NTD
Pesawat militer Tiongkok J-7 pada 9 Juni pagi yang mengalami kecelakaan jatuh menimpah rumah kediaman warga sipil di Laohekou, Xiangyang, Hubei dan menimbulkan ledakan dan kobaran api cukup besar. Seorang dinyatakan tewas dan 3 orang lainnya mengalami luka-luka di tempat kejadian. Kabarnya pilot pesawat yang sempat menyelamatkan diri dengan menggunakan parasut hanya mengalami luka ringan. Demikian media corong pemerintah Xinhua melaporkan.
Bandara Laohekou adalah bandara militer Tiongkok. Menurut laporan, bandara tersebut terutama bertanggung jawab untuk melatih para penerbang baru jet tempur Angkatan Udara yang ditempatkan di wilayah militer Guanzhou. Adapun pesawat militer yang ditempatkan di sana adalah J-7 dan jenis JJ-7 yang merupakan pesawat latih.
Menurut informasi yang dirilis oleh netizen Tiongkok, setelah pesawat jatuh menimpa rumah penduduk setempat, timbul ledakan kemudian kebakaran, asap hitam tebal membubung dari TKP.
Ada seorang laki-laki berwajah hitam, karena kena asap dengan pakaiannya yang hangus duduk telanjang di samping sebuah pohon besar. Tampak tubuhnya juga mengalami luka bakar.
Pada sore hari itu, CCTV Military mengumumkan di akun Weibo mereka menyebutkan bahwa pesawat yang mengalami kecelakaan itu adalah pesawat militer J-7 milik Angkatan Udara Tiongkok. Pesawat itu mengalami kecelakaan saat pelatihan dan jatuh di lokasi dekat bandara di Xiangyang, Hubei, sehingga ada rumah penduduk setempat yang mengalami kerusakan. Data yang diperoleh saat itu adalah 2 orang warga sipil ditemukan terluka, dan seorang tewas, sedangkan pilot berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan parasut. Adapun pilot dan warga yang terluka telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan. Sedangkan penyebab kecelakaan dan korban jiwa sedang dalam penyelidikan pihak berwenang.
Menurut laporan, pesawat militer Chengdu Jian-7 (J-7) dibuat oleh Tiongkok dengan meniru pesawat tempur MiG-21 bekas Uni Soviet. Model ini mengadopsi desain sayap delta, kursi tunggal dan mesin tunggal, serta asupan udara dari hidung. Pada 28 Desember 1966, pesawat secara resmi diproduksi secara massal, kemudian jalur produksi dipindahkan ke Pabrik Pesawat di Chengdu dan di Guizhou. Tetapi pada tahun 2006 produksi pesawat jenis tersebut telah dihentikan.
Tim Aerobatik Ba Yi Tiongkok juga menggunakan pesawat J-7EB dan J-7GB dalam pertunjukan aerobatik yang kemudian beralih ke pesawat militer jenis J-10. (sin)