5 Orang Imigran Gelap Tewas Karena Memaksa Diri Menyeberangi Selat Inggris dalam Cuaca Sangat Dingin 

Epoch Times

Sekelompok imigran memaksakan diri untuk menyeberangi laut dari Prancis utara menuju Inggris meskipun suhu sangat dingin. Lima orang meninggal dunia, satu orang dalam kondisi kritis, dan lebih dari 30 orang lainnya berhasil diselamatkan. Ini adalah kematian migran di Selat Inggris yang dilaporkan pertama di awal tahun ini.

Daerah sekitar Calais di Perancis utara selalu menarik minat banyak imigran karena merupakan jarak terpendek menuju Inggris lewat selat. Otoritas maritim mengatakan bahwa pada 14 Januari sekitar pukul 02.00, sebuah perahu kecil milik kelompok migran terbalik karena hantaman gelombang dan air pasang ketika mencoba untuk mendekati sebuah kapal di lepas pantai kota resor Wimereux.

Kantor Kejaksaan di Boulogne-sur-Mer mengatakan bahwa beberapa orang sudah berada dalam perahu sedangkan yang lain sedang bersiap untuk naik. Para korban itu diyakini adalah pemuda dari Suriah.

Pejabat mengatakan “Abeille Normandie”, kapal penyelamat Perancis bersama awaknya langsung menuju TKP untuk melakukan penyelamatan, dan menemukan “orang yang tidak sadarkan diri dan tidak ada tanda-tanda hidup” di dalam air yang saat itu suhunya diperkirakan hanya 9 derajat Celcius.

Wartawan AFP melihat pakaian dan sepatu ditinggalkan oleh para migran di sepanjang pantai Wimereux. Para korban yang selamat telah dibawa ke tempat penampungan di Calais.

Jean-Claude Lenoir, Presiden Asosiasi SALAM, mengatakan bahwa para migran mengambil risiko besar dan mencoba menaiki kapal yang lebih besar di laut dalam kondisi yang sangat berbahaya ini. “Tanpa berpikir panjang, para migran itu melakukan apa saja untuk menaiki kapal … Mereka sewaktu-waktu dapat meninggal karena suhu tubuh turun drastis (hipotermia) atau tenggelam.”

Otoritas maritim mengatakan, lebih dari 30 orang berhasil diselamatkan, namun sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa sekitar 70 migran dibawa pergi pada pukul sekitar 03.00 pagi, termasuk satu keluarga yang membawa seluruh anaknya, bahkan beberapa di antaranya masih sangat muda. 

Sumber tersebut menambahkan bahwa beberapa korban tidak tinggal dan ingin pergi ke stasiun Dunkirk untuk terus menuju pusat akomodasi di Armentieres.

Kantor kejaksaan di Boulogne-sur-Mer mengatakan kepada AFP bahwa pihak berwenang telah membuka penyelidikan atas “pembunuhan berat” dan kejahatan lainnya. Pemeriksaan post-mortem akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian, apakah karena mati tenggelam atau serangan hipotermia.

Otoritas maritim setempat menyatakan bahwa sejak 13 Januari malam, ratusan orang telah mencoba menyeberangi Selat Inggris, dan lebih dari 60 orang telah diselamatkan. (sin)