Yi Jing – NTD
Sebagai dampak badai Arktik yang kuat, sebagian besar wilayah Amerika Serikat mengalami suhu dingin ekstrem, hujan, salju, dan angin kencang.
Badai Arktik menyebabkan suhu turun drastis di seluruh Amerika Serikat mulai dari “Rust Belt” di Timur Laut dan Barat Tengah hingga Barat Laut Pasifik.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengatakan hingga tengah malam Minggu (14 Januari), lebih dari 95 juta orang Amerika telah menerima berbagai bentuk peringatan angin dingin. Beberapa negara bagian Montana, South Dakota, dan North Dakota mengalami cuaca sangat dingin hingga minus 50 derajat Celcius pada Minggu lalu, yang merupakan rekor suhu paling rendah.
Cuaca dingin yang parah pada Senin (15 Januari) menyebabkan Iowa mengalami pemilu kaukus terdingin sepanjang sejarah, dengan suhu tubuh melebihi minus 30 derajat Celcius.
Badai juga memutus aliran listrik ke sekitar 350.000 rumah di beberapa bagian Oregon, Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, dan negara bagian New York.
Selain suhu dingin, salju lebat dan angin kencang juga membuat perjalanan menjadi sulit. Sekitar 1.500 penerbangan dibatalkan selama akhir pekan dan lebih dari 7.500 penerbangan ditunda.
Rekaman video menunjukkan angin kencang bertiup di Bandara Buffalo di Negara Bagian New York dan aspal tertutup salju.
Di Pantai Timur, hujan lebat dan salju selama berhari-hari telah menyebabkan jutaan orang berisiko terkena banjir. Beberapa komunitas di Maine mengalami banjir.
Selain itu, udara dingin ini juga telah mencapai wilayah selatan Amerika Serikat yang biasanya hangat dan berdampak pada lebih dari 45 juta orang.
Sejauh ini, badai Arktik ini telah menewaskan sedikitnya 2 orang. (Hui)