ETIndonesia. Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengungkapkan sejumlah oknum pendukung rezim yang menyatakan tidak ada lagi negara berhaluan komunsime adalah puncak kebohongan politik. Selain itu, Amien menyentil kader partai dan tokoh yang menjadi ‘Tumpul’ dan lembek setelah berkunjung ke Markas Besar Partai Komunis Tiongkok .
Hal demikian disampaikannya dalam kanal Youtubenya Amien Rais Official, Kamis (13/08/2020). Pemikirannya itu disampaikan dengan judul “Memberi Angin Kebangkitan Komunisme”.
Ayah dari 5 orang anak itu menguraikan, paling tidak terdapat ada 6 negara komunis sejati yang masih berpegang kepada komunisme, marxisme, dan lenininsme dengan nuansa perbedaan di sana-sini, yakni Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Laos, dan Kuba. Sedangkan dua di antaranya bahkan berkekuatan nuklir yakni Tiongkok dan Korea Utara.
Pada kesempatan itu, Amien Rais mengingatkan bahwa Tiongkok kini menjadi haluan dari pemerintahan Jokowi. Ia juga mengungkapkan komunis malam di Indonesia difasilitasi oleh sebuah partai besar di DPR RI dan berkoordinasi dengan pemerintahan Jokowi untuk membuat RUU Haluan Ideologi Pancasila
“Jangan lupa, China makin lama makin jadi kibat ideologi, politik dan ekonomi bagi rezim Jokowi, sementara Rusia yang ke enam mengalami kambuh massal bernostalgia kembali ke komunisme,” imbuhnya.
Mantan Ketum PAN itu menjelaskan RUU HIP sudah memantik reaksi sangat luas dari kalangan umat Islam. Pasalnya, kata Amien, Umat Islam dengan pengetahuannya, firasatnya dan pengalamannya berkesimpulan bahwa di balik RUU itu adalah strategi comeback-nya PKI dengan dukungan utama datang dari Partai Komunis Tiongkok.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu juga membeberkan bahwa tak hanya para kader partai besar yang berkuasa saat ini sering saling kunjung dengan Partai Komunis Tiongkok di markas besar atau kantor pusat di Beijing, akan tetapi sebagian ulama vokal yang popular di medsos, juga sudah berkunjung ke markas Partai Komunis Tiongkok di Beijing yang difasilitasi oleh rezim Jokowi.
Menurut Amien, beberapa ulama ini sepulang dari Beijing ditanya oleh temannya, mengapa pergi ke Tiongkok padahal sudah dilarang oleh Habib Rizieq Shihab. Amien kemudian melanjutkan dengan apa yang disampaikan oleh para tokoh ini.
Amien menyayangkan para ulama itu menjawab ada hikmah perjalanan ke Tiongkok dan berkunjung ke markas PKT. Dikarenakan, mereka menyatakan sangat takjub dengan kemajuan ekonomi Tiongkok dan berkesimpulan bila komunisme menjadi dasar penggerak kemajuan Tiongkok. Oleh karena itu, maka Islam selanjutnya dapat juga dijadikan penggerak pembangunan di Indonesia.
“Ada yang mereka lupakan bahwa pikiran dan sikap Istiqamah mereka sedang ditumpulkan, sehingga paling tidak, sikap mereka menjadi lunak dan lembek, serta lupa bahwa komunisme dari ujung kaki sampai ubun-ubun bertentangan diametral dengan Islam,” ujar Amien.
“Bahkan salah satu dogma komunis yang paling penting adalah pembasmian agama-agama terutama Islam, namun kita bersyukur mereka hanya khilaf atau alfa sebentar. Mereka telah Kembali ke pangkuan umat bahkan sudah menohok rezim dan menuntut supaya RUU HIP itu dibatalkan sesegera mungkin”, tambahnya. (asr)
Video Rekomendasi :