oleh Cheng Xiaonong
Ekonom terkenal di AS Cheng Xiaonong saat menghadiri wawancara eksklusif dengan media ‘Epoch Times’ mengatakan bahwa, komunis Tiongkok baru-baru ini berulang kali mengeluarkan sinyal ancaman yang ditujukan kepada Australia. Tindakan itu dengan maksud mencegah Australia memperkuat pertahanan nasionalnya, dikarenakan perairan dekat Australia adalah salah satu jalur penting program kapal selam nuklir komunis Tiongkok
Serangkaian kebijakan luar negeri komunis Tiongkok akhir-akhir ini mengandung sikap keras yang mengancam dan hegemonik. Contoh terbaru adalah gesekan dalam perdagangan dengan Australia. Namun, dibalik gesekan perdagangan antara kedua negara, terdapat tujuan politik dan militer penting dari komunis Tiongkok.
Komunis Tiongkok menggunakan sikap hegemoniknya untuk memaksa Australia dan Malaysia tunduk kepadanya
Media propaganda komunis Tiongkok untuk luar negeri ‘Duowei News’ dalam pemberitaannya pada 3 Desember menyebutkan bahwa, konflik Tiongkok – Australia bukanlah masalah ekonomi tetapi kebutuhan politik. Di satu sisi, karena pada tahun 2017, Australia mengadakan pembahasan tentang ‘teori penetrasi komunis Tiongkok’ yang membuat komunis Tiongkok marah. Di sisi lain, akibat Australia memihak Amerika Serikat setelah Trump menjabat dan hubungan Tiongkok – AS memburuk. Tingkat hubungan antara Australia dengan AS dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer justru lebih tinggi daripada dengan komunis Tiongkok.
Cheng Xiaonong mengatakan bahwa komunis Tiongkok menempatkan Australia sebagai sasaran serangan penting, ia kemudian menggunakan sanksi ekonomi untuk merusak perekonomian Australia dengan tujuan sebenarnya adalah untuk mencegah Australia memperkuat pertahanan nasionalnya.
Pada saat yang sama, ‘Duowei News’ juga memberitakan bahwa tindakan komunis Tiongkok ini juga bertujuan untuk memperbesar wibawa diplomatik Tiongkok, sekaligus memperingatkan kepada negara-negara lain bahwa jika bekerja sama dengan Amerika Serikat, maka akan mengalami pukulan ekonomi yang berat.
Selain gesekan antara komunis Tiongkok dengan Australia, kapal Penjaga Pantai komunis Tiongkok dan Angkatan Laut Malaysia, juga terjadi “saling berhadap-hadapan” di perairan dekat Malaysia.
Cheng Xiaonong menjelaskan bahwa alasan sebenarnya dari sikap hegemonik komunis Tiongkok, untuk menindas Australia dan Malaysia adalah untuk membuka jalan bagi militer mereka untuk melakukan ancaman nuklir terhadap Amerika Serikat. Ini adalah permainan besar yang telah direncanakan oleh Angkatan Laut komunis Tiongkok selama lebih dari sepuluh tahun.
Angkatan Laut komunis Tiongkok sudah lama menyusun 3 strategi ‘menyerang AS dengan nuklir’
Komunis Tiongkok selama ini, terus dengan sengaja mencoba untuk menggunakan ancaman militer guna memaksa Amerika Serikat mengalah kepadanya, tetapi kekuatan tempur kapal induknya jauh daripada kekuatan tempur kapal induk Amerika Serikat.
Cheng Xiaonong mengatakan : “Ancaman nuklir telah menjadi sarana penting bagi komunis Tiongkok. Ia menggunakan kapal selam nuklir yang membawa peluru kendali balistik antar benua sebagai alat dan sarana untuk mengancam Amerika Serikat”.
Selama lebih dari satu dekade, komunis Tiongkok telah membuka serangkaian jalur untuk mengancam Amerika Serikat melalui peluru kendali yang diluncurkan dari kapal selam. Cheng Xiaonong percaya bahwa itu dapat dibagi menjadi tiga langkah berikut :
Pertama, PKT memutuskan untuk membangun pangkalan kapal selam nuklir bawah air di sebuah gua dekat Pelabuhan Yulin di Kota Sanya, Pulau Hainan, dan memindahkan kapal selam nuklir dari perairan dangkal di Laut Bohai dan Laut Kuning ke laut Pulau Hainan yang lebih dalam, tak lain untuk menghindari aktivitas kapal selam terdeteksi oleh satelit udara karena perairannya yang dangkal.
Kedua, Membangun secara besar-besaran pulau-pulau buatan yang terletak di perairan internasional Laut Tiongkok Selatan. Dulu komunis Tiongkok mengaku itu untuk keperluan navigasi, tetapi sekarang secara terbuka mengatakan bahwa tujuan pembangunan pulau-pulau itu adalah untuk menjadikan perairan internasional di Laut Tiongkok Selatan, menjadi laut pedalaman dan berfungsi sebagai “benteng laut dalam” untuk kapal selam nuklirnya. Termasuk di perairan yang berdekatan dengan Malaysia, pulau kecil dengan luas 80 kilometer persegi ini, juga diakui komunis Tiongkok sebagai pangkalan militer untuk membangun pulau tersebut. Ini juga salah satu alasan mengapa komunis Tiongkok belakangan ini, mengancam Malaysia dan bentrok dengannya.
Ketiga, Mempersiapkan rute pelayaran kapal selam nuklir komunis Tiongkok ketika kapal selam nuklir berangkat dari “benteng laut dalam”.
