oleh Li Qingyi
Epidemi virus komunis Tiongkok atau COVID-19 sedang mengganas lagi di seluruh dunia dengan tanda-tanda berupa munculnya varian virus baru dengan daya penularan yang lebih kuat. Setelah varian virus tersebut menyerang Inggris, kini banyak negara Eropa juga mengalami hal sama. Padahal vaksin baru mulai digunakan di Eropa. Sedangkan di Asia, varian baru virus juga sudah ditemukan di Jepang. Sehingga jumlah kasus terinfeksi melonjak, memaksa pemerintah Jepang memberlakukan larangan non warga negara untuk memasuki wilayah Jepang.
Jumlah kasus positif infeksi virus komunis Tiongkok di Inggris meningkat lebih dari 30.000 kasus setiap harinya selama 7 hari berturut-turut.
Jumlah kematian kumulatif hingga 26 Desember tercatat sebanyak 70.405 orang. Angka itu menjadikan Inggris sebagai negara keenam di dunia yang paling banyak kematian akibat virus komunis Tiongkok.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock pada 14 Desember mengatakan bahwa lonjakan kasus terinfeksi virus komunis Tiongkok di Inggris sangat mungkin terkait dengan varian baru virus ini yang jumlah mutasinya sudah mencapai lebih dari 1.000.
Sejak Inggris mengumumkan berita tentang mutasi virus, sekitar 40 negara telah memberlakukan larangan perjalanan keluar masuk Inggris.
Daya penularan dari varian baru virus komunis Tiongkok yang pertama kali muncul di Inggris ini 70% lebih kuat dibandingkan dengan virus COVID-19 yang sebelumnya menyebar ke banyak negara Eropa.
Pada 25 Desember, Prancis mengumumkan penemuan kasus pertama tentang varian virus di negaranya. Pejabat dari Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan bahwa varian virus ditemukan ketika dilakukan tes terhadap seorang pria Prancis yang baru tiba dari London pada 19 Desember.
Saat ini, jumlah kasus positif terinfeksi COVID-19 di Prancis telah mencapai 2.547.771 kasus dengan kematian sebanyak 62.427. Angka tersebut membawa Prancis menduduki peringkat tertinggi ketujuh di dunia.
Kementerian Kesehatan Swedia pada hari Sabtu, 26 Desember mengumumkan bahwa kasus pertama varian virus komunis Tiongkok juga ditemukan di negaranya. Pasiennya adalah turis dari Inggris.
Pada hari Sabtu, 26 Desember Biro Kesehatan Kota Madrid Spanyol mengumumkan bahwa ada 4 kasus virus Komunis Tiongkok dengan varian virus baru ditemukan. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa mereka percaya kasus mutasi virus ini dibawa ke Spanyol oleh orang-orang dari Inggris.
Meskipun pemerintaah Spanyol sebelumnya telah memberlakukan pembatasan perjalanan dan jam malam, jumlah kasus infeksi dan kematian terus meningkat sejak awal bulan Desember.
Pada saat yang sama, vaksin untuk mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok mulai digunakan di Eropa.
Menyusul dimulainya vaksinasi di Inggris awal bulan ini, Hongaria juga mulai memvaksinasi warganya sejak hari Sabtu 26 Desember lalu. Prancis dan Yunani berencana untuk memulai vaksinasi pada hari Minggu 27 Desember. Italia, Spanyol, dan Jerman mulai menerima vaksin pada sehari sebelumnya.
Selain itu, di Asia, Jepang pada hari Sabtu 26 Desember mengumumkan bahwa sejak 28 Desember hingga akhir Januari tahun depan, pemerintah Jepang memberlakukan larangan bagi semua orang asing memasuki wilayah Jepang untuk mencegah penyebaran varian baru virus yang lebih kuat penularannya.
Namun, warga negara Jepang dan orang asing yang tinggal di Jepang mendapat pengecualian. Di Jepang pada hari Jumat 25 Desember telah menemukan kasus varian pertamanya dari seorang yang tiba di Jepang dari Inggris. (Sin)
Video Rekomendasi :