oleh Zhao Feng dan Hua Linyi
Pihak berwenang Brasil pada Minggu (26/12/2021) memberitakan bahwa setelah berminggu-minggu hujan lebat di Negara Bagian Bahia yang terletak di bagian timur laut Brasil, 2 bendungan di wilayah itu jebol akibat tidak mampu menampung banyaknya air. Luapan air menimbulkan korban tewas sedikitnya 18 orang, dan luka-luka 280 orang lebih.
Pada Sabtu malam dan Minggu pagi, 2 bendungan di Bahia jebol hampir bersamaan akibat tidak mampu menampung besarnya air hujan.
Banjir melanda kota-kota di hilir. Kota Itabuna terkena dampak paling parah, banjir sampai menghancurkan jembatan dan merusak jalan.
Puluhan kota terendam, bahkan ketinggian air mencapai 2 meter pada beberapa daerah.
“Sangat menyedihkan melihat kota mereka menjadi seperti itu. Sangat menyedihkan. Ia belum pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya,” ujar warga.
Pihak berwenang telah mengirim tim penyelamat untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.
Gubernur Bahia Rui Castro menyatakan pada 26 Desember bahwa setidaknya 400.000 orang terkena dampak berkelanjutan dari banjir, dan setidaknya 1.000 orang telah dievakuasi dari sekitar 67 kota dan kabupaten.
Ia memuji semangat gotong royong warga.
“Saya telah menerima banyak video tentang orang-orang yang mengabaikan keselamatan dirinya untuk mengevakuasi para orangtua dan anak-anak yang lebih rentan. keluar dari daerah banjir. Mereka menyelam ke dalam air setinggi leher dengan pelampung. Itu adalah perjuangan, perjuangan untuk menyelamatkan kehidupan, pemda akan melakukan rekonstruksi,” katanya.
Pejabat meteorologi setempat mengatakan bahwa curah hujan pada Desember tahun ini, adalah enam kali lipat curah hujan rata-rata. (hui)