Keterangan Foto : Para ahli menunjukkan bahwa beberapa pulau dan terumbu karang di Laut Tiongkok Selatan telah menjadi bagian dari rencana ancaman nuklir yang telah lama digunakan oleh Angkatan Laut komunis Tiongkok. (Ted Aljibe/AFP/Getty Images)
Cheng Xiaonong menjelaskan bahwa, kapal selam nuklir komunis Tiongkok keluar dari “benteng laut dalam” yang berada di Laut Tiongkok Selatan. Jika ingin menyerang Amerika Serikat, hanya dapat ditempuh dengan 3 rute laut dalam. Yang pertama adalah melalui bagian timur laut, dari perairan barat daya Taiwan, ke Selat Bashi. Rute kedua adalah melewati bagian tenggara, melalui Kepulauan Filipina, ke Laut Sulawesi, dan ke laut dalam antara Indonesia dengan Filipina. Dan yang ketiga adalah dari titik paling selatan Laut Tiongkok Selatan, pertama menuju ke barat daya, melewati Pulau Kalimantan, menuju selatan ke Laut Jawa di Indonesia, kemudian menuju ke timur antara Australia dengan Papua untuk mencapai perairan dalam Laut Koral.
Australia memperkuat pertahanan nasional setelah mengetahui rencana kapal selam nuklir komunis Tiongkok
Cheng Xiaonong mengamati terjadinya situasi nyaris konflik antara kapal perang Angkatan Laut milik komunis Tiongkok dengan AS di perairan barat daya Taiwan, yakni perairan sebelah timur pangkalan kapal selam Sanya pada bulan September dan Oktober tahun ini. Tujuan militer AS adalah untuk mengamati perilaku pelayaran kapal selam nuklir komunis Tiongkok dan bagaimana mengantisipasinya.
“Pengamatan ini diketahui oleh komunis Tiongkok, meskipun kapal selam nuklir komunis Tiongkok untuk memasuki Samudera Pasifik lewat perairan di barat daya Taiwan lalu masuk ke Selat Bashi berjarak cukup pendek, tetapi sekarang tampaknya Amerika Serikat sedang mengincar tempat ini”, Kata Cheng Xiaonong. Mengenai dua rute lainnya, apakah melewati bagian utara atau selatan Pulau Papua, akhirnya akan memasuki perairan pertahanan Australia.
Setelah menemukan tindakan komunis Tiongkok yang begitu kuat dan bersifat mengancam untuk merealisasikan tujuannya, pemerintah Australia pada 1 Juli tahun ini mengumumkan rencana pengembangan pertahanan nasional sepuluh tahun, dengan menginvestasikan dana sebesar 270 miliar dolar Australia yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan memperkuat senjata serang. Pada saat yang sama, Australia secara khusus meningkatkan kemampuan dari perangkat pemantauan dasar laut dan bawah air.
Cheng Xiaonong mengatakan : “Insiden ini membuat komunis Tiongkok naik pitam, karena jika rencana pengembangan pertahanan nasional Australia diterapkan secara bertahap, itu akan menghancurkan mimpi komunis Tiongkok memberikan tekanan militer kepada AS melalui program Benteng Laut Dalam Laut Tiongkok Selatan, dan membuat program yang menelan banyak dana tersebut bangkrut.
Dia mengatakan bahwa ini juga menjadi alasan utama mengapa komunis Tiongkok terus berteriak bahwa Australia hanyalah sebuah negara berukuran sedang, dan memotong ekspor Australia ke Tiongkok, sebagai sarana mengancam mereka, memukul Australia melalui ekonomi untuk memaksanya menyerah kepada komunis Tiongkok. Namun, Australia siap untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya. Dan, Amerika Serikat langsung mengambil tindakan yang tepat waktu.
Keterangan Foto : Angkatan Laut AS mengindikasikan bahwa penambahan armada pertama sedang dalam tahap akhir persiapan. Gambar menunjukkan USS John C. Stennis. (Letnan Steve Smith/ Angkatan Laut AS melalui Getty Images)
Angkatan Laut AS mengerahkan Armada Pertama untuk mengantisipasi ancaman nuklir komunis Tiongkok
Menurut laporan Institut Riset Angkatan Laut Amerika Serikat (USNI) pada 2 Desember, Sekretaris Angkatan Laut AS Kenneth Braithwaite menyatakan bahwa mengingat perkembangan pesat kekuatan maritim militer komunis Tiongkok, pulau-pulau di perairan laut yang disengketakan dibangun pangkalan militer. Angkatan Laut AS tidak dapat hanya mengandalkan Armada Ketujuh untuk menutupi wilayah Indo-Pasifik, untuk itu mengumumkan adanya penambahan Armada Pertama.
Kenneth Braithwaite menekankan bahwa, armada tersebut diharapkan akan ditempatkan di perairan persimpangan antara Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik. “Kita harus mencari kerja sama dari sekutu seperti India dan Singapura, dan menempatkan armada besar di sana”.
Cheng Xiaonong menambahkan, bahwa perairan yang menjadi tanggung jawab pertahanan dari Armada Pertama Angkatan Laut AS adalah dari Indonesia ke Australia, yang disebut persimpangan Samudra Hindia dan Pasifik, ini merupakan perairan yang dilalui kapal selam nuklir komunis Tiongkok menuju selatan setelah keluar dari “benteng laut dalam” di Laut Tiongkok Selatan. (sin)
Keterangan Foto : Para ahli menunjukkan bahwa komunis Tiongkok mengancam Amerika Serikat dengan memamerkan kapal selam miliknya yang berkemampuan untuk meluncurkan peluru kendali balistik antar benua. (AFP/Getty Images)
Video Rekomendasi :