12 Sandera Kembali Dibebaskan Pada Hari Kelima, Hamas Melanggar Perjanjian Gencatan Senjata

Ren Hao – NTD

Pada 28 November adalah hari kelima gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, sebanyak 10 sandera Israel dan 2 warga Thailand dibebaskan. Namun demikian, Hamas melanggar perjanjian tersebut dan melancarkan tembakan dingin di Gaza Utara yang mengakibatkan tentara Israel terluka.

Di malam hari, sebanyak 10 sandera Israel dan dua sandera Thailand dibawa kembali ke Israel dengan mobil dan dikirim ke rumah sakit. Yang mengecewakan Amerika Serikat, tidak ada sandera Amerika Serikat yang dibebaskan pada hari itu.

Di hari yang sama, Israel juga mengumumkan telah menemukan jenazah sandera laki-laki Ravid Katz dan meyakini ada sekitar 163 sandera di tangan Hamas.

“Kami mendesak semua orang yang peduli terhadap hak-hak perempuan, hak anak, hak asasi manusia, dan masa depan umat manusia untuk bergabung dengan kami dalam menyerukan pembebasan segera semua sandera,” kata juru bicara IDF Mayjen Daniel Hagari.

Pada Selasa (28 November) siang, Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata sementara, menyebabkan tiga ledakan di Gaza Utara, dan melepaskan tembakan dingin ke tentara Israel, melukai beberapa tentara.

Meskipun ini hanya gencatan senjata sementara, warga Gaza utara yang kembali ke Kota Gaza sambil memanfaatkan gencatan senjata telah kembali menjalani kehidupan normal, dan para pedagang mulai berjualan lagi di jalanan.

Militer Israel belum melonggarkan status tempurnya karena gencatan senjata.

Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengatakan: “Kami menggunakan gencatan senjata hari ini untuk belajar, memperkuat kemampuan kami dan menyetujui rencana tempur di masa depan.”

Di Badan Intelijen Militer Israel, Perdana Menteri benjamin Netanyahu terus menegaskan kembali tujuan menyelamatkan sandera dan memusnahkan Hamas, dan sekali lagi mengkritik sifat brutal Hamas dalam membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: “Tentara IDF melindungi warga sipil, tetapi warga sipil (di Gaza) (dipaksa) melindungi teroris.”

Sejak invasi ke Gaza, militer Israel telah menemukan banyak bukti bahwa Hamas bersembunyi di rumah sakit, sekolah dan masjid serta menggunakan pasien dan anak-anak sebagai tameng manusia. (Hui)