oleh Wang Yanqiao dan Xiong Bin
Wabah yang berasal dari virus korona baru yang menyebar dari laboratorium di Wuhan Tiongkok (COVID-19) masih merajalela di Tiongkok, walau namanya sudah diganti dengan flu tipe A. Baru-baru ini, beberapa orang warga Tiongkok dari berbagai daerah mengungkapkan kepada media NTDTV bahwa wabah belum mereda dan banyak orang di sekitar mereka meninggal secara tiba-tiba. Tetapi kejadian itu tidak boleh dipublikasikan oleh media, agar dunia luar tidak tahu.
“Banyak teman-teman kami yang seumuran, yakni 40 hingga 50 tahun sekarang menderita flu,” kata seorang pria warga Shaoxing di Provinsi Zhejiang yang bermarga Liu.
Mr. Zhang Yue (nama samaran), warga Kota Changchun mengatakan : “Kedua anak tetangga kami yang bersekolah di taman kanak-kanak. Tidak lagi bersekolah karena menderita demam, pilek, dan sakit berkepanjangan.”
Mr. Li, warga Chifeng mengungkapkan, bahwa sejak musim dingin akhir tahun lalu, banyak orang di sekitarnya mendadak meninggal dunia, tidak cukup waktu untuk dilarikan ke rumah sakit.
“(Mereka yang meninggal mendadak) berusia 60-an tahun, ada yang berusia 40-an dan 50-an, yang semuanya telah menerima 3 kali suntikan vaksin,” kata Mr. Li.
Beberapa warga mengungkapkan bahwa wabah masih cukup serius di wilayah mereka, sehingga banyak orang di sekitar mereka meninggal dunia secara mendadak. Dan mereka itu umumnya adalah orang-orang yang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok.
Zhang Yue (nama samaran) mengatakan : “Beberapa orang lansia di komunitas kami yang sering berkumpul dan mengobrol bersama telah meninggalkan kita untuk selamanya. Rata-rata mereka itu adalah orang tua yang memang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka selalu beranggapan bahwa biaya hidup mereka itu berasal dari pemberian PKT sehingga patut berterima kasih kepada PKT. Saya pernah memberitahu mereka, bahwa apa yang mereka dapatkan untuk biaya hidup itu bukan berkat dari Partai Komunis Tiongkok tetapi merupakan hasil jerih paya dari usaha mereka sendiri, jadi merupakan kekayaan yang patut mereka miliki.”
Pria warga Chengzhou, Provinsi Hunan bermarga Kang mengatakan : “Kasus flu (batuk dan pilek) menjadi sangat melonjak sekarang, yang meninggal mendadak juga lebih banyak dari sebelumnya. Ada yang berusia 40-an, 50an, 60an dan 70an. Biasanya mereka itu terlihat baik-baik tapi tiba-tiba dikabarkan telah meninggal dunia. Katanya mengalami serangan jantung dan infark otak”.
Pada awal epidemi, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong telah dengan tegas memperingatkan melalui artikel beliau yang berjudul “Rasional”, yang menyebutkan : Saat ini wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.
Master Li Hongzhi juga menjelaskan cara untuk melindungi diri, yakni : “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (sin)