Sebuah penelitian dari University of Hong Kong menunjukkan bahwa orang yang menerima dua dosis vaksin buatan Tiongkok, Sinovac tidak dapat menetralkan varian Omicron. Sedangkan mereka yang menerima dua dosis vaksin Pfizer juga hanya 20% mampu menetralkan serangan varian Omicron.
Media “Ming Pao” Hong Kong melaporkan pada 15 Desember bahwa Omicron akan secara signifikan melemahkan efektivitas vaksin.
Sebuah tim dari Departemen Mikrobiologi University of Hong Kong menunjukkan bahwa serum pasien yang divaksinasi dengan dua dosis vaksin tidak aktif Tiongkok Sinovac tidak dapat menetralisir Omicron. Artinya tidak ada yang memiliki antibodi untuk melawan serangan varian Omicron. Orang yang sudah divaksin dua dosis Pfizer juga secara signifikan kurang efektif, hanya sekitar 1/5 yang dapat menetralkan Omicron.
Menurut Nikkei Asian Review, penelitian ini dipimpin oleh Kwok-Yung Yuen, Ketua Profesor Departemen Mikrobiologi di University of Hong Kong, dan menyelidiki 25 orang yang divaksinasi dengan dua dosis Coronavac dan 25 orang yang divaksinasi dengan dua dosis pfizer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari 25 orang yang divaksinasi dengan sinovac memiliki kadar antibodi serum yang cukup. Dari 25 orang yang divaksinasi pfizer, hanya 5 orang yang mampu menetralisir varian Omicron.
Laporan tersebut mengutip dari profesor klinis di Departemen Mikrobiologi University of Hong Kong dan anggota tim peneliti, yang menunjukkan bahwa ini berarti efektivitas vaksin yang ada terhadap varian Omicron akan menurun.
Varian Omicron pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan dan negara-negara Afrika lainnya. Kini telah menyebar ke banyak negara di dunia. Virus ini membawa 32 mutasi dan menggandakan infektivitasnya.
Namun demikian, beberapa ahli mengatakan varian ini sering menyebabkan penyakit ringan. Kasus kematian akibat infeksi Omicron telah dilaporkan di Inggris beberapa hari lalu. Namun demikian, tidak ada penjelasan lebih rinci akibat varian ini. (hui)
Sumber : NTDTV.com