EtIndonesia. Seorang petani Taiwan bercerita tentang kisah yang membuatnya khawatir. Itu adalah cerita tentang balasan karma tetangganya di dimensi lain.
Sekarang dia menceritakan kisahnya untuk membantu orang lain untuk memahani kehidupan untuk menjadi baik, dan bukan hanya untuk orang lain, tetapi untuk semua makhluk hidup!
Semuanya dimulai dengan tetangganya, Chan yang adalah seorang petani tua. Dia biasa mengeringkan hasil panennya di bawah sinar Matahari di halaman rumahnya sebelum menyimpannya.
Ketika hasil panennya sedang dijemur, bebek dan ayam dari lingkungan sekitar datang memakannya. Ini membuat petani tua itu marah, mengatakankbahwa kerja kerasnya rusak karena hewan-hewan ini.
Dalam kemarahannya, dia mengusir mereka dengan sebatang tongkat. Namun, mereka akan muncul kembali ketika petani tua itu tidak berada di sana.
Dia sangat marah, dia dengan menggunakan jaring ikan besar menangkap mereka, dan setiap kali dia menangkapnya, dia melampiaskan amarahnya dengan mematahkan salah satu kaki hewan2 itu dengan tangannya sendiri. Sehingga membuat hewan-hewan itu pun lumpuh.
Melihat dia menggunakan cara brutal untuk menyakiti hewan, tetangga yang lain menyuruhnya untuk menghentikan tindakkannya. Namun, petani tua itu tidak mendengarkan dan tetap mengikuti tindakannya.
Beberapa tahun kemudian, petani tua itu kehilangan kemampuannya untuk berjalan. Kakinya membengkak dan mulai membusuk. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya berteriak dan menjerit tak terkendali, siang dan malam.
Penyakitnya terus berlanjut meskipun mencoba semua pengobatan dan penyembuhan yang bisa dia lakukan. Dia menderita selama enam tahun sebelum dia meninggal.
Banyak tetangga ingat bahwa petani tua itu di bulan-bulan terakhir sebelum kematiannya sering berteriak dan menggerakkan tangannya seolah menggusir hewan-hewan untuk pergi.
Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, dia mengatakan karena dia “melihat” sekawanan bebek dan ayam dengan kaki patah menggigit kakinya, yang membuka kulit dan dagingnya menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan, jadi dia harus mengusirnya. Rupa-rupanya hewan-hewan itu datang untuk menuntut keadailan atas apa yang telah dilakukan petani tua itu(yant)