Kemenlu Tiongkok Berlakukan Sanksi Timbal Balik Kepada AS, Tetapi Gagal Menyamakan Kelasnya

Setelah Amerika Serikat memberikan sanksi kepada 14 orang pejabat komunis Tiongkok setingkat wakil menteri pada 10 Desember lalu, pemerintah komunis Tiongkok juga mengumumkan sanksi timbal balik kepada Amerika Serikat. Namun selain sanksi itu tanpa nama, juga tidak menyinggung soal pembekuan aset mereka yang ada di daratan Tiongkok. Opini publik mengejek sanksi timbal balik komunis Tiongkok itu dengan sebutan mirip bunyi ledakan meriam bambu, yang penting bersuara keras

oleh Luo Tingting

Pada 10 Desember, dalam konferensi pers reguler Kementerian Luar Negeri Tiongkok, juru bicara Hua Chunying mengklaim bahwa pemerintah Tiongkok telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi setimpal kepada pejabat eksekutif Amerika Serikat, personel kongres, organisasi non-pemerintah yang bertanggung jawab terhadap masalah Hongkong yang telah menunjukkan kinerja buruk, beserta anggota keluarga dekat mereka. 

Pada saat yang sama, pemerintah Tiongkok juga telah membatalkan perlakuan bebas visa untuk kunjungan sementara para pemegang paspor diplomatik Amerika Serikat ke Hongkong dan Macau.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengumumkan sanksi terhadap 14 orang Wakil Ketua Komite Tetap komunis Tiongkok sebagai tanggapan atas kasus sengaja mendiskualifikasi 4 orang warga Hongkong sebagai anggota legislator di Hongkong.

Amerika Serikat menerbitkan daftar nama ke-14 orang wakil ketua di komite tetap komunis Tiongkok yang dikenakan sanksi, yakni Cai Dafeng, Cao Jianming, Chen Zhu, Padma Choling, Ding Zhongli, Hao Mingjin, Arken Imirbaki, Ji Bingxuan, Shen Yueyue, Wan Exiang, Wang Chen, Wang Dongming, Wu Weihua, dan Zhang Chunxian.

Namun pihak komunis Tiongkok hanya secara lisan mengklaim bahwa telah menjatuhkan sanksi setimpal kepada Amerika Serikat, tetapi tidak memiliki daftar nama pejabat yang dikenakan sanksi tertentu. Komunis Tiongkok juga tidak menyinggung soal pembekuan aset mereka yang berada di daratan Tiongkok. Lalu apakah itu hanya suaranya yang menggelegar semata?

Sejumlah netizen daratan Tiongkok mengejek dengan menyebut bahwa yang penting suara ledakannya keras, meskipun keluar dari meriam bambu. 

“Apanya yang setimpal? Itu cuma sanksi formalitas saja. Aset apa yang mau dibekukan. Wong mereka tidak memiliki aset di Tiongkok,” komentar netizen. 

Netizen menuliskan beragam komentar.“Agar sanksi setimpal, netizen dalam kalangan menyarankan agar segera membekukan aset milik putranya Joe Biden.”

“Cuma propaganda yang diarahkan ke dalam (negeri), agar dapat dimanfaatkan oleh para Little Pink. “

“Perlu disebutkan modal aset yang dibekukan, termasuk semua saham di Tiongkok yang dimiliki juga wajib dibekukan. Contohnya seperti si Robert-lah, Tante yang melayani atau para gundik cantik.”

“Apakah perlu? Mengapa harus marah hanya karena 14 orang yang terkena sanksi ? Terlalu tidak berarti untuk dibandingkan dengan jumlah penduduk Tiongkok yang 1,4 miliar. Sama saja dengan tidak sampai satu orang pun warga Tiongkok yang terkena sanksi.”

“Saya harapkan pihak Amerika Serikat segera memberlakukan pembatalan visa bagi diplomat Tiongkok ke Amerika Serikat! Ini baru seru!”

