oleh Zeng Yihao dan Zhan Yongru
Pada 12 April, Partai Progresif Demokratik (Democratic Progressive Party. DPP) Taiwan secara resmi mencalonkan William Lai Ching-te untuk ikut pemilihan presiden 2024. Lai Ching-te menunjukkan bahwa pemilihan umum 2024 adalah pemilihan antara demokrasi dan otokrasi, dan demokrasi adalah konsensus terbesar Taiwan.
Dalam Rapat Pengurus Pusat DPP yang diadakan di Taipei, Wakil Presiden William Lai Ching-teh yang juga merupakan Ketua DPP saat ini, secara resmi dinominasikan untuk mencalonkan diri sebagai presiden ke-16. Pada konferensi pers usai rapat tersebut, Lai Ching-teh mengatakan bahwa pemilihan umum tahun 2024 adalah pilihan antara demokrasi atau otokrasi.
Lai Ching-te mengatakan : “2024 jelas bukan pilihan antara perang dan perdamaian, tetapi pilihan antara demokrasi dan kediktatoran”. “Republik Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok tidak berafiliasi satu sama lain, jadi jelas bahwa Taiwan bukanlah seperti apa yang diklaim mereka sebagai bagian yang tak terpisahkan. Kedaulatan negara tidak dapat dilanggar, dan masa depan negara Republik Tiongkok, hanya dapat diputuskan oleh 23 juta warga negara Republik Tiongkok”.
Lai Ching-te juga menyampaikan seruan ke RRT bahwa Taiwan dapat dirugikan jika militernya melakukan penyerangan terhadap Taiwan. Namun selain itu juga akan menyebabkan bencana global yang tidak akan dapat dipikul oleh Partai Komunis Tiongkok”.
Termasuk pemilihan presiden dengan jumlah suara tinggi dan mayoritas terpisah di Kongres, Lai Cing-te mengusulkan tiga tindakan besar : Persatuan demokratis, pemerintahan demokratis, dan perdamaian demokratis. Dia menekankan bahwa Taiwan tidak memiliki masalah penyatuan dan kemerdekaan, dan demokrasi adalah konsensus terbesar di Taiwan. Lai juga menyatakan bahwa dirinya akan mengikuti garis pemerintahan Tsai Ing-wen agar demokrasi di Taiwan terus berkembang.
“Semoga dunia dapat melihat nilai Taiwan dan merangkul Taiwan”, serunya. (sin)
 Taiwan secara resmi mencalonkan William Lai Ching-te untuk ikut pemilihan presiden 2024. Lai Ching-te menunjukkan bahwa pemilihan umum 2024 adalah pemilihan antara demokrasi dan otokrasi, dan demokrasi adalah konsensus terbesar Tai){kind=link}