Komunis Tiongkok Impikan “5 Tahun Ke-14” Hadapi Enam Penghambat

Oleh Xie Tian

Pembawa acara Lin Feng dalam program “Ulasan Peristiwa” VoA beberapa hari lalu mengajak membahas tentang kesulitan yang dihadapi Parta Komunis Tiongkok (PKT) dalam waktu dekat ini, juga “rencana pembangunan 5 tahun ke-14” yang sedang ditetapkan saat ini.

Agak lucu sebenarnya, rezim Komunis Tiongkok yang sedang menghadapi keruntuhan dan tercerai-berai, tidak berdaya lagi melakukan apa pun, dari atas sampai ke bawah berusaha menyelamatkan diri dan merencanakan hal-hal terakhir menjelang kehancuran, masih saja dibahas program “5 tahun” yang ke-14, masih berusaha memoles kehancurannya dengan kedamaian dan kesejahteraan.

Cara ini mungkin masih bisa menipu orang-orang yang percaya omong kosong dari  Komunis Tiongkok, tapi begitu rezim merah komunis Tiongkok ini runtuh, kemarahan dan guncangan mereka juga akan melonjak ekstrim. Akibat bermain api akan membakar diri sendiri, akan menjadi akibat yang tragis bagi orang- orang partai Komunis Tiongkok yang keras kepala pada masa perhitungan nanti.

Lin Feng menjelaskan, pemimpin Partai Komunis TIongkok Xi Jinping mengatakan bahwa yang dihadapi dunia saat ini adalah “perubahan besar yang belum pernah ada selama seratus tahun ini”, meningkatnya proteksionisme dan unilateralisme, sementara pandemi pneumonia Komunis Tiongkok (corona Wuhan)  mengakibatkan perubahan besar tersebut semakin cepat berubah.

Apa makna di balik “perubahan besar yang belum pernah ada dalam seratus tahun” ini, yang  dimaksud dengan perubahan besar itu apakah memang belum pernah terjadi dalam seratus tahun sebelumnya?

Yang dimaksud PKT dengan “seratus tahun” adalah 2021 merupakan seratus tahun Partai Komunis Tiongkok mendirikan partai. Tapi apakah PKT masih bisa bertahan sampai saat itu masih menjadi tanda tanya besar. Zhongnanhai masih beranggapan perubahan “belum pernah ada dalam seratus tahun”, dengan kata lain PKT menghadapi krisis terbesar sejak berdirinya partai, adalah krisis kehancuran PKT. Yang dimaksud dengan kecemasan “partai dan negara akan hancur”, disinilah letak maknanya.

Saat ini Tiongkok memang tengah menghadapi krisis terbesar dalam seratus tahun terakhir, mulai dari politik, ekonomi, diplomatik, militer, sampai HAM, dan pandemi, krisis terjadi di segala bidang. Terutama perekonomian Tiongkok, mengalami krisis berlapis, sebenarnya ekonomi Tiongkok telah di tengah kehancuran.

Pemimpin Zhongnanhai  baru-baru  ini memanggil para wadah pemikir untuk rapat, untuk berdiskusi dengan para pakar internal sistem di Zhongnanhai, sepertinya meminta petunjuk para pakar guna mencari cara untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi, dan disamarkan dengan cara forum seminar. Tapi melihat orang-orang yang dipanggil oleh pemimpin partai, sama sekali bukan sikap mencari penyelesaian. Karena bagi orang yang sakit parah, mencari dokter yang mampu menyelamatkan nyawa pasti akan mendengar kata-kata yang tidak nyaman di telinga; mencari dokter moderat, ilmuwan bayaran pemerintah yang hanya mengucapkan kata-kata yang indah, tidak akan mampu menyelamatkan nyawanya sendiri.

