Latihan Perang Ukraina Mempercepat Serangan Balasan, Pejabat Senior AS Kunjungi Kyiv Hingga Negara-negara G7 Meningkatkan Sanksi terhadap Rusia

Yu Ting

Situasi medan perang Ukraina-Rusia mulai terbalik. Meskipun tentara Rusia masih mengepung Pabrik Baja Azovstal, serangan balik Ukraina telah dimulai dan terus-menerus pulih.  Kini, mulai menguasai kembali wilayah yang hilang. Tentara Ukraina pada 14 Mei, di wilayah tengah mulai latihan. Pemimpin Minoritas Senat AS Mitch McConnell mengunjungi Kyiv pada hari yang sama untuk menyatakan dukungan. Selain itu, G7 mengatakan bahwa mereka akan terus meningkatkan sanksi terhadap Rusia.

Dengan bantuan masyarakat Barat, Ukraina juga secara aktif bersiap untuk melakukan serangan balik lebih lanjut terhadap tentara Rusia. Pada 14 Mei, tentara Ukraina melakukan latihan di wilayah timur “wilayah Dnipropetrovsk”.

Serhii, seorang tentara Ukraina berkata: “Kami menyukainya, kekuatannya kuat,  akurat dan dapat membakar musuh.”

Pada hari yang sama, Pemimpin Minoritas Senat AS Mitch McConnell memimpin delegasi untuk mengunjungi Kyiv dan bertemu dengan Volodymyr Zelensky untuk menyatakan dukungannya bagi Ukraina.

Zelensky kemudian mengatakan di media sosial bahwa kunjungan itu “adalah sinyal dukungan yang kuat untuk Ukraina dari kedua pihak di Kongres AS dan rakyat Amerika.”

Pada awal dua minggu lalu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga memimpin delegasi untuk mengunjungi Kyiv.

Pada saat yang sama, pertemuan tiga hari menteri luar negeri negara-negara industri G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat berakhir di Jerman pada 14 Mei. 

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan itu, negara-negara G7 berjanji untuk memperluas “sanksi ekonomi” terhadap Rusia ke “industri yang sangat bergantung pada Rusia”, sambil terus memberikan senjata kepada Ukraina untuk membantu mereka mengusir pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan pihaknya akan terus membantu, termasuk senjata, bantuan material, bantuan ekonomi dan, di atas segalanya, untuk memastikan bahwa Ukraina terus berfungsi.”

Negara-negara G7 juga mendesak Komunis Tiongkok agar “tidak menyabotase” proses sanksi terhadap Rusia. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS