Jika Terus Dibombardir, Ukraina Berencana Serang Rusia dengan Rudal

oleh Yu Liang, reporter dari NTD

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8 Agustus), memperingatkan Rusia bahwa jika rudal ditembakkan ke pelabuhan Ukraina lagi, tentara Ukraina juga akan membom pelabuhan Rusia untuk memastikan impor dan ekspor

Pada Senin  (7 Agustus) malam, pemboman Ukraina Timur oleh Rusia menyebabkan banyak korban sipil. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: “Jika Rusia terus mengendalikan Laut Hitam di luar wilayahnya, memblokade atau menembaki kami lagi, meluncurkan rudal di pelabuhan kami, Ukraina akan melakukan hal yang sama.”

Pada Selasa 8 Agustus, Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara pada upacara Hari Komunikasi Militer bahwa Ukraina meningkatkan produksi senjata dan amunisinya. Ia juga mengatakan bahwa jika Rusia tidak berhenti membom pelabuhan Ukraina, pelabuhan Rusia akan menerima hal yang sama.

Dalam beberapa minggu terakhir, pelabuhan Ukraina di Odessa dan pelabuhan pedalaman Izmail serta pelabuhan dan fasilitas biji-bijian lainnya telah dibom oleh tentara Rusia satu demi satu, menempatkan ekspor biji-bijian dalam krisis.

Pada  Selasa 8 Agustus, para pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya tiga orang tewas dan tujuh lainnya terluka oleh tembakan artileri Rusia di Donetsk.

Tujuh orang tewas dan 67 luka-luka ketika dua rudal Rusia menghantam kota Pokrovsk pada 7 Agustus malam, merusak beberapa bangunan, termasuk gedung administrasi.

Lyudmilal, seorang penduduk Donetsk, Ukraina berkata : “Saya sedang berada di rumah saat mereka mulai menembaki. Kami berharap perdamaian akan segera terwujud.”

Seorang pejabat senior AS mengatakan pasukan Ukraina membutuhkan bantuan saat mereka berjuang melawan pertahanan Rusia berlapis-lapis yang penuh dengan ranjau dan parit.

Surat kabar Jerman Handelsblatt melaporkan pada  Selasa bahwa produsen senjata Rheinmetall telah membeli lusinan tank Leopard 1 yang dulunya milik Belgia dan bersiap mengekspornya untuk membantu Ukraina.

Pada  Selasa 8 Agustus, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa meskipun dia tidak percaya bahwa Rusia atau Wagner telah menghasut kudeta di Niger, dia memperingatkan  ada tanda-tanda bahwa Wagner saat ini berada di negara tetangga Mali dan sedang bersiap untuk membahas situasi di Niger dengan menunggu kesempatan menyerang. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS