Kim Yo Jong adalah Wanita yang Sangat Berbahaya

The Epoch Times

Diktator Korea Utara Kim Jong-un kerap melontarkan ancaman nuklir kepada dunia dalam beberapa tahun terakhir. Baru-baru ini, seorang pakar Korea Utara mengungkapkan, latar belakang keluarganya yang misterius adalah “sebuah ironi” dan untuk alasan ini ia menulis sebuah buku: “Adik perempuan—-Kim Yo-jong dari Korea Utara, adalah Wanita Paling Berbahaya di Dunia”.

Dr. Sung Yoon Lee, seorang peneliti di Wilson International Center for Scholars di Amerika Serikat dan pakar terkenal tentang Korea Utara percaya, dalam kediktatoran gabungan kakak dan adik perempuan Kim Jong-un dan Kim Yo-jong, si adik perempuan Kim Yo-jong sering mengeluarkan ancaman dan intimidasi dengan kata-kata kotor, dia adalah orang yang sangat berbahaya.

Pengalaman hidup Kim Jong-un sangat ironis

Lee mengatakan kepada VOA bahwa Kim Jong-un mengambil alih rezim Korea Utara pada usia 28 tahun, namun perihal pernikahan dan keluarganya sangat misterius dan tidak jelas bagi dunia luar untuk jangka waktu yang lama.

Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju, pada suatu hari tiba-tiba muncul dan setelah itu sering menemani suaminya ke acara-acara publik. Kim dikabarkan memiliki tiga anak, tetapi sejak akhir tahun lalu, dalam banyak kesempatan ia hanya memperlihatkan satu putrinya, Kim Joo-ae, yang berusia 10 tahun.

Sung Yoon Lee menyatakan, Kim Jong-un memiliki motif tambahan untuk merahasiakan kehidupan pribadinya. Kehidupan pribadinya dan bahkan semua tahun kelahiran keluarganya dirahasiakan.

Lee mengungkapkan bahwa ibu dari Kim Jong-un, yakni, Ko Yong-hui, dilahirkan di Osaka, Jepang. Sang ayah, Gao bekerja di sebuah pabrik tekstil, memproduksi pakaian dan seragam untuk Jepang dan Tentara Kekaisaran. Kim Jong-il memiliki seorang saudara perempuan yang merupakan bibi dari Kim Jong-un. Keluarga bibinya itu membelot ke Amerika Serikat pada 1998.

Ia mengatakan, di bawah sistem kelas politik Korea Utara yang kejam, orang-orang yang berimigrasi dari Jepang beserta anak dan cucu mereka diklasifikasikan sebagai kelas terendah. Dengan kata lain, akan di-stigmasi sebagai anggota kelas yang bermusuhan. Jika ada satu saja anggota keluarga yang membelot, seluruh keluarga akan dihukum atau bahkan dibunuh.

Lee selanjutnya berkata, jika kamu mempunyai seorang bibi yang membelot ke Amerika Serikat; sedangkan ibumu berasal dari Jepang dan lahir di Jepang; selain itu, kakeknya, Kim Il Sung pergi ke gereja ketika ia masih kecil dan pernah bermain organ di gereja; juga ibu Kim Il Sung adalah diaken di gereja; sang ayah belajar di sekolah Kristen yang didirikan oleh misionaris AS.

“Jika Anda adalah keturunan orang-orang seperti itu, sekaligus adalah keturunan Kristiani, maka Anda akan digolongkan sebagai anggota kelas yang bermusuhan. Ini sungguh ironis. Anda tahu, Kim Jong-un sebetulnya sama sekali tidak pantas menyandang gelar pemimpin tertinggi.” Tutur Lee.

Bahasa Kim Yo-jong yang vulgar dan kasar

Adik perempuan dari Kim Jong-un, yakni, Kim Yo-jong, juga “muncul begitu saja” di dunia internasional. Nama Kim Yo-jong tidak pernah disebutkan atau diumumkan oleh pejabat Korea Utara hingga pada suatu hari di bulan Maret 2014.

