasus baru infeksi” virus Tiongkok “, hal ini tidak sesuai dengan fakta di lapangan.”

Dalam artikel yang diterbitkan di media Kanada, menyebutklan: “Mereka yang menjadi mesin propaganda pemerintah Komunis Tiongkok telah mengubah gaya bahasa mereka yang terlalu sensitif terhadap topik seperti gender, etnis minoritas, xenofobia dan sebagainya. Mereka menuruti permintaan komunis Tiongkok.ā€ 

Artikel itu lebih jauh menyebutkan bahwa virus yang sebenarnya  adalah komunisme. (jon)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=kT_bHb8T4us