NTD
Empat penumpang roket SpaceX’s Crew Dragon, yang tinggal di luar angkasa selama 3 hari mendarat di Samudera Atlantik, lepas pantai Florida, AS pada 18 September. Mereka berhasil menyelesaikan perjalanan pertama dalam sejarah untuk mengelilingi bumi.
SpaceX mengatakan dalam siaran live, bahwa pesawat ruang angkasa SpaceX “Crew Dragon” bernama “Resilience” mengurangi kecepatan turunnya dengan bantuan 4 parasut besar. Akhirnya, mendarat tepat waktu di Samudra Atlantik tak lama setelah pukul 19:00 waktu setempat.
Reuters dan media lain melaporkan bahwa parasut pertama Resilience dibuka dan kecepatan turun dikurangi menjadi sekitar 24 kilometer per jam.Tepuk tangan meriah dari Pusat Kontrol Penerbangan SpaceX di pinggiran kota Los Angeles, California. Ketika berhasil menyentuh air, kembali disambut meriah di pusat kendali.
Jared Isaacman, kepala eksekutif Shift4 Payments Inc, perusahaan e-commerce yang mendanai misi luar angkasa sipil pertama SpaceX dan komandan misi tersebut, mengatakan: “Perjalanan yang luar biasa! kami baru saja memulai.”
Saat Resilience turun melalui atmosfer, gesekan hebat menghasilkan suhu tinggi. Sedangkan suhu di luar kabin melonjak hingga 1.927 derajat Celcius. Bahkan jika suhu di dalam kabin naik, desain setelan penerbangan keempat astronot dapat membuat mereka tetap dingin.
Perjalanan luar angkasa yang disebut Inspiration4 ini adalah misi tidak resmi pertama yang mengirim warga sipil ke orbit luar angkasa.
Selain Isaacman, tiga lainnya adalah geoscientist Sian Proctor yang berusia 51 tahun dan Hayley Arceneaux, “Medical Officer” yang berusia 29 tahun, dan Chris Sembroski, “ahli” misi yang berusia 42 tahun.
Resilience diluncurkan pada 15 September dan mencapai ketinggian 585 kilometer setelah 3 jam. Ini lebih tinggi dari International Space Station dan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Sejak akhir Program Pendaratan Bulan Apollo pada tahun 1972, ini adalah misi luar angkasa terjauh dari bumi yang pernah dilakukan manusia. (Hui)