oleh Wang Yanqiao
Belakangan ini, jumlah anak-anak di Tiongkok yang melakukan rawat jalan di klinik akibat terserang influenza tipe A dan flu biasa terus meningkat, beberapa anak sampai 2 atau 3 kali terserang, bahkan sejumlah besar pasien telah mengalami demam persisten. Sementara itu dalam situasi di mana serangan (COVID-19 dan virus influenza tipe A belum mereda, malahan bermunculan kasus pasien terinfeksi oleh flu burung yang ditularkan ke manusia, dan penyakit psittacosis (flu burung kakaktua).
Huang Yaoguo, dokter anak di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Medis Tiongkok mengatakan : “Dalam satu bulan terakhir ini, telah bermunculan kasus infeksi seperti influenza tipe A, mungkin influenza biasa, dan infeksi yang disebabkan oleh serangan campuran dari beberapa virus. Kemudian, beberapa orang tua menemukan bahwa mengapa anaknya tidak kunjung sembuh selama sebulan terakhir ? Artinya, setelah seminggu kondisinya mulai membaik, anaknya demam lagi, kemudian sembuh selama seminggu dan demam lagi. Seperti itu”.
Belakangan ini, influenza tipe A masih merajalela di banyak tempat di daratan Tiongkok. Beberapa orang tua, dokter mengatakan bahwa banyak pasien yang telah terinfeksi influenza tipe A selama lebih dari sepuluh hari, bahkan lebih dari sebulan tetapi demamnya tak kunjung mereda. Pada 31 Maret, di web site dokter online haodf.com masih menunjukkan banyak warga yang berkonsultasi mengenai penyakit demam diri atau anggota keluarganya yang tak kunjung mereda.
Dr. Tang, Kepala Dokter dari Unit Kardiologi Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok di Kota Yizheng mengatakan : “Klinik rawat jalan anak selalu penuh sesak setiap hari. Seorang dokter spesialis harus menemui lebih dari 100 orang anak yang datang berobat setiap harinya. Celakanya, situasi demikian yang berada di banyak tempat juga belum terlihat membaik”.
Sementara penyebaran COVID-19, influenza tipe A masih belum terjadi, baru-baru ini malahan muncul kasus pasien terinfeksi oleh flu burung yang ditularkan ke manusia, dan penyakit psittacosis (flu burung kakaktua).
Seorang warga Provinsi Hebei menuturkan : “Influenza tipe A belum menghilang virus psittacosis sudah datang. Bagaimana jadinya ? Baru-baru ini, saya membaca laporan bahwa beberapa kasus pasien mengalami demam akibat virus psittacosis sudah terjadi di banyak tempat, termasuk Zhejiang, Fujian, Hangzhou”.
Menurut laporan media Partai, banyak orang telah terinfeksi psittacosis sejak awal tahun ini di Nantong, Jiangsu, Hangzhou, Zhejiang, dan Shantou, Guangdong.
Wang Tiansheng, Wakil Kepala Dokter Departemen THT Rumah Sakit Ketiga Hunan Xiangya: “Baru-baru ini, menurut laporan media, Ms. Gu, yang tinggal di Xiaoshan, Hangzhou, Zhejiang, sering mengalami demam sejak 2018 dan empat kali dirawat di rumah sakit karena demam Belakangan, Gu ini menderita demam untuk kelima kalinya. Saat itu, dia dirawat di bagian pernapasan. Dokter mendiagnosisnya sebagai psittacosis.”
Dr. Pei, Wakil Kepala Dokter dari Unit Penyakit Menular Rumah Sakit Rakyat Provinsi Shanxi mengatakan : “Psittacosis, nama lengkapnya sebenarnya Chlamydia psittaci. ia merupakan jenis mikroba yang hidup parasit dalam sel binatang peliharaan, terutama unggas. Selain burung kakaktua, beo, juga merpati, ayam, bebek. Manifestasi khas dari psittacosis adalah demam tinggi, menggigil, dan gejala pernapasan seperti batuk, berdahak, sakit kepala, mialgia, terdapat juga lesi infiltrasi pada paru-paru, dan jika parah, ia dapat menyebabkan sulit bernapas (dispnea), kegagalan banyak organ bahkan mengancam jiwa”.
Pada 31 Maret, Zhong Nanshan mengklaim bahwa pernyataan tentang “epidemi virus korona jenis baru (COVID-19) pada dasarnya telah berakhir” itu sehubungan dengan epidemi tersebut yang telah melewati puncak infeksinya pada tahun lalu. Dia juga mengatakan bahwa beberapa pakar dapat saja memiliki prediksi yang berbeda tentang gelombang epidemi berikutnya, ada yang mengatakan itu akan terjadi di sekitar Mei, sementara yang lain mengatakan setelah lewat September. Tampaknya Zhong Nanshan sedang mempersiapkan alasan bagi datangnya gelombang epidemi berikutnya. (sin)