“Kim Yo-jong mungkin sejak 2012 telah bekerja di Departemen Propaganda dan Agitasi, sebuah organisasi yang sangat kuat, tetapi dipastikan muncul sejak tahun 2014.” Kata Sung Yoon Lee.

Ia mengatakan, mulai awal 2014, pernyataan resmi dari pemerintahan Korea Utara menjadi sangat pedas, bernada menghina dan sangat rasialis. Misalnya, dia mengatakan bahwa Presiden Korea Selatan Park Geun-hye adalah “seorang pelacur tua yang menyenangkan Obama”; sedangkan “Presiden Obama adalah ‘monyet hitam jahat yang harus kembali ke habitat aslinya di Afrika’ dan seterusnya.”

“Meskipun bahasa pelecehan bukanlah hal yang baru, namun bahasa yang sangat rasis, menghina, seksis, penuh kekerasan dan homofobik yang ditujukan kepada individu adalah hal yang baru. Sekarang saya telah mengerti, saya yakin bahwa Kim Yo-jong-lah yang telah menyetujui semua pernyataan yang dikeluarkan tersebut.”

Ada yang mengatakan bahwa Kim Yo-jong hanya menggonggong tapi sejauh ini tidak menggigit. Namun Lee percaya, bahkan hal ini kemungkinan menyesatkan. Dia muda dan cantik, apakah kata-katanya itu tidak ada kekuatan menggigit? TIDAK. Sejak Maret 2020, dia telah mengeluarkan lebih dari empat puluh pernyataan tertulis resmi. 

Seberapa berbahayakah Kim Yo Jong?

Kim Jong-un dan Kim Yo-jong sama-sama masih muda, dan seperti ayah dan kakek mereka sebelumnya, mereka tidak segan-segan menyiksa dan mengeksekusi orang, bahkan termasuk anggota keluarga mereka sendiri, seperti terhadap saudara tiri atau paman mereka.

Lee menyebutkan, pada 4 Juni 2020, Kim Yo-jong mengeluarkan pernyataan yang meminta Korea Selatan mengesahkan undang-undang baru yang mengkriminalisasi segala tindakan pengiriman selebaran dan barang apa pun dengan nilai moneter minimum ke Korea Utara.

Pada waktu itu, para pembelot Korea Utara yang telah menetap di Korea Selatan sering mengirimkan balon terbang ke Korea Utara, yang bermuatan berbagai barang, seperti sejumlah kecil uang kertas, sabun, kaus kaki, alkitab, sikat gigi dan pasta gigi, pada dasarnya semua kebutuhan dasar, namun sangat langka di Korea Utara.

”Empat jam kemudian, juru bicara utama Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang mengelola hubungan antar-Korea, mengadakan konferensi pers dadakan dan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan: Betul, kami akan menindak-lanjuti permasalahan ini. Sekaligus juga menyatakan akan merumuskan sebuah pasal hukum untuk mengklasifikasikan kegiatan semacam ini sebagai kejahatan.”

Sung Yoon Lee berpendapat, hal ini sangat mengejutkan bahwa negara demokratis seperti Korea Selatan bakal memenjarakan mereka yang mengirimkan selebaran dan informasi dasar ke Korea Utara. Ini adalah untuk pertama kalinya seorang diktator Korea Utara berhasil memperluas sensor informasi yang brutal terhadap rakyatnya hingga melintasi perbatasan yang menjulur ke Korea Selatan.

Ia sangat khawatir bahwa sebagian besar warga Korea Selatan bersikap dingin dan acuh tak acuh terhadap Korea Utara, sementara mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang Korea Utara. Sikap dan persepsi acuh tak acuh yang didasari oleh ketidaktahuan seperti ini dapat dengan mudah disalahgunakan dan dieksploitasi. Ketika diktator Korea Utara memamerkan senyuman, berjabat tangan dan bersorak-sorai, emosi masyarakat Korsel akan goyah, maka mereka bersedia untuk percaya. (Lin/whs)