Jajak Pendapat : 60% Orang Amerika Percaya Virus Corona Bersumber dari Kebocoran Laboratorium

oleh Zhu Ying

Akhir-akhir ini, seruan komunitas internasional terhadap penyelidikan kembali sumber epidemi pneumonia komunis Tiongkok (COVID-19) semakin kuat. Beberapa waktu lalu sebuah media AS menyelenggarakan survei opini publik tentang topik tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa 60% orang Amerika yakin virus itu menyebar akibat terjadi kebocoran di laboratorium yang berada di Kota Wuhan, Tiongkok

Dari 19 hingga 22 Juni 2021, Fox News melakukan jajak pendapat terhadap 1.001 orang yang dipilih secara acak di seluruh Amerika Serikat. Hasil survei opini tersebut menunjukkan bahwa, 60% responden percaya virus yang menyebabkan epidemi pneumonia komunis Tiongkok itu bocor dari laboratorium di Tiongkok. Sebanyak 30% responden percaya bahwa virus itu berasal dari lingkungan alam bebas di Tiongkok.

Terhadap pertanyaan apakah epidemi telah mengubah gaya hidup orang Amerika, hasil jajak pendapat adalah 50% responden percaya, bahwa kehidupan orang Amerika akan berubah secara permanen karena wabah. 40% responden percaya bahwa perubahan itu hanya sementara. 6% responden merasa bahwa epidemi tidak benar-benar mengubah sesuatu apa pun.

Baru-baru ini, beberapa orang dari lingkaran politik atau badan intelijen AS telah mengungkapkan beberapa informasi kepada media, mengatakan bahwa banyak dari fenomena yang mereka temukan semuanya mengarah pada teori kebocoran, yaitu virus komunis Tiongkok (COVID-19) menyebar karena terjadi kebocoran dari laboratorium virus di Kota Wuhan .

Pada awal bulan ini, Wall Street Journal mengutip informasi dalam dokumen rahasia yang diterima dari sumber yang mengetahui masalah memberitakan, bahwa para peneliti dari Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California (Lawrence Livermore National Laboratory) pada Mei 2020, telah menyelesaikan sebuah penelitian terkait bagaimana virus berevolusi dan bagaimana penyebarannya dalam populasi, dengan cara menganalisis struktur genetik dari virus SARS-COV-2 (COVID-19).

Pada akhirnya, laboratorium tersebut menyimpulkan bahwa klaim virus ini lolos dari laboratorium Wuhan lebih kredibel dan layak untuk diselidiki lebih lanjut. Laporan tersebut juga memberikan alasan kuat untuk kesimpulan ini.

Seorang sumber yang mengetahui penelitian ini mengatakan bahwa Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, sangat terspesialisasi dalam bidang bioteknologi, dan penelitian ini dilakukan oleh “departemen Z” dari laboratorium ini. Departemen tersebut merupakan unit intelijen laboratorium.

Laporan tersebut mengutip ucapan dari seorang pejabat yang sudah tidak aktif, tetapi ikut berpartisipasi dalam penyelidikan yang ditugaskan oleh Dewan Negara AS menyebutkan bahwa, hasil penelitian itu penting karena berasal dari laboratorium nasional yang dihormati.

Pada 15 Januari tahun ini, Dalam laporan Kementerian Luar Negeri AS tentang hasil investigasi terhadap masalah tersebut, juga tercantum alasan terperinci tentang dugaan kuat virus itu berasal dari kebocoran laboratorium baik secara sengaja atau tidak. Diantaranya disebutkan bahwa, beberapa peneliti dari Institut Virologi Wuhan pernah sakit pada musim gugur tahun 2019 lalu. Mereka membutuhkan perawatan rumah sakit dengan gejalanya yang sangat mirip dengan COVID-19 atau flu musiman. Hal-hal yang disebutkan dalam laporan ini telah ditinjau oleh badan-badan intelijen Amerika Serikat. (Vv)