NTD
Sebuah ledakan terjadi di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Harbin (Rumah Sakit Kedua Universitas Kedokteran Harbin) pada Selasa (3/9/2023), menyebabkan kebakaran besar hingga api dan asap membumbung tinggi ke udara.
Dari rekaman video terlihat bahwa api berkobar di sebelah ruang rawat jalan rumah sakit dengan asap tebal membumbung tinggi ke langit sampai terlihat dari kejauhan.


Saksi mata di TKP mengatakan, bahwa sekitar pukul 7 pagi itu, tiba-tiba terdengar sebuah ledakan keras dari arah Rumah Sakit Kedua Universitas Kedokteran Harbin. Saya rasa banyak warga sekitar mendengarnya.
Tanggapan pihak rumah sakit menyebutkan bahwa kobaran api pada sekitar jam 9 pagi sudah berhasil dikuasai. Beberapa orang berspekulasi bahwa ledakan itu terjadi mungkin karena pipa pemanas terbakar, kemudian meledak di bawah tekanan yang sangat besar.
Kabarnya, setelah kebakaran itu seluruh ruang di Bagian Rawat Inap Penyakit Pernapasan rumah sakit tersebut mengalami mati listrik selama lebih dari dua jam, termasuk juga 8 ruang ICU juga mati listrik. Perangkat seperti ventilator masih dapat bekerja dengan baterai selama sekitar 1 jam. Artinya pasien tidak dapat menggunakan ventilator selama lebih dari 1 jam.
Setelah pemadaman listrik karena kebakaran, ada staf medis yang dilaporkan sengaja mengunci beberapa bangsal untuk mencegah “pasien berlarian keluar karena panik.”
Namun pendekatan ini telah menyebabkan komentar negatif dari sejumlah netizen Tiongkok. Komentar itu antara lain : “Bangsal dikunci ? Untuk mencegah pasien lari ?”. “Mengapa bangsal justru dikunci saat terjadi kebakaran ? Apakah ini tindakan darurat ?”. “Luar biasa ajaibnya jika pasien di ICU bisa kabur. Tahukah Anda siapa yang tinggal di bangsal ICU ?”. Seorang netizen membalas dengan menulis : “Jawabannya adalah takut pasien kabur sehingga rumah sakit tidak bisa menerima biaya rawat inap”.
Beberapa netizen juga menuliskan keluhan mereka tentang rumah sakit tersebut : “Manajemen Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Harbin sangat kacau”. “Yang rapi cuma tentang penerimaan rabat”. “Bahkan pasien yang telah meninggal dunia selama beberapa hari, dalam tagihan masih muncul cairan infus yang perlu dibayar, seakan pasien masih diinfus.” (sin)