oleh Ren Hao
Para pemimpin Korea Utara selalu bepergian dengan kereta api, meskipun harus menempuh perjalanan yang jauh ke luar negeri. Mereka harus naik kereta dengan kecepatan lambat. Terkait hal tersebut, para ahli mengungkapkan bahwa Kim Jong-un tidak hanya takut ditembak jatuh saat terbang, tapi juga punya alasan lain.
Ko Young-hwan, mantan pejabat Korea Utara dan sekarang menjadi penasihat khusus Kementerian Unifikasi Korea Selatan berkata: “Pesawatnya (Kim Jong-un) sudah tua dan tidak dirawat dengan baik. Jika terjadi sesuatu, pesawat itu akan berakhir di udara.”
Mantan pejabat Korea Utara Ko Young-hwan pernah bepergian dengan kereta api bersama Kim Jong-il. Karena Korea Utara sebagian besar memiliki jalan tanah, yang berlumpur dan sulit dilalui saat hujan, pemimpin negara diktator tersebut memilih bepergian dengan kereta api.
Selain itu, keluarga Kim sangat takut mati, sehingga kereta khusus tersebut tidak hanya antipeluru, tetapi juga dilengkapi rudal permukaan ke udara untuk mencegah serangan udara.
Korea Utara adalah negara miskin dan terbelakang. Kereta keluarga Kim terlihat seperti mobil tua berbahan kulit berwarna hijau dengan garis kuning. Namun demikian, interiornya sebenarnya sangat mewah. Selain fax, telepon, dan koneksi Internet, dekorasi yang nyaman membuat Kim Jong un tidak merasa seperti dia ada di rumah.
Kereta khusus Kim Jong-un juga menghilangkan karpet tebal era Kim Jong-il dan menggantinya dengan lantai marmer, serta menggunakan lampu yang lebih terang.
Ko Young-hwan berkata: “Ada kamar tidur, ruang konferensi, ruang penerima tamu, ruang makan, kamar mandi dan fasilitas lainnya.”
Di dalam kereta khusus tersebut, Kim Jong-un didampingi sejumlah besar aparat keamanan dan rombongan. Namun demikian, kamarnya sangat privat dan petugas tidak diperbolehkan masuk. Selain itu, berbagai anggur berkualitas dan makanan lezat disajikan di kereta khusus.
Li Chengyun, seorang cendekiawan di Woodrow Wilson International Center di Amerika Serikat: “Pada tahun 2001, Kim Jong Il naik kereta api ke Moskow. Di Rusia, lobster terus-menerus diangkut melalui udara (dikirim ke kereta).”
Sejak awal kediktatoran Korea Utara, Kim Il-sung khawatir akan pesawat yang ditembak jatuh dan bepergian dengan kereta api. Putranya Kim Jong-il dan cucunya Kim Jong-un juga mewarisi kebiasaan ini, menjadikan kereta sebagai simbol kepemimpinan Korea Utara. (Hui)