oleh Yu Liang
Sebuah ledakan yang diyakini pihak kepolisian sebagai bom bunuh diri terjadi saat rapat umum partai politik di Pakistan pada Minggu (30 Juli). Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl, sebuah partai politik konservatif di Pakistan mengadakan rapat umum politik di kota Khar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berada di barat laut Pakistan pada Minggu.
Kantor gubernur provinsi menyatakan bahwa sedikitnya 44 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam ledakan tersebut. Bahkan seorang pemimpin politik penting partai tewas dalam ledakan tersebut dan belasan orang lagi dalam kondisi kritis, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.
Rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa yang terluka langsung dinaikkan ke mobil ambulans dengan tandu, banyak di antara pengikut rapat yang mengalami luka cukup serius. Pihak berwenang telah mengumumkan keadaan darurat untuk rumah sakit daerah.
Maulana Abdur-Rashied mengatakan : “Terjadi ledakan (saat rapat umum). Banyak rekan kami tewas dan banyak juga yang terluka.”
Investigasi awal polisi menyimpulkan bahwa itu adalah insiden serangan bom bunuh diri. Belum ada organisasi atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan bahwa para pelaku adalah teroris yang menargetkan mereka yang menyuarakan Islam dan Pakistan.
Pada Januari tahun ini, juga terjadi kasus bom bunuh diri di sebuah masjid di provinsi Khyber-Pashtun, yang menewaskan 87 orang dan melukai lebih dari 150 orang lainnya. (Hui)