oleh Li Chengyu
Orang tua dari siswa sebuah taman kanak-kanak di Shanghai menyampaikan kabar bahwa banyak siswa laki-laki memiliki lubang jarum di alat kelamin mereka dan menemukan kandungan ephedra serta lidokain dalam tubuh mereka. Orang tua juga telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang selama setengah tahun tetapi tanpa hasil, sehingga mereka terpaksa menyebarkan kejadian ini secara online untuk membela hak.
Pada 12 September, orang tua dari siswa TK di Taman Musik “Kecebong Kecil” Dahua (nama TK) di Distrik Baoshan, Shanghai memposting berita yang menyebutkan bahwa pada 24 Maret tahun ini, ada orang tua yang menemukan beberapa bagian tubuh anak mereka mengalami memar yang diduga telah dianiaya oleh guru TK.
Pada 27 Maret, orang tuanya melaporkan kasus kepada polisi, kemudian polisi mengeluarkan lembar pemeriksaan cedera agar anak tersebut diperiksa lukanya di rumah sakit. Belakangan, dokter di Rumah Sakit Anak menemukan beberapa lubang mirip jarum suntikan pada tubuh anak. Belakangan, lebih banyak siswa dari TK yang sama datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejadian yang sama.
Selembar hasil pemeriksaan luka yang dikeluarkan pihak rumah sakit pada 30 Maret menunjukkan, bahwa menurut laporan orang tua yang membawa anaknya berobat, orang tua dari seorang anak laki-laki berusia 4 tahun menemukan beberapa memar di tubuhnya dan lubang mencurigakan seperti jarum suntikan di tubuh anak tersebut sehari sebelumnya, hal mana membuat penis dan skrontum anak terasa sakit bila tersentuh, bahkan anaknya juga mengalami demam, dan jiwanya terganggu. Akibat kejadian ini, orang tua anak jadi curiga apakah anaknya telah dianiaya oleh guru atau dimanfaatkan untuk uji klinis.
Hasil pemeriksaan luka di rumah sakit menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki banyak lubang mirip jarum suntik di banyak bagian tubuhnya, termasuk penis dan kantung kemaluannya.
Postingan orang tua tersebut juga menyebutkan bahwa orang tuanya segera meminta tes rambut, dan hasilnya adalah kelima orang anak tersebut memiliki kandungan efedrin di tubuhnya, dan dua orang di antaranya memiliki kandungan lidokain.
Para orang tua mengeluhkan pihak TK tersebut yang karena tidak memasang kamera sirkuit sehingga guru dapat bertindak seenaknya. Pimpinan TK juga bersikap acuh tak acuh terhadap masalah ini. Bahkan sampai sekarang pun sama sekali tidak ada permintaan maaf resmi.
Postingan yang menyampaikan berita tersebut berbunyi : “Sudah lebih dari setengah tahun sejak kasus ini dilaporkan kepada pihak berwenang. Orang tua sangat menderita karena kejadian ini, sampai insomnia dan sering mimpi buruk. Kami hanya ingin mengetahui kebenarannya ! Apa yang dialami oleh anak-anak kami ? Apa kesalahan mereka ? Dan apa yang akan terjadi dengan kondisi fisik mereka di masa depan ?”
Pada 13 September, taman kanak-kanak tersebut menanggapi media daratan dan menyatakan bahwa pihak kepolisian telah selesai menangani masalah tersebut. Bahkan pihak sekolah mengklaim bahwa semua prosedur yang dilaksanakan pihak sekolah telah sesuai dengan pengaturan Biro Pendidikan dan kantor polisi. Biro Pendidikan Distrik Baoshan Shanghai juga mengatakan bahwa kantor polisi di yurisdiksinya telah menyelesaikan penyelidikan dan memberitahu orang tua mengenai hasilnya, namun tidak menjelaskan bagaimana polisi menangani kasus tersebut pada saat itu. Kantor Politik Biro Keamanan Umum Shanghai Cabang Baoshan bahkan tidak bersedia menjawab telepon setelah menerima permintaan wawancara tertulis dari reporter.
Seorang netizen Weibo meninggalkan pesan : “Shanghai, urusan sekecil ini saja sudah setengah tahun sejak kejadian tidak berhasil diatasi. Katakan saja secara jujur tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali masing-masing orang tua siswa mengatasi sendiri”.
Netizen lain juga menyebut kata-kata seperti “pelecehan anak”, “narkoba”, “pedofilia”, dan “feminisme ekstrem” dalam komentar mereka.
Informasi publik menunjukkan bahwa efedrin merupakan obat adrenergik yang dapat mempercepat metabolisme, merangsang saraf simpatis, membuat orang merasa bersemangat dalam waktu lama, dan mengurangi rasa lapar. Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan rasa sakit, seringkali digunakan dalam dunia medis sebagai anestesi lokal.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah berulang kali terjadi kasus pelecehan anak dan kekerasan seksual di taman kanak-kanak di Tiongkok daratan, termasuk kasus kekerasan seksual oleh tentara terhadap anak-anak yang terjadi di “TK Merah, Kuning, dan Biru” di Beijing. Namun, sebagian besar kasus ini hilang begitu saja. Paling banyak cuma satu atau dua guru ditangkap, namun tuntutan hukumnya pun ringan.
Pada bulan Juni tahun ini, seorang netizen wanita yang mengaku sebagai guru taman kanak-kanak di Shanghai membeberkan cara bagaimana dalam jangka waktu yang lama memberikan pil KB kepada siswa laki-laki, yang diklaim bertujuan untuk merusak fungsi reproduksi laki-laki.
Kabarnya, konten yang relevan ini berasal dari kelompok feminis ekstrim di Xiaohongshu. Namun, keamanan publik Partai Komunis Tiongkok dengan cepat “membantah rumor tersebut” dan menjelaskan bahwa ini adalah ulah yang dilakukan oleh seorang pria Taiyuan yang berpura-pura menjadi guru TK wanita kemudian memposting konten palsu ini, dan seterusnya. (sin)