Zhou Enlai, Perdana Menteri Kontroversial pada Zamannya (3)

Chen Weiyu

Pada edisi lalu, kami telah menjelaskan misi rahasia yang dijalankan oleh Zhou Enlai yang tunduk kepada Komunis Internasional, bersama dengan Mao Zedong menjual wilayah negara. Tak disangka hal ini menyinggung hati yang rapuh dari kaum pengikut komunis dan “50 sen (buzzer PKT yang disebut Wumaodang, partai 50 Sen, red.)”, yang sama sekali  tidak  bisa menerima kenyataan tentang sosok Zhou Enlai yang sebenarnya, memang tidak heran, karena selama ini dalam propaganda PKT, sosok Zhou Enlai telah dibentuk sedemikian rupa sebagai “perdana menteri yang baik” yang sedemikian sempurna dan anggun. Bagaimana mungkin mereka bisa menerima sosok pemimpin agung di mata mereka luluh lantak begitu saja?

Namun, sosok sebenarnya Zhou Enlai tidak hanya itu saja, di lanjutan kali ini, pembaca akan melihat  bahwa Zhou En- lai sebenarnya adalah seorang pembantai yang sangat kejam dan menganggap nyawa manusia tidak lebih dari sekedar sebatang rumput tak berharga.

Pada musim gugur 1923, Sekjend Komunis Internasional yang juga kepala mata-mata Dimitrov diasingkan ke Jerman, dan bertanggung jawab atas semua pelatihan militer serta mata-mata anggota partai komunis dari berbagai negara, dengan menyusun rencana revolusi merah di setiap negara. Dan karenanya Zhou Enlai menjadi murid dan orang kepercayaan Dimitrov, kemudian menjadi penanggung jawab jaringan intelijen Komunis Internasional untuk wilayah Tiongkok. Setelah itu, seumur hidupnya Zhou Enlai melakukan kegiatan mata-mata, sebagian hal yang ia lakukan umumnya tidak diketahui banyak orang.

Menurut penelitian, istilah “mata-mata” yang digunakan PKT awalnya berasal dari “Divisi Operasi Khusus Pusat”, yang disebut juga tim merah. 

Pada November 1927, Divisi Operasi Khusus resmi dibentuk di Shanghai, dengan Zhou Enlai langsung bertanggung jawab sebagai komandannya, kader utamanya antara lain Chen Geng dan Gu Shunzhang. Divisi Operasi Khusus bertanggung jawab atas hal intelijen dan perlindungan politik, salah satu misi utamanya adalah membunuh mata-mata dan anggota partai yang mengkhianati PKT. Kasus dihabisinya seluruh keluarga Gu Shunzhang adalah salah satu contohnya.

Gu Shunzhang dianggap sebagai mata- mata PKT yang serba bisa, ia pernah berguru pada KGB di Uni Soviet, mahir dalam menyamar, pertunjukan sulap, mengoperasikan dan mereparasi mesin, serta psikologi, juga mahir menembak baik dengan tangan kanan maupun kiri, peledakan,  menembak di dalam ruangan tanpa bisa didengar suaranya dari luar, membunuh dengan tangan kosong tanpa meninggalkan bekas dan lain sebagainya, bisa dikatakan sebagai “guru besar mata-mata” bagi PKT.

Pada 1931, Gu Shunzhang ditangkap oleh Kuo Min Tang di Wuhan dan berkhianat, belum sempat diungkap kejahatan PKT, Zhou Enlai yang sudah mendengar kabar tersebut langsung memimpin tim mata-matanya untuk membunuh seluruh keluarga Gu yang berada di Shanghai, Zhou Enlai memerintahkan agar seluruh anggota keluarga Gu baik anak-anak maupun orang tua semuanya dibunuh, termasuk istri Gu dan anak yang masih belia, mertua, juga adik iparnya, belasan orang keluarganya dibunuh dengan kejam.

Malam itu salah seorang yang bertamu di rumah keluarga Gu adalah mantan murid Zhou Enlai di sekolah militer Huang Pu yakni Si Li, yang merupakan orang yang berjasa telah menyelamatkan Zhou Enlai, dia adalah adik dari Si Lie yang merupakan Kepala Divisi 2 Pasukan ke 26 Kuo Min Tang.

Pada April 1927, Chiang  Kai Shek “membersihkan partai”, Zhou Enlai ditangkap oleh Divisi 2 dan nyawanya terancam, karena Si Li mengingat jasa Zhou Enlai sebagai gurunya maka Si Li membantunya melarikan diri.

Malam itu, Zhou Enlai memimpin operasi dan turun tangan sendiri, Si Li juga ikut dihabisinya. Belasan anggota keluarga Gu Shunzhang di kediamannya di Shanghai dibunuh, jasad mereka dikubur dan dicor dengan semen.

Operasi pembunuhan tersebut tidak terlacak sepanjang musim panas itu, Gu Shunzhang berusaha mencari tahu keberadaan keluarganya namun tidak membuahkan hasil, perlahan ia merasakan ada yang tidak beres dan merasa was-was. Pada November 1931, Wang Shide dari Divisi Operasi Khusus  PKT tertangkap, Wang Shide mengungkap kejadian tersebut dan lokasi penguburan jasad, sehingga menjadi “kasus penggalian jasad di Desa Haitang” yang menggemparkan Shanghai bahkan seluruh negeri.

