HK.Epochtimes.com
Dunia yang luas ini selalu diselimuti dengan misteri, dan fenomena yang sulit dicerna akal sehat.
Yakin, kita pasti tidak asing lagi dengan batu yang biasa ditemui dimana-mana, dan itu bukan sesuatu yang langka.
Mungkin tidak terlalu mengherankan jika melihat pohon tumbuh menjadi sangat tinggi dan besar. Tapi bagaimana jika yang tumbuh membesar itu batu?
Ternyata batu yang bisa tumbuh semakin membesar tersebut memang ada di sebuah desa kecil bernama Costesti, Rumania.
Mungkin banyak orang yang tidak percaya, tetapi inilah alam, yang serba ajaib dan tak terduga. Batu yang bisa membesar seperti itu memang benar-benar ada. Mari kita lihat bersama….
Di sebuah kota kecil Costesti, Rumania, terdapat sejenis batu yang aneh, ia akan menjadi besar begitu bertemu air, bahkan bisa bergerak sendiri, bagaikan makhluk hidup gaib seperti dalam cerita fiksi yang eksis di dunia lain.
Batu trovant yang aneh, tapi nyata. Besarnya pun beragam, mulai dari yang hanya beberapa mili hingga yang 10 meter.
Berbentuk bulat, elips, atau menyerupai angka 8. Yang luar biasa, ia seakan ‘bernyawa’, terus bertumbuh saat diguyur hujan, bahkan bisa berpindah tanpa bantuan siapapun.
Namun, trovant tak ada kaitannya dengan cerita fiksi sains apapun, pun tak ada kaitan dengan makhluk luar angkasa. Melainkan fenomena geologi yang mengagumkan.
Batu yang namanya bermakna “pasir disemen” itu terdapat di desa Costesti. Trovants berbentuk bola pasir yang muncul di permukaan tanah setelah adanya aktivitas seismik yang kuat.
Gempa bumi yang memunculkan bebatuan itu pada 6 juta tahun yang lalu. Selain itu, ada batu yang sama seperti di Death Valley, batu yang terkenal di California, bisa bergerak sendiri dari satu tempat ke tempat lain.
Desa Costesti berada di Provinsi Valcea, sekitar 8 km dari Horezu. Costesti adalah desa yang tenang dengan pepohonan hijau nan asri.
Satu hal yang membuat desa ini banyak dicari wisatawan adalah karena fenomena batu yang bisa tumbuh besar.
Proses pertumbuhan itu dibuktikan dengan adanya lingkar usia pada batu, sama seperti pohon. Trovants memiliki inti baru dengan cangkang luar yang terdiri dari pasir.
Setelah hujan deras maka batuan kecil akan jadi besar. Konon katanya setiap trovant tidak sama bentuknya.
Fenomena misterius dari batu ini benar-benar membingungkan para ilmuwan. Ada banyak teori, mulai dari ilmiah hingga mistis, mengenai keanehan Trovans.
Ilmuwan yakin dibalik cangkang batu mengandung mineral tinggi yang jika basah akan menyebar dan menekan jadi lebih besar. Namun itu hanya teori yang belum dibuktikan dengan penelitian.
Apa yang membuat bebatuan ini membesar?
Segala bentuk air yang kaya kalsium karbonat sangat penting untuk membentuk Trovant, dan itu juga merupakan kunci untuk membuat batu bisa bertumbuh dengan adanya air hujan. Setelah setiap hujan lebat, Trovant menyerap mineral hujan.
Mineral tersebut digabungkan dengan bahan kimia yang sudah ada di batu yang kemudian menciptakan reaksi dan tekanan di dalam. Tekanan tersebut secara spontan membuat batuan tersebut tumbuh dari tengah ke pinggirnya dan berkembang biak, dengan laju pengendapan sekitar 4-5 cm dalam 1000 tahun.
Pertumbuhannya menghasilkan beragam ukuran, bentuk, dan warna. Ketika terkontak dengan air dalam waktu yang lama, batu-batu yang awalnya hanya 6 mm bisa ‘tumbuh’ menjadi sepuluh kali lipat.
Dari yang berat awalnya hanya beberapa gram saja, bisa mencapai seberat beberapa ton. Hasil pertumbuhannya juga terbentuk menjadi beragam bentuk dan warna.
Pertumbuhannya dipicu oleh kandungan senyawa kalsium karbonat (CaCO3) yang cukup tinggi. Senyawa itulah yang kemudian menjadi penyusun utama dari batu ini.
Bisa dibayangkan senyawa penyusunnya seperti stalaktit atau stalagmit yang terdapat di dalam gua yang juga bisa bertambah ukurannya. Sementara itu trovant sendiri adalah batu pasir yang berpori-pori banyak.
Mengandung senyawa yang reaktif pada kandungan zat asam pada air hujan.
Zat yang larut di dalam air hujan akan bereaksi bersama mineral di dalam batu. Saat proses pembentukan, butiran batu pasir akan tercampur air.
Saat air hujan turun, airnya masuk ke dalam pori-pori yang terdapat pada batuan kemudian beraksi dengan senyawa kalsium karbonat.
Kalsium karbonat cenderung reaktif pada asam yang terkandung dalam hujan. Hasil reaksinya akan mengeluarkan gas serta tekanan internal.
Tekanan internal bisa ‘mendesak’ butiran pasir, lalu mempersempit ruang pori-pori. Ketika ukuran butir pasir bertambah, ukuran batu pun bertambah.
Ternyata, fenomena bebatuan “hidup” ini tidak hanya bisa ditemui di Rumania. Beberapa negara lain yang punya batu sejenis antara lain Bosnia, Rusia, Tiongkok, Selandia Baru, Kanada, Meksiko dan Kosta Rika.
Tentu saja, sehubungan dengan fenomena batu ajaib itu, ada ilmuwan yang memotong batu-batu tersebut untuk mengetahui apa jenis batu ini, tetapi ketika mereka mengamati pemandangan di dalam batu, mereka juga tercengang. Bagian dalam batu itu seperti cincin tahunan yang sangat besar berwarna merah darah.
Sudah lebih dari 100 tahun penduduk setempat tahu dengan karakteristik ganjil dari trovant, tetapi mereka tidak melihatnya sebagai sesuatu yang baru, mereka bahkan kerap menggunakan batu tersebut sebagai bahan bangunan.
Sebelum terpecahkan misteri tersebut menjadi sebuah keajaiban yang terkadang membuat kita hanya bisa takjub dan terkesima. Dari sekian banyak keajaiban yang ada di dunia ini, salah satunya batu tumbuh yang bernama Trovant seperti di atas.
Memang agak sulit dipercaya, namun keberadan batu ini nyata.
Karena antusiasme yang tinggi dari orang-orang yang ingin melihat fenomena ini secara langsung, pemerintah lokal Costesti pun mulai terbuka pada turis.
Sekarang bahkan batu ini menjadi obyek wisata terkenal di Rumania dan dilindungi oleh UNESCO. Penasaran? Yuk terbang dulu ke Rumania. (jon)