Yunani Temukan Komputer Berusia 2.000 Tahun yang Mampu Menghitung Pemetaan Bintang

Michael Wing

Pada 1901, sepotong logam yang terkorosi digali dari dasar laut, dan bersamaan dengan itu terdapat sejumlah besar artefak seni prasejarah Yunani yang luar biasa. Tidak butuh waktu lama bagi orang-orang untuk menyadari bahwa benda logam yang ditemukan di dekat Pulau Antikythera Yunani itu bukanlah benda biasa.

Setelah diselidiki, para peneliti menentukan bahwa itu adalah produk canggih dari teknologi kuno. Mereka memandang objek tersebut sebagai “komputer analog” yang berumur sekitar 2.000 tahun lalu.

Bagaimana Hal Itu Ditemukan?

Banyak orang menyelam di kawasan ini untuk mencari spons laut (porifera). Namun lebih dari satu abad yang lalu, para nelayan yang menjelajahi  dasar laut dekat Pulau Antikythera, antara Kreta dan Laconia, menemukan sesuatu di luar imajinasi mereka: Mereka menemukan sisa-sisa kapal karam Yunani kuno. Di antara muatannya terdapat patung perunggu dan marmer berkualitas museum, vas, dan artefak berharga lainnya. Di antara artefak tersebut adalah perangkat mesin aneh ini.

Peneliti museum terpesona oleh semua karya seni dan kurang memperhatikan sisa-sisa logam berkarat. Namun, tak lama kemudian, arkeolog Valerios Stais memeriksanya lebih dekat pada 1902, dan dia menemukan sebuah roda gigi. Benda aneh itu diidentifikasi sebagai jam astronomi manual, komputer analog pertama yang diketahui.

Mesin ini dapat menghitung peristiwa kosmik jauh di luar jangkauan perhitungan manual.

Perangkat  itu  disebut  Mekanisme Antikythera, diambil dari nama pulau Yunani tempat ditemukannya.

Awalnya itu adalah satu blok padat, tapi segera terpecah menjadi tiga bagian. Ketika diproses lebih lanjut selama beberapa dekade, ia pecah menjadi lebih banyak fragmen, dan lebih banyak lagi fragmen yang ditemukan di tempat lain.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh para peneliti menentukan bahwa ia memiliki 37 roda gigi perunggu yang saling terhubung satu sama lain, masing-masing dengan gigi berbentuk segitiga yang halus. Mereka tersembunyi di balik pelat jam logam serta ditempatkan dalam bingkai berbahan perunggu dan kayu seukuran kotak sepatu. Tujuh fragmen memiliki makna mekanis, sementara 16 bagian yang lebih kecil memuat prasasti Yunani kuno. Temuan ini sebagian besar disebabkan oleh kemajuan teknologi pencitraan sinar-X selama 50 tahun terakhir. Pada 1974, peneliti membuat katalog 82 objek individu melalui pemeriksaan sinar gamma.

Untuk Apa Perangkat ini Digunakan?

Meskipun Mekanisme Antikythera diambil dari muatan kapal, kemungkinan besar mekanisme tersebut tidak digunakan untuk navigasi karena roda gigi halusnya tidak berfungsi dengan baik dalam kondisi laut yang keras. Bisa melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan masih banyak lagi, seperti menghitung kejadian kosmik.

Perangkat ini diaktifkan dengan pegangan, yang menggerakkan serang- kaian roda gigi yang rumit. Mekanisme jarum jam menghitung posisi Matahari, Bulan, rasi bintang, dan planet-planet di Tata Surya. Dengan memasukkan tanggal tertentu, perangkat itu dapat memprediksi pemetaan benda-benda langit secara akurat. Ia juga dapat memprediksi fase bulan dan waktu terjadinya gerhana matahari berikutnya.

Ia begitu maju sehingga bahkan dapat memperhitungkan tahun kabisat dan dapat mencatat Olimpiade 4 tahunan (atau padanannya di masa Yunani kuno).

Mekanisme    Antikythera    bahkan lebih canggih daripada jam astronomi Eropa pada abad-abad berikutnya, dan setelah penemuan mesin jam oleh Richard of Wallingford dari Inggris pada abad ke-14 barulah teknologi selan- jutnya dapat menyainginya. Beberapa komponen perangkat kuno ini dikatakan mampu bersaing dengan beberapa jam dari abad ke-18 dalam hal kompleksitas.

Dari Mana Asalnya?

Kiri: Prasasti terlihat pada Mekanisme Antikythera, yang dipamerkan di Museum Arkeologi di Athena. (LOUISA GOULIAMAKI / AFP via Getty Images); Kanan: Reproduksi seniman dari Mekanisme Antikythera. (Universitas Aristoteles Thessaloniki) (Gts-tg/CC BY-SA 4.0 DEED); Inset: Tampak samping dari reproduksi Mekanisme Antikythera oleh seniman, Museum Teknologi Thessaloniki (Gts-tg/CC BY-SA 4.0 DEED)

Penelitian menunjukkan bahwa perangkat astronomi ini mungkin dibuat di Syracuse, Sisilia, terutama karena tanda kalender pada titik dialnya mengarah ke koloni Korintus, di mana Syracuse adalah salah satunya. Pada 2008, sebuah proyek penelitian tentang Perangkat Antikythera mengusulkan hubungan antara perangkat tersebut dan filsuf Archimedes dari Syracuse.

Namun, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa perangkat tersebut berasal dari Pulau Rhodes, yang dibuat oleh filsuf Stoa Posidonius, karena banyak vas di muatan kapal berasal dari pulau di Yunani tersebut.

Sedangkan untuk usianya, kapalnya sendiri tenggelam sekitar 70-60 SM, namun perangkatnya mungkin berasal dari masa sebelumnya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa itu mungkin dibuat sekitar 150 SM, atau mungkin pada awal 200 SM.

Mengapa Perangkat ini Penting?

Meskipun Perangkat Antikythera mungkin adalah komputer pertama yang ditemukan, mungkin itu bukan satu-satunya, dan hampir pasti ada desain serupa lainnya. Kemungkinan adanya perangkat serupa menimbulkan banyak teka-teki bagi para peneliti dan sejarawan saat ini.

Setelah terkubur di bawah laut selama 2.000 tahun, sebuah komputer kuno yang ditemukan di dekat Antikythera itu memberikan dampak yang besar terhadap pemahaman ilmu pengetahuan saat ini. Jika memang benar perangkat itu setua dan bermanfaat seperti yang diklaim oleh beberapa ilmuwan, maka hal ini dapat membalikkan pemahaman kita tentang kemajuan peradaban manusia.

Pengunjung dapat melihat Mekanisme Antikythera yang dipamerkan di Museum Arkeologi Nasional di Athena. Ada juga beberapa replika artistiknya

di Universitas Thessaloniki dan Museum Teknis Thessaloniki di Makedonia tengah. (eko)