Ntdtv, oleh Liu Minghuan- Seorang anggota militer komunis Tiongkok yang melakukan penelitian di Universitas Virginia, ditangkap di Bandara Chicago saat mau naik pesawat untuk balik ke Tiongkok. Insiden itu diketahui pada 28 Agustus 2020, dari dokumen yang diserahkan ke Pengadilan Federal Virginia oleh agen FBI. Laporan itu menunjukkan bahwa Hu Haizhou adalah peneliti di Mechanical and Aerospace Engineering dari Universitas Virginia. Akan tetapi, ia juga bekerja di sebuah universitas yang memiliki hubungan dengan pihak militer komunis Tiongkok.
Kronologi kejadiannya, Pada 25 Agustus 2020, Hu Haizhou dihadang oleh pejabat dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Bandara Chicago ketika ingin terbang ke Qingdao, Tiongkok.
Juru bicara FBI pada hari itu menyebutkan bahwa, peneliti militer komunis Tiongkok tersebut mencoba untuk melarikan diri ke daratan Tiongkok dengan membawa serta kode sumber komputer canggih. Yang mana, dicuri dari universitas Amerika yang dapat digunakan untuk robot bawah air dan mesin pesawat.
Matthew Rader, agen FBI mengatakan bahwa setelah penyelidikan, ditemukan bahwa laptop Hu Haizhou berisi dokumen yang berkaitan dengan penelitian UVA yang dikembangkan oleh ‘Profesor 1’ berupa ‘bio-inspired research simulation software code’ (kode perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi secara biologis). Penelitian yang diilhami secara biologis, mempelajari karakteristik kompleks dari makhluk terbang dan berenang di alam dan menerapkannya pada penerbangan berawak atau kapal selam. Teknologi ini biasanya diterapkan di bidang militer.
FBI menyatakan bahwa ‘Profesor 1’ membutuhkan waktu 17 tahun untuk mengembangkan jenis kode ini. Pengembangan kode tersebut disponsori oleh National Science Foundation (NSF) pemerintah AS dan Kantor Riset Angkatan Laut. Hu Haizhou tidak memiliki izin resmi untuk mengakses materi ini. Ia mengakui bahwa ‘Profesor 1’ tidak tahu bahwa ia memiliki materi ini, jika tidak ia akan marah.
Profesor itu juga mengatakan bahwa Hu tiba-tiba meninggalkan universitas dan tidak berpamit dengan dirinya. Sejak bulan Maret 2019 hingga Agustus 2019, Hu Haizhou bekerja untuk ‘Profesor 1’ di Universitas Virginia.
‘Profesor 1’ juga mengatakan bahwa inti kodenya adalah “hak milik”. Kode inti yang dicuri ini adalah perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi secara biologis yang sangat baik di dunia. Dia menerima banyak permintaan untuk menggunakan kode tersebut, tetapi tidak membagikannya. Karena ia berharap dapat mempertahankan keunggulan kompetitif di bidang penelitian mekanika fluida yang terinspirasi secara biologis.
‘Profesor 1’ juga mengungkapkan bahwa Hu Haizhou telah berulang kali meminta untuk dapat mengakses ke kode inti, tetapi dia dan dua asisten lulusan yang diberi wewenang untuk mengakses keduanya menolak permintaan Hu.
Hu Haizhou mengatakan kepada penyelidik, bahwa dia juga pernah bekerja di Laboratorium Kunci Mekanika Fluida Tiongkok, Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing, yang didanai oleh pemerintah komunis Tiongkok, terutama Angkatan Udara Tiongkok.
Selain itu, Hu Haizhou juga pernah ikut serta dalam pengerjaan Key Laboratory of Underwater Robot Technology di Universitas Harbin di Tiongkok, yang mana diakui juga bahwa pekerjaan ini juga didanai oleh pemerintah komunis Tiongkok.
Hu Haizhou mengaku : “Komite Beasiswa Tiongkok menginstruksikan dirinya untuk mengunggah laporan ringkasan tentang penelitiannya di UVA setiap 6 bulan”. Hu juga mengatakan kepada penyelidik, bahwa dia mencoba untuk membawa serta semua penelitiannya dari UVA ke daratan Tiongkok.
Sebelumnya, Wang Xin, seorang peneliti militer komunis Tiongkok yang dicurigai melakukan penipuan visa di Amerika Serikat, ditangkap oleh petugas bea cukai AS di Bandara Los Angeles pada 7 Juni lalu. Dia mengaku, kepada FBI bahwa misinya adalah meniru laboratorium Universitas California.
Selama diinterogasi FBI, Wang Xin mengakui bahwa dia saat ini adalah teknisi tingkat sembilan di militer komunis Tiongkok. Selama tinggal di Amerika Serikat, dia menerima dana bersama dari Dewan Beasiswa Tiongkok dan militer komunis Tiongkok.
Pada 23 Juli, Kementerian Kehakiman AS mengeluarkan pernyataan bahwa 4 orang personel militer Tiongkok yang masih aktif datang ke Amerika Serikat, sebagai sarjana tamu dituduh melakukan penipuan visa. Kaikai Zhao dan Juan Tang masing-masing ditangkap pada 18 dan 24 Juli, sementara Wang Xin dan Song Chen telah didakwa secara resmi.
Pada 29 Mei 2020, Presiden Trump mengeluarkan Proklamasi Kepresidenan yang berisi instruksi menangguhkan dan membatasi penerbitan visa F dan J, yang mana terkait dengan pengembangan militer bersama komunis Tiongkok.
Pengumuman tersebut menyatakan bahwa komunis Tiongkok menggunakan mahasiswa Tiongkok, terutama mahasiswa pascasarjana dan mahasiswa pasca doktoral. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi di Amerika Serikat sebagai pencurian kekayaan intelektual non-tradisional.
Secara khusus, orang-orang yang memiliki hubungan dengan militer komunis Tiongkok atau memiliki hubungan dengan militer, besar kemungkinan mereka akan dipaksa atau ditugaskan oleh otoritas Tiongkok demi kepentingan komunis Tiongkok. Oleh karena itu, perlu menaruh perhatian khusus.
Keterangan Gambar : Siaran pers Kementerian Kehakiman AS menyebutkan bahwa Hu Haizhou, seorang anggota militer komunis Tiongkok yang melakukan penelitian di Universitas Virginia (foto) ditangkap di Bandara Chicago saat mau naik pesawat untuk balik ke Tiongkok. (foto internet)
(Sin/asr)
Video Rekomendasi