Industri Tes PCR Tiongkok Meraup Untung yang Mengejutkan, Mencatatkan 52 Miliar Dolar AS Selama Kebijakan Anti Pandemi Diterapkan

Chen Beichen

Kebijakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 versi partai Komunis Tiongkok (PKT) telah dilonggarkan, bergeser dari Nol COVID menjadi berdampingan hidup dengan virus. Era tes PCR akhirnya berakhir, dan petugas pencegahan pandemi menghadapi runtuhnya industri tes PCR. Diperkirakan industri pengetesan PCR Tiongkok telah meraup untung besar  dan menghasilkan banyak uang dalam pencegahan epidemi.Anggaran tahun ini terkait pencegahan wabah saja mencapai USD. 52 miliar .

Seperti kebanyakan orang-orang Tiongkok, Wang, seorang warga Beijing berusia 43 tahun, mengatakan kepada Reuters bahwa dia senang dan lega mendengar pada minggu lalu bahwa pemerintah akan mencabut hampir semua pembatasan tanpa izin. Namun,  wanita tersebut kehilangan pekerjaannya sehari kemudian.

Dia mengatakan kepada Reuters, “Pemimpin kelompok kami mengatakan kepada saya secara langsung bahwa saya tidak lagi dibutuhkan karena kebijakan baru tersebut.  Ia adalah penguji swab Covid di Beijing.

Partai Komunis Tiongkok secara tiba-tiba meninggalkan sebagian besar langkah-langkah pengendalian epidemi, termasuk tes wajib PCR secara massal di sebagian besar wilayah negara itu. Perubahan peristiwa secara tajam ini berarti bahwa nasib perusahaan produksi dan tes PCR serta industri periferal seperti pemantauan seluler, berubah dalam semalam.

Dalam dua minggu terakhir, lebih dari 30 pemerintah daerah di Tiongkok telah membatalkan layanan dan tender terkait pencegahan dan pengendalian pandemi. 

Misalnya, sebuah restoran anti pandemi di Shenzhen membatalkan penawaran untuk desinfeksi reguler; sebuah distrik di Chengdu membatalkan penawaran untuk pasokan isolasi; laboratorium pengujian PCR di Provinsi Shandong membatalkan penawaran untuk renovasi; beberapa pemerintah daerah lainnya juga telah melepaskan rencana membeli perangkat lunak untuk melacak penyebaran virus atau alarm isolasi, dan rencana membeli peralatan pemantauan.

Untuk perusahaan epidemi tersebut, yaitu perusahaan yang terlibat dalam produk dan layanan isolasi, tracking dan pemantauan seluler, skala keuntungan mereka menurun dengan cepat. Misalnya:  shanghai labway clinical laboratory turun 11%, dan Guangdong Hybribio Biotech turun 8% , sementara Dian Diagnostics turun 5%.

Reuters melaporkan, meskipun statistik yang tepat sulit diperoleh, industri tes PCR tak diragukan lagi telah tumbuh selama pandemi.  Diperkirakan bahwa sebagian besar anggaran Tiongkok yang terkait dengan pencegahan dan penanggulangan COVID pada tahun ini, yang diperkirakan mencapai 52 miliar dolar AS telah masuk ke kantong industri ini.

Tahun ini, kota-kota besar di Tiongkok telah menerapkan tes PCR skala besar setiap satu atau dua hari. Biaya ini dapat mencapai 1,5% hingga 1,8% dari produk domestik bruto (PDB) Tiongkok. Menurut Biro Statistik Nasional Partai Komunis Tiongkok, PDB Tiongkok pada tahun 2021 akan menjadi RMB 114,367 miliar, dan 1,5% akan menjadi RMB 1,7 triliun. (hui)