oleh Chen Beichen
Chairman United States Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat Gary Gensler memperingatkan lewat artikel yang diterbitkan di Wall Street Journal minggu ini, bahwa kecuali jika perusahaan-perusahaan Tiongkok itu mengizinkan divisi inspeksi dari regulator AS untuk melakukan audit perusahaan, jika tidak, maka Komisi akan melakukan delisting untuk melarang saham-saham dari sekitar 270 perusahaan Tiongkok ditransaksikan di bursa saham AS sebelum tahun 2024
Gensler mengutip ‘Sarbanes-Oxley Act of 2002’ yang menyatakan bahwa, jika entitas asing membatasi auditornya untuk menerima audit PCAOB selama tiga tahun berturut-turut, otoritas Federal dapat melakukan delisting untuk melarang saham perusahaan asing ini ditransaksikan di bursa saham mana pun di Amerika Serikat.
Gensler menulis bahwa pada Juni tahun ini, Senat telah meloloskan ‘Accelerating Holding Foreign Companies Accountable Act’, rancangan undang-undang ini mengharuskan perusahaan asing untuk mematuhi audit PCAOB dalam 2 tahun berturut-turut, bukan lagi 3.
RUU ini akan dibahas kemudian diadakan pungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat. Gensler mengatakan : “Kami menyambut baik diskusi dengan otoritas Tiongkok, tetapi Kongres telah menyatakan pendapatnya. Kecuali perusahaan Tiongkok bersedia mengikuti aturan, jika tidak saham-saham mereka tidak akan diperdagangkan di Amerika Serikat”.
Gary Gensler mengatakan bahwa jika RUU itu disahkan, dia akan mendukung langkah ini.
Mengingat otoritas komunis Tiongkok di musim panas tahun ini berulang kali menindas perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan tujuan untuk memaksa mereka mematuhi serangkaian aturan baru sehingga mempengaruhi pasar saham internasional, Gensler menulis dalam artikel itu : Saya tidak percaya bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terkait dengan otoritas komunis Tiongkok memberikan informasi yang cukup tentang risiko yang mereka hadapi. Oleh karena itu, orang Amerika yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini juga menanggung risiko.
Dia juga mengulangi keprihatinannya tentang struktur kepemilikan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tidak jelas/transparan. Karena otoritas Beijing tidak mengizinkan perusahaan asing untuk memiliki perusahaan domestik, jadi di wilayah tertentu, perusahaan Tiongkok yang terdaftar di luar negeri harus mendaftarkan perusahaan cangkang di Kepulauan Cayman atau tempat lainnya, sehingga entitas ini dapat terdaftar di Amerika Serikat untuk mengumpulkan dana. Tapi, mereka tidak memberikan kepemilikan perusahaan yang beroperasi kepada investor Amerika Serikat, termasuk regulator.
Gensler juga menulis : Apakah di California, Kepulauan Cayman atau daratan Tiongkok, semua perusahaan yang ingin mengumpulkan dana dari pasar modal AS harus mematuhi aturan AS.
Sekarang tergantung pada apakah Beijing ingin mengizinkan komite pengawas masuk, sehingga kami dapat memastikan bahwa pekerjaan audit yang relevan memenuhi standar AS. (sin)