Seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid di area markas besar polisi di Peshawar, barat laut Pakistan pada Selasa (3/1/2023). Insiden tersebut menewaskan 87 orang dan melukai lebih dari 150 orang. Tim penyelamat menarik keluar setidaknya sembilan mayat dalam semalam dan terus mencari korban selamat di reruntuhan.
Serangan yang menargetkan petugas polisi ini terjadi di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dekat perbatasan dengan Afghanistan, di mana militansi terus meningkat.
Dinding dan atap masjid ini runtuh setelah serangan bom bunuh diri. Setidaknya 20 polisi tewas dimakamkan setelah upacara, dengan deretan peti mati yang ditutupi dengan bendera Pakistan.
“Pagi ini kami akan memindahkan bagian terakhir dari atap yang runtuh sehingga kami dapat menemukan lebih banyak jenazah, tapi kami rasa tidak ada harapan untuk menemukan korban yang selamat,” kata Bilal Ahmad Faizi, juru bicara kelompok penyelamat 1122, kepada AFP, seperti dikutip oleh Central News Agency.
Muhammad Asim Khan, juru bicara rumah sakit utama di Peshawar, mengatakan kepada AFP bahwa 83 orang tewas dan jumlah korban tewas terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya jenazah yang dibawa ke rumah sakit.
Laporan Reuters terbaru, mengutip pernyataan staf rumah sakit, menyebutkan jumlah kematian mencapai 87 orang.
Seorang polisi yang selamat, Shahid Ali, mengatakan masjid meledak beberapa detik setelah Imam mulai salat.
“Saya melihat asap hitam tebal naik ke langit dan saya lari keluar untuk menyelamatkan hidup saya,” kata Ali (47 tahun) kepada AFP.
Situasi keamanan di Pakistan memburuk, dan belum ada kelompok yang mengaku melakukan kejahatan tersebut.
Markas besar polisi di Peshawar adalah salah satu daerah yang paling dijaga ketat di Peshawar, badan intelijen dan kontra terorisme berlokasi di sana, dan di sebelahnya terdapat sekretariat daerah.
Provinsi-provinsi Pakistan menyatakan keadaan siaga tinggi setelah pengeboman masjid. Pemerintah setempat mendirikan pos pemeriksaan dan meningkatkan pasukan keamanan, sementara di ibu kota Islamabad, penembak jitu dikerahkan di atas gedung dan di titik masuk ke kota.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berkata: “Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang menjalankan tugasnya untuk mempertahankan Pakistan.” (hui)