Pada bulan Agustus tahun ini, Amerika Serikat mengumumkan pemberlakukan sanksi terhadap 11 orang pejabat senior komunis Tiongkok dan Hongkong termasuk Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam. 

Waktu itu komunis Tiongkok juga langsung membalas dengan menjatuhkan sanksi kepada Senator Amerika Serikat, Marco Rubio, Ted Cruz, Josh Hawley, Tom Cotton, Pat Toomey, Chris Smith, dan beberapa penanggung jawab organisasi non-pemerintah.

Para pengamat mengatakan bahwa para anggota kongres yang disebutkan di atas adalah kelompok garis keras di Kongres Amerika Serikat yang menentang Partai Komunis Tiongkok, tetapi tidak satupun dari mereka adalah anggota pemerintahan Presiden Donald Trump. Jadi, sanksi yang dijatuhkan komunis Tiongkok itu benar-benar menggelikan.

Senator Marco Rubio telah dua kali dimasukkan ke dalam daftar sanksi komunis Tiongkok. Untuk menanggapi hal itu Rubio mengatakan : “Bulan lalu, komunis Tiongkok melarang saya masuk (negaranya). Hari ini mereka memberi sanksi kepada saya. Saya tidak dibuat pusing, kecuali mulai berpikir bahwa mereka sudah tidak senang dengan saya”.

Dalam wawancaranya dengan Fox News pada bulan Juli, Rubio dengan bangga mengatakan, “Saya tidak berniat pergi ke Tiongkok dalam waktu dekat. Saya juga tidak berharap mereka memasang karpet merah untuk mengagungkan saya. Bahkan, saya merasa sangat bangga. Kapan pun ada rezim jahat atau totaliter yang menentang Anda, itu berarti Anda berada di pihak yang benar”.

Sanksi administrasi Trump terhadap pejabat Partai Komunis Tiongkok meningkat selangkah demi selangkah. Pada 7 Desember, sanksi Amerika Serikat dinaikkan ke lingkaran inti tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok, yakni 14 orang yang langsung terlibat dalam merusak otonomi Hongkong. 

Amerika Serikat melarang mereka dan anggota keluarga dekat mereka memasuki wilayah Amerika Serikat, membekukan aset mereka di Amerika Serikat, dan melarang adanya transaksi keuangan dan properti dengan mereka.

Serangan tepat sasaran Amerika Serikat terhadap 14 orang pejabat setingkat wakil menteri ini menggembirakan para netizen.

Komentator politik Qin Peng secara bercanda menulis pesannya di Twitter, “Siapa bilang sanksi ini tidak memiliki efek? 14 orang pejabat senior yang mengalami hal ini, pasti hatinya sangat benci terhadap Xi Jinping: Apakah tidak setengah mati untuk mengumpulkan begitu banyak dolar agar anak bini dan cucu bisa menikmati kehidupan enak di Amerika Serikat?”

Benar saja, Zhongnanhai menanggapi sanksi Amerika Serikat itu dengan nada suara “menggelegar” sampai menggunakan 3 kata “serius” dan “keras” dalam kalimat konferensi pers.

Menanggapi daftar sanksi baru, Wakil Menteri Luar Negeri, Zheng Zeguang memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Tiongkok at interim Robert W. Forden. Zheng Zeguang menuduh Amerika Serikat melakukan pelanggaran serius. Pelanggaran itu yakni pelanggaran serius terhadap norma dasar hubungan internasional, melakukan campur tangan serius dalam urusan dalam negeri Tiongkok serta secara serius merusak hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat. Zheng Zeguang menyatakan bahwa pihak Tiongkok akan melawannya.

Dalam konferensi pers Hua Chunying juga mengulangi kata “serius” tersebut sampai 3 kali bahkan ditambah lagi dengan 3 kali mengucapkan kata keras. Netizen mengejeknya dengan mengatakan bahwa komunis Tiongkok cuma pandai berkoar tetapi salah sasaran dan selalu melakukan tindakan balasan yang tidak konkret. (sin)

Keterangan Foto : Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying. (video screenshot)

https://www.youtube.com/watch?v=KwEVjviM7Q4