Pada Oktober 1933, Chiang Kai Shek mengumpulkan hampir satu juta pasukan dan mulai melakukan pengepungan yang kelima terhadap PKT di teritori Jiangxi- Fujian Soviet, pasukan merah PKT dipukul mundur, dan terpaksa melarikan diri ke arah barat laut. Agar tidak terlacak jejaknya, sebelum melarikan diri PKT telah menghabisi puluhan ribu orang yang dicurigai tidak bisa diandalkan atau perwira dan serdadu yang terluka yang tidak bisa berjalan sendiri, inilah “peristiwa liang puluhan ribu mayat” yang terkenal itu.

Waktu itu Zhou  Enlai adalah salah seorang pemimpinnya, bertanggung jawab mengatur aksi spesifik internal. Biro Perlindungan Politik yang dikuasainya memiliki kekuasaan tak terbatas, acap kali hanya dengan kalimat “Biro Perlindungan meminta Anda ikut untuk diinterogasi” saja, langsung membawa pergi seseorang. Orang yang dibawa pergi sebagian besar “hilang” begitu saja, tanpa perlu memberikan alasan dan pemberitahuan kabar terakhirnya. Di masa itu, kader dan prajurit yang diperiksa mencapai ribuan orang.

Untuk mengeksekusi para “kader yang goyah” dan “kaum pembangkang” dalam jumlah sebesar  ini, di tengah hutan belantara perbatasan antara utara Kota Ruijin dan Yundu dibangun sebuah Pengadilan Militer Khusus, tak jauh dari pengadilan tersebut, ada sebuah jurang sungai antara dua gunung selebar tiga meter lebih, antara jurang terdapat sebuah jembatan kayu kecil, di bawah jembatan itu disanalah letak “liang puluhan ribu mayat”. Yang disebut mengintrogasi hanya terdiri dari satu kalimat: “Anda telah melakukan kesalahan besar anti revolusi, barisan  revolusi tak bisa menerima Anda, sekarang Anda akan dipulangkan.” Lalu terpidana pun digiring ke tepi jurang, sekali tebas sekali tendang eksekusi pun selesai, tidak lagi repot-repot menggali lubang. Ada yang lebih parah lagi, terpidana disuruh menggali sendiri liang kubur, lalu golok ditebaskan dan korban ditendang masuk ke dalam liang atau terkadang langsung dikubur hidup-hidup.

Pada saat  Tentara Merah (Komunis) mundur atau berbaris jarak jauh di wilayah teritori Kuo Min Tang, tentara yang tertinggal jika tidak bisa ditandu, maka oleh anggota Biro Perlindungan Politik akan “langsung dieksekusi mati tanpa ampun”, agar mereka tidak ditangkap lalu dipaksa membocorkan rahasia. Menurut ingatan mantan Kepala Staf Tentara Merah PKT Gong Chu, “Pembantaian kejam bersejarah seperti ini, baru berakhir sebulan setelah Tentara Merah berhasil menerobos kepungan.”

Gong Chu melihat sendiri pemban-  taian puluhan ribu orang, serta Kepala Staf Pasukan Merah ke 12 yakni Lin Ye beserta istrinya ditikam dari belakang oleh anggotanya sendiri. Aksi pembersihan oknum pembangkang yang mengerikan ini, membuat Gong Chu kehilangan kepercayaannya terhadap PKT, akhirnya Gong Chu seorang diri membelot ke Kuo Ming Tang, dan menjadi “jendral pengkhianat Tentara Merah yang pertama”.

Setelah PKT berkuasa, Zhou Enlai terus memainkan peran suka kekerasan dan haus darah, Gerakan yang cukup terkenal antara lain kecelakaan udara Kashmir, 3 tahun bencana kelaparan besar Tiongkok, gerakan rasialis anti-Tionghoa di Indonesia, Khmer Merah, kerusuhan sayap kiri Hong Kong 1967 dan lain sebagainya.

Kecelakaan udara pesawat Kashmir Princess, adalah kejadian pada April 1955, sebelum Zhou Enlai bertolak ke Bandung, Indonesia, untuk menghadiri KAA, telah  menerima  informasi  intelijen yang  mengatakan  bahwa di dalam pesawat penerbangan itu telah dipasang bom waktu. 

Untuk membingungkan badan intelijen Kuo Min Tang, Zhou Enlai memerintahkan seluruh tim perwakilan PKT untuk berangkat sesuai jadwal semula, sedangkan Zhou Enlai sendiri tidak ikut naik ke pesawat tersebut, menyebabkan 11 orang bawahannya berikut wartawan tewas di Samudera Pasifik, taraf kekejamannya sungguh sulit dibayangkan. (sud)

Bersambung

Keterangan Foto : Zhou Enlai (Foto oleh RENE FLIPO / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=kfqn_AWKdjg