EtIndonesia. Sebuah ‘senjata alien’ kuno berusia sekitar 3.000 tahun telah ditemukan dalam sebuah proyek arkeologi di Swiss.
Ada periode sejarah manusia purba yang tetap sangat menarik. Hanya pada titik di mana kita membuat lompatan dari masyarakat nomaden ke pemukiman dan pertanian, dan struktur sosial yang berkembang dari situ sebagai hasilnya.
Objek apa pun yang terhubung dengan hari-hari awal kita memiliki daya tarik khusus. Baik itu lukisan gua, pahatan, atau bahkan reka ulang seruling Neanderthal, ada sesuatu yang menghantui tentang objek yang telah dibuat di masa lampau.
Namun beberapa benda mengilustrasikan sisi gelap dari penemuan manusia, seperti senjata ini yang, secara luar biasa, sebenarnya bukan dari Bumi ini.
Namun, sebelum kita menyimpang ke teori konspirasi tentang apa yang disebut ‘alien kuno’ (mereka tidak ada), senjata ini, mata panah, bukanlah hasil kunjungan dari intelijen alien.
Itu ‘asing’ karena terbuat dari logam yang diekstraksi dari meteorit yang berasal dari bagian lain tata surya kita.
Mata panah itu ditemukan di sebuah situs bernama Mörigen di Swiss oleh para peneliti dari University of Bern. Pengujian komposisi kimia mata panah menemukan bahwa itu mengandung aluminium-26. Ini adalah isotop yang meluruh dengan cepat dan pernah melimpah di tata surya.
Namun, itu bukanlah sesuatu yang berasal dari Bumi, artinya dia pasti tiba di sini dari tempat lain.
Para peneliti mengatakan: “Gaya mata panah besi sangat mirip dengan mata panah perunggu dari kompleks penemuan yang sama, meskipun proses pembuatannya sangat berbeda.”
“Bahan organik kaya karbon yang melekat kemungkinan merupakan sisa-sisa tar, mungkin tar kayu (birch?), Menunjukkan bahwa itu diikat ke panah di beberapa titik.”
Tetapi kita tidak hanya tahu bahwa mata panah itu terbuat dari mineral yang diambil dari meteorit, kita bahkan dapat memiliki gagasan yang cukup kuat tentang meteorit spesifik yang menjadi bahan pembuatan mata panah itu.
Ada tiga meteorit yang cocok dengan komposisi kimianya dan kemungkinan telah tiba di Bumi tepat waktu untuk bahan yang akan digunakan. Satu mendarat di Republik Ceko, satu di Spanyol, dan satu lagi mendarat di Estonia.
Sementara para peneliti awalnya berpikir bahwa meteor dari Republik Ceko adalah kandidat yang mungkin, analisis komposisi kimia membuat mereka malah berpikir bahwa meteorit Estonia-lah yang kemungkinan besar berasal.
Mereka berpendapat bahwa mata panah itu mungkin telah diperdagangkan di sepanjang rute antara apa yang sekarang menjadi Estonia dan Swiss, membawanya menempuh jarak sekitar 1.400 mil dari tempat logam itu awalnya diekstraksi.(yn)
Sumber: ladbible