Lin Feng menunjukkan, pada Juli  lalu Xi Jinping telah mengemukakan perkembangan situasi dengan sirkulasi dalam sebagai badan utama, dan dengan sirkulasi ganda internasional dan dalam negeri. Di seminar Zhongnanhai dan pakar internal sistem tersebut ia kembali menekankan hal ini, dikatakan lingkungan eksternal  memburuk, tapi lingkungan dalam negeri “terus membaik”. Bahkan dikatakan rata-rata PDB per kapita warga Tiongkok mencapai USD 10.000, rasio urbanisasi lebih dari 60%, kelompok pendapatan menengah melebihi 400 juta orang dan lain sebagainya.

Lingkungan dalam negeri Tiongkok sekarang sudah sangat memburuk, sama sekali tidak seperti yang dikatakan Xi bahwa “sudah memasuki tahap pertumbuhan berkualitas tinggi”.

Pertumbuhan berkualitas tinggi seharusnya ditandai dengan munculnya terobosan inovasi teknologi baru, meningkatnya rasio produktivitas tenaga kerja, peningkatan lapangan kerja, peningkatan PDB yang pesat, meningkatnya industri, serta ekspansi ekspor yang pesat, semua hal ini sama sekali tidak terjadi di Tiongkok, bahkan membayangkan saja pun tidak berani. Yang dimaksud dengan “sirkulasi internal” PKT, adalah PKT mau tidak mau harus berusaha sendiri dan menempuh jalan lama menutup gerbang negaranya. Ini tentu bukan atas keinginan PKT sendiri, melainkan karena keterpaksaan.

Jika PKT masih ingin mendapat keuntungan dari negara asing, meraup devisa asing yang nyata, apa- lagi modal investasi Barat, teknologi, khususnya teknologi tinggi, bagaimana tujuan itu bisa dicapai dengan cara sirkulasi internal? Sirkulasi ganda internal dan eksternal, juga adalah keinginan sepihak PKT.

Rantai pasokan internasional telah hengkang, dan dipastikan tidak akan kembali lagi, modal dan kekayaan dunia, bergerak dari sisi timur Samudera Pasifik ke Tiongkok, sekarang terus bergerak ke arah Barat, memasuki Vietnam, India, dan Bangladesh. Perekonomian Tiongkok menghadapi kondisi lingkungan internal yang teramat buruk, juga menghadapi kepungan dari dunia eksternal, kehancuran pun sulit dihindari.

Gembar-gembor pemimpin PKT  yang mengklaim “PDB mencapai USD 10.000” juga tidak pantas dikritik. Jika rata-rata PDB warga Tiongkok  benar sudah mendekati level USD 10.000, itu berarti pendapatan rata-rata warga Tiongkok  seharusnya  di level USD 5.700-6.000, atau RMB 40.000-42.000.  

Maka   rata-rata    pendapatan  perbulan adalah RMB 3.300. Seoptimis itukah kondisinya? Di wilayah timur laut pekerjaan dengan upah RMB 1.500-2.000 per bulan diperebutkan oleh sekelompok lulusan perguruan tinggi, bahkan banyak yang masih menganggur. Dan, Li Keqiang pernah mengatakan, di tahun 2020 sebanyak 600 juta jiwa rakyat Tiongkok  rata- rata upah bulanannya hanya RMB 1.000, bagaimana mungkin rata-rata pendapatan seluruh warga di level RMB 3.000?

Lin Feng mengingatkan, forum seminar para pakar kali ini beserta serangkaian kegiatan terkait “rencana 5 tahun ke-14” Xi Jinping baru-baru ini, tidak terlihat kehadiran Li Keqiang yang menangani ekonomi; yang dimaksudkan dengan konsep sirkulasi internal dan sirkulasi ganda, adalah konsep yang dikemukakan pemikir ekonomi Xi yakni Liu He. Ini juga sangat aneh, ajang birokrat elit PKT sudah terlalu gelap dan hitam, konflik antar pejabat elit terlalu sengit.

Orang-orang yang berada dalam ‘mesin penggiling daging’ yang brutal ini, mati- matian bertahan hidup, sungguh sangat menderita, dan sangat tidak memiliki kesadaran. Liu He yang selama ini mengepalai perwakilan Tiongkok dalam bernegosiasi dengan AS, seharusnya sangat memahami sikap AS, dan juga seharusnya memiliki cara pandang yang menyerupai kaum pro- AS, yakni mampu mengemukakan pandangan yang tajam, membantu pemimpin PKT memahami, membubarkan PKT dan mengembalikan pemerintahan kepada rakyat, mengembalikan seluruh kekayaan negara, mengembalikan harta benda milik rakyat, adalah satu-satunya jalan keluar bagi Tiongkok. Namun Liu He nampaknya tidak mampu melakukan hal ini, sungguh aneh.

Para elit yang memahami pemerintah AS dan para ahli yang memahami interaksi wadah pemikir di kalangan sipil, selamanya tak bisa memahami proses pengambilan keputusan di kalangan petinggi PKT yang begitu bobrok dan terbelakang itu. Untuk kali pertama 9 orang “ahli ekonomi negara” dari Xi Jinping menampakkan diri, menunjukkan mereka justru adalah penganut ekonomi lawas, sekelompok “penasihat negara yang mencelakakan negara” yang hanya bisa membantu para petinggi mencari lan- dasan bagi teori mereka.

Xi sepertinya telah memastikan, akan bersikukuh menempuh model ekonomi yang dipimpin negara  dengan pasar yang terbatas, dan bukannya mendorong reformasi pasar. Dan, pada saat PKT menetapkan “rencana 5 tahun ke-14”, sang pemimpin telah melontarkan enam permasalahan kepada para ahli strategi militernya.  Permasalahan itu justru juga  mencerminkan kesulitan yang  tidak bisa didobrak oleh PKT, yang merupakan enam macan raksasa penghalang jalan.

Macan penghalang yang pertama adalah “menghadapi tantangan baru dengan dialektis”, yang pada dasarnya mengatakan PKT berencana meronta sampai penghabisan, tidak akan menyerah.

Macan penghalang kedua adalah “melancarkan sirkulasi ekonomi”, ini berarti sirkulasi internal ekonomi Tiongkok tidak lancar, koperasi dan monopoli jual beli akan segera terjadi.

Macan penghalang ketiga adalah “dengan inovasi teknologi mendorong kemampuan perkembangan”, ini menunjukkan selama ini cara PKT mencuri dan memaksa teknologi dialihkan, sudah tertutup buntu sama sekali.

Macan penghalang keempat adalah “menstimulus daya pertumbuhan dengan reformasi mendalam”, tapi bonus untuk reformasi di Tiongkok sudah habis digunakan, sudah ditelan oleh para pejabat, hendak terus memanen sayur, tapi sayur itu pertumbuhannya kalah cepat.

Macan penghalang kelima adalah “membuka diri dengan standar tinggi menciptakan kerjasama internasional”, ini semakin tidak mungkin terjadi, karena jalur USD dan devisa asing  telah  mengering, Belt Road Initiative sudah mati, bagaimana meneruskan hubungan dengan negara asing?

Macan terakhir penghalang keenam adalah “meluaskan kondisi baru dengan membangun, menangani dan menikmati bersama”, ini berarti PKT sekarang bersedia untuk mengalah dalam hal kekuasaan dan kepentingan! Tapi, semua ini sudah terlambat. PKT  telah menggunakan  uang yang diraup dari gerakan ‘ganyang tuan tanah bagi-bagi lahan’, penggabungan swasta dengan pemerintah, restrukturisasi BUMN, sekarang bisakah semua itu dimuntahkan keluar? Berbagi kekuasaan dan berbagi kepentingan ditukarkan  dengan  dukungan dari rakyat? Internal partai tidak akan mendukung hal ini, di luar partai juga tidak akan percaya hal ini. Karena yang dinantikan oleh rakyat Tiongkok saat ini adalah, PKT runtuh sepenuhnya, perhitungan ekonomi secara tuntas, agar kekayaan benar- benar kembali ke tangan rakyat.

Dalam menghadapi enam macan raksasa penghalang jalan yang tidak bisa dilampaui dan rencana “5 tahun” ke-14 Dinasti Merah tersebut pada dasarnya bak gelem- bung yang akan sirna tanpa bekas. (sud)

https://www.youtube.com/watch?v=gt_Yy7IUdIc