NTD
Masyarakat kembali dibuat terkejut dengan munculnya secara bersamaan sejumlah putra mahkota partai Tiongkok di gedung konser musik di Beijing, sementara gonjang ganjing soal kematian mendadak Li Keqiang belum juga mereda.
Menurut laporan media Tiongkok, bahwa sebuah konser musik yang memperingati hari ulang tahun mendiang Liu Shaoqi, mantan ketua PKT diadakan di Gedung Konser, Beijing pada 6 November, dan dihadiri oleh sejumlah besar putra mahkota partai terkemuka.
Menurut daftar yang diungkapkan media, di antara putra mahkota partai yang hadir di konser tersebut, selain putra Liu Shaoqi, Liu Yuan dan putri Liu Shaoqi, Liu Ting. Ada juga cucu Mao Zedong, Wang Xiaozhi. Keponakan Zhou Enlai, Zhou Bingde. Keponakan Zhu De, Mayor Jendral Zhu Heping, juga cucu Zhu De, Mayor Jenderal Liu Jian. Putra Chen Yi, Chen Haosu. Putra Hua Guofeng, Su Bin. Putra Zhang Yunyi, Mayor Jenderal Zhang Guangdong. Letnan Jenderal Qin Weijiang, mantan komandan pasukan angkatan darat di Teater Timur, dan lainnya.
Liu Shaoqi adalah anggota penting generasi pertama pemimpin Partai Komunis Tiongkok, selama Revolusi Kebudayaan, ia kalah dalam perebutan kekuasaan dengan Mao Zedong meskipun menjabat sebagai kepala negara, Pada tahun 1969, dia dianiaya sampai mati saat masih menjabat sebagai kepala negara dan langsung dikremasi dengan nama samaran Liu Weihuang. Tanggal 24 November tahun ini adalah 125 tahun kelahirannya.
Tidak lama setelah Li Keqiang meninggal secara misterius yang masih dipertanyakan soal penyebab kematiannya, banyak putra mahkota partai baik sebagai generasi merah kedua maupun ketiga, secara serempak berkumpul dalam kegiatan penting untuk memperingati mendiang Liu Shaoqi, tentu saja memicu diskusi panas masyarakat Tiongkok.
Ada netizen yang berkomentar : Li Keqiang sama seperti Liu Shaoqi, ia adalah orang nomor 2 di PKT, tetapi keduanya menghadapi kemalangan dalam pertikaian tingkat tinggi.
Yang lain menyebutkan : Setelah Li Keqiang dibunuh, para putra mahkota partai memanfaatkan kehadiran dalam memperingati HUT ke-125 mendiang Liu Shaoqi sebagai kedok, untuk secara tidak langsung menuding pihak penguasa di Zhongnanhai sebagai biang keladinya.
Ada pula analis yang berpendapat bahwa setelah kematian Li Keqiang, pembersihan politik yang dilakukan Xi Jinping tidak akan berhenti. Pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok akan menempatkan semua orang dalam bahaya, dan hal ini bahkan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi kekacauan politik yang sulit diprediksi. (sin)