Pembicaraan Israel – Hamas di Qatar Menampakkan Tanda-Tanda Kemajuan, Biden Berharap Gencatan Senjata Pada Maret

NTD

Ketika krisis kemanusiaan di Gaza terus meningkat, dengan mediasi semua pihak, perundingan antara pihak-pihak yang bertikai yakni Israel dengan Hamas di Qatar tampaknya telah menunjukkan adanya tanda-tanda kemajuan. Tujuan utama perundingan ini juga untuk memediasi pembebasan para sandera. Presiden AS Biden berharap gencatan senjata bisa mulai diberlakukan pada 4 Maret 2024.

Perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Perancis dan negara lain bertindak sebagai mediator antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas dalam upaya untuk menghentikan pertempuran dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Central News Agency melaporkan bahwa ketika Joe Biden berada di New York dan ditanya kapan kesepakatan yang tercapai dalam perjanjian akan mulai dilaksanakan kedua belah pihak, ia menjawab : “Penasihat keamanan nasional saya memberitahu saya bahwa kita sudah dekat, sudah mendekati hal itu, tetapi kita belum selesai”.

Biden kemudian menambahkan : “Saya berharap sebelum hari Senin depan, kita bisa merealisasikan kesepakatan gencatan senjata”.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada CNN pada 25 Februari, bahwa tidak termasuk perwakilan Hamas dari berbagai pihak yang mengadakan pertemuan di Paris pada akhir pekan lalu, tampaknya “Sudah tercapai pemahaman dasar mengenai garis besar gencatan senjata sementara dalam kesepakatan penyanderaan.”

Media pemerintah Mesir melaporkan bahwa setelah pertemuan Paris, para utusan dari Mesir, Qatar dan AS mengadakan pembicaraan di Doha yang juga dihadiri oleh utusan dari Israel dan Hamas, mereka mengharapkan gencatan senjata bisa dimulai sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Sumber Hamas mengatakan kepada AFP bahwa para peserta pertemuan mengusulkan “beberapa amandemen baru” mengenai isu-isu kontroversial, namun “Israel tidak menyatakan sikap substantif mengenai syarat gencatan senjata dan penarikan diri dari Jalur Gaza”.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut gencatan senjata sebagai sebuah “mimpi” dan menolak seruan penarikan pasukan. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata apa pun hanya akan menunda serangan militer ke kota Rafah di Gaza selatan, di sana terdapat 1,4 juta warga pengungsi Palestina yang berasal dari berbagai daerah di Gaza. 

Seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya kepada situs berita “Ynet” pada 26 Februari mengatakan, “Arah (pembicaraan) cukup positif”. Media Israel melaporkan bahwa pejabat militer dan intelijen Israel melakukan perjalanan ke Qatar untuk membahas lebih lanjut tentang perjanjian gencatan senjata.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Raja Emir Qatar akan tiba di Paris pekan ini. Qatar menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas pada November tahun lalu dan menjadi perantara gencatan senjata selama seminggu.

Kantor Berita Qatar “Qatar News Agency” melaporkan bahwa Raja Emir Qatar telah bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha dalam rangka membahas upaya untuk “mencapai perjanjian gencatan senjata segera dan permanen.